javascript hit counter

Kisah Syahwat Istriku

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Chapter 10




Shintia Alisya ( Tia )





Widya






Pukul 17.41 Wib Sore

POV Anwar

A : Aku
T : Tia

T : Halo sayang...
A : Duh lama bener sih sayang baru nelpon
T : maaf ya sayang, hpku tadi batrenya habis. Trus cargernya ada di mobil Pak Yosef. Jadi baru bisa diambil sekarang. Soalnya Pak yosef baru selesai tadi cek2 kamar buat tamu dari Kantor Pusat Jakarta
A : Ya aku tau sayang, tadi 1 jam yang lalu sempet ku telpon dia. Kamu pulang jam berapa ?
T : Bentar lagi kayaknya Pa, nunggu Pak Yosef selesai dari toilet. Katanya mules, jadi aku nunggu di lobby bawah.
A : Apa perlu Papa jemput ke sana sayang ?
T : Nggak usah pa, biar bareng pak yosef aja. Paling telat sekitar jam 8 Mama sampai di rumah.
A : Ya udah hati2 dijalan ya.
T : ya sayang muaaacchh
A : muaachhh

Begitulah percakapanku dengan istriku. Kasihan juga dia, sejak tadi pasti lagi nungguin si Yosef dan Rahmat. Dia tak mengetahui bahwasannya mereka berdua sedang asyik masyuk dengan seorang perempuan di dalam kamar hotel. Hemm dia pulang jam 8 ya, masti ada waktu lah mampir sebentar ke tempat Widya. Lumayan lah ganti oli sebentar hehehe.

POV Yosef

A : Aku
R : Rahmat
T : Tia

A : Ayo Bu Tia, kita lekas pulang. Takut nanti suamimu curiga.
T : Bababaik Paaak, taaapi iiini paak Rahhmaaat nyusuuu terussss aaaccchh
R : hehehe sluurppp slurrpp
A : ey Bayi tua, udah cukup. Besok2 kan masih bisa, kasihan nanti Bayinya nggak kebagian lagi. Apalagi tu susu, udah basi bau mulutmu. Hahaha
T : uuudaahh Pakk nggaakk papa, enaakk paakk
R : tuhh yang punya nenen aja diem. Malah keenakan. Jadi naik lagi nih barang hahahaha.

Aku pun menarik Pak Rahmat menjauhi Tia, kemudian kulumat bibir merah mudanya. Ciuman yang panas terus menjalar disela-sela bibir dan lidah kami. Kali ini Tia sudah benar2 ku kuasai. Kapanpun dia siap menjadi budak nafsuku. Kulepaskan ciuman itu dan mulai mengarahkan kontolku ke depan mukanya. Dengan sigap Tia mulai menyedot-yedot dan mulai memainkan lidahnya disepanjang Batang kenjantananku. Aku yang mulai tidak sabar juga di buru waktu menahan kepalanya agar berdiam diri dulu.

A : tahan ya sayang, aku ingin bermain-main sebentar.
T : eehmm

Ya hanya itu yang keluar dari mulutnya, tanda dia setuju. Kemudian aku mulai mengayuh kontolku dengan sekuat tenaga dan dengan cepat di dalam mulutnya sampe mentok ke kerongkongan. Terasa kepuasanku memuncak, kala melihat ekspresinya seperti kehabisan nafas. Hanya butuh waktu 5 menit dan....

A : Aaacchhh aaajjiiinggg llaahh aaahh

Entah berapa kali semburan itu didalam mulutnya, aku mengeluarkan sebentar kontolku dan mulai mengoleskan sisa2 sperma yang tercecer kewajahnya. Ini adalah kepuasan paripurna, melihat buruanku bertekuk lutut dihadapanku dan menelan tandas sperma yang aku keluarkan tadi. Dengan nakalnya di
lap seluruh sperma yang menyebar dimukanya dengan tangannya. Kemudian dia masukkan kembali jari2 yang penuh dengan sperma kedalam mulutnya itu sambil menatapku dengan binal. Apakah efek obat itu masih bekerja ? Atau ini adalah kehendaknya sendiri ? Akupun tak tahu, yang jelas hari ini aku merasa sangat puas dengan tibuh Sintya Alisya ini.

R : Gantian sef gua mau lagi.
A : udah nanti2 saja. Umur udah tua, nanti malah sakit lagi. Saya males ngurusin kamu. Udah sana kasihan Tia, dia harus segera pulang. Atau suaminya curiga dengan kita.
R : yaahhh siaal. Okelah sef saya ikut aja lah.

Setelah membersihkan dan merapikan pakaian kami masing2. Aku dan Tia turun lebih dulu ke parkiran hotel, sementar si Rahmat masih dikamar hotel karena ingin menginap saja di Kota B.

Pukul 18.52 Wib Malam

Sepanjang perjalanan, Tia tertidur pulas dijok depan samping tempat duduku. Sambil menyetir mobil tersebut, aku mulai memandangi wajah lugunya yanh tertidur pulas disampingku. Rasa iba itu mulai muncul, ketika melihat wajah ayunya. Namun jika mengingat-ingat kejadian tadi, kembali timbul hawa nafsu didalam diriku dan ingin kembali mengulangi perbuatan ku sore tadi. Sambil melajukan mobilku, aku mengirimkan File video hasil rekamanku tadi kepada seorang boss. Sebut saja dia Mr. X.

Mr. X : M
A : Aku

Chat wa

Pukul 19.03
A : file video (20190902_record_1.mp4) dan (20190902_record_2.mp4)

Pukul 19.05
M : ini rekaman sore ini ?
A : Iya pak, silahkan dinikmati.
M : tolong hapus semua fila video yang ada di kamu. Saya tak ingin ada jejak yang tertinggal.
A : baik pak. Sesuai perintah Bapak.
M : Bagus terimakasih, saya percayakan semuanya padamu.
A : sama2 pak.

Setelah dua file video kurang lebih berdurasi hampir 2 jam itu kukirimkan. Aku menghapus semua video hasil rekamanku tadi. Aku menuruti perintahnya, walau ingin rasanya aku menyimpan video2 itu sebagai kenang-kenangan sebelum kepindahaku ke kantor cabang di Bandung. Namun perintahnya lebih dari cukup buatku. Aku tak ingin sedikitpun merusak kepercayaannya yang sudah membantuku sampai sejauh ini. Apalagi membuat Tia binal adalah rencananya sejak awal. Hanya aku dan Mr. X yang mengetahui rencana ini. Rahmat dan Widya yang terlibat dalam rencanaku, hanya mengira semua ini terjadi oleh ulah ku saja. Padahal ada orang lain dibelakangku yang ingin melihat Istri dan Ibu muda seperti Tia menjadi binal. Sebentar lagi tugasku akan selesai. Terima kasih Pak X, atas kesempatannya hehehe.

POV Tia

Tubuhku seperti sedang digoyang2 oleh seseorang. Mata dan badanku masih terasa berat oleh pengaruh minuman itu. Ternyata Pak Yosef membangunkanku sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

A : Aku
Y : Yosef
S : Suamiku

A : eehmmm paakk masiih ngantuk
Y : maaf bu kita sampai di rumah ibu
A : iya pak

Aku mulai berusaha keluar dari dalam mobil. Pak Yosef mulali memapahku masuk menuju ruang tamu rumahku. Kemudia aku dibaringkannya di sofa ruangan tersebut. Aku yang masih mengantuk, samar2 mendengar percakapan Pak yosef dan suamiku.

S : waduh capek banget ya sayang.
A : hemm iyah paahh
Y : masing pusing bu ?
A : nggak pak makasih sudah ddiiantaar
S : Makasih pak sudah diantar ke rumah istri saya.
Y : aman pak, yang penting selamat samapai tujuan. Hahaha. Kalau begitu saya undur diri dulu, sudah semakin larut. Besok pagi2 sekali harus berangkat lagi ke Kota B. Mempersiapkan acara besok. Mari Pak saya pulang.
S : makasih banyak pak. Mari saya anyar ke depan.

Setelah beberapa saat, suamiku kembali dan tiba2 mencium mulutku. Cup.

S : hemm mama bau alkohol.
A : iya pah, tadi diajak minum sama Pak Yosef dan Pak Rahmat. Tapi cuma segelas kok pah. Hehhee
S : biasanya mama nggak mau. Tapi ini kok malah minum
A : nggak enak Pah sama Pak yosef.xixixi

Kemudian kami kembali berciuman sambil suamiku menggendongku masuk kedalam kamar tidur kami. Aku dibaringkan di tempat tidur tanpa melepas ciumannya dari bibirku. Apakah dia tahu, bahwa bibir istrinya ini sudah dipenuhi sperma2 dari kedua bandot tua itu ? Apakah dia merasakan sisa2 yang masih melekat didalam liar nya bibirku ini ? Aku tak peduli, tampaknya obat yang mereka berikan padaku belum hilang efeknya. Aku terus bergumul panas bersama suamiku. Yah suamiku yang berhak atas tubuhku, bukan bandot2 kurang ajar itu. Semoga saja tak ada bekas2 dan jejak persetubuhanku dengan Pak Yosef dan Pak Rahmat.

Owegg..oweggg....owegg

Tiba2 saja Ardhi menangis didalam box bayi. Tangisnya yang kuat mengagetkan kami yang sedang dilanda birahi yang tinggi.

S : udah ma susuin dulu si Ardhi, kasihan dari tadi pasti kangen sama mamanya.
A : Iyah paah. Cup cup sayang sini sama mama.

Suamikupun keluar kamar tidur kami. Aku yang sibuk menyusui anakku lambat laun mulai tertidur karena badanku terasa capek dan remuk redam akibat bersetubuhanku sore ini.

Ditempat lain

POV. Mr. X

Sambil memutar video dilayar laptopnya.

Clik...clik...cletek...cletek..

Wwaaaaww bisa sebinal ini kau tia, pasrah saja dengan perlakuan 2 orang itu. Tunggu Tia, sebentar lagi aku akan ikut bergabung menikmatimu. Hahaha

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20