Chapter 17
Shintia Alisya ( Tia )

Widya

Setelah Kejadian Empat Bulan yang lalu....
Setelah kejadian gila Empat Bulan yang lalu, perlahan semua kembali normal seperti sedia kala. Satu minggu setelah kejadian tersebut, aku menepati janjiku untuk menempatkan Pak Yosef ke Jawa Barat (Bandung) sesuai keinginananya. Dari penuturan Pak Yosef, setelah Pak Rahmad pensiun, beliau turut serta bersamanya karena beliau tak lagi memiliki rumah di Kota A (sumatera) karena terbakar hebat saat itu (Pak Yosef lah yang menyuruh anak buahnya untuk membakar rumah Pak Rahmad yang masih menyimpan video persetubuhan istriku di Komputernya). Istriku yang semula merasa bersalah akibat perselingkuhannya dengan Pak Rahmad saat itu, berangsur-angsur bisa menerima kesalahannya terdahulu setelah setiap saat selalu aku yakinkan bahwa itu tak sepenuhnya kesalahannya, padahal dia tak menyadari bahwa semua ini adalah rencanaku sedari awal dan Tia tak menyadarinya hingga saat ini karena Pak Yosef menepati janjinya untuk menutup mulut nya rapat2 soal kejadian itu.
Hari Ini ...........
Sekarang umur anakku Ardhi tepat 6 Bulan, dia mulai belajar merangkak dan sedang lucu2nya. Istrikupun sekarang tak lagi bekerja setelah memutuskan Resign dan ingin fokus mengurus rumah saja. Dia mengaku takut terjerumus lagi kedalam lubang yang sama dan memilih berhenti bekerja, walau kuyakinkan agar tetap bekerja seperti biasa, Namun istriku lebih memilih berhenti saja.
Lepas dari lamunku barusan, aku menyeruput kopi panas di Restoran Hotel di kota Bandung (Daerah Dago Atas). Hari ini ada pertemuan besar di kota ini dan Pak Yosef sebagai tuan rumahnya. Seharusnya pertemuan ini sudah diadakan pada bulan April yang lalu, tapi baru terealisasi sekarang karena pelonggaran protokol kesehatan (COVID-19). Aku sendiri menempuh jalur darat dari Kota A di Pulau Sumatera ke Bandung (11 Jam Perjalanan menggunakan Tol) karena malas melalu tes Rapid apalagi Swab. Ketika sedang duduk sambil meyeruput kopi hangat khas Gayo, tubuhku tiba2 ditepuk dari belakang oleh seseorang. Ketika aku menoleh, ternyata Pak Yosef datang sambil menggandeng tangan seorang Wanita cantik bersamanya.
Dia adalah Aryanti (41 Tahun) kulit putih, tinggi dengn rambut sebahu dicat kemerahan beliau terlihat begitu cantik, mempesona dan menawan. Aku sering memanggilnya Bu Yanti, dia adalah Istri Pak Yosef. Sambil duduk dimejaku dan membawa sarapan masing2. Kami mengobrol soal kejadian tadi malam di Kamar hotel Pak Yosef.
Semalam ...................
Setelah dua hari acara pertemuan ini akhirnya usai. Pak Yosef buru2 keluar ruang rapat terlebih dahulu. Ia sebentar menyapaku dan langsung keluar menuju lift didekat ballroom hotel ini. Kemudian aku mengobrol dengan beberapa kolega dari lain daerah dan membicarakan seputar pekerjaan dan perempuan. Umumnya beberapa dari mereka mengajakku untuk pergi ke karaoke di hotel tersebut dan kemudian bersenang-senang dengan beberapa wanita pemadu lagu dihotel itu. Namun aku menolakknya secara halus dan memilih kembali kekamar karena aku tak terlalu suka menghamburkan uang hanya untuk bersenang-senang dengan wanita murahan itu. Ketika berjalan menuju lift untuk naik kelantai tujuh hotel tersebut. Begitu keluar dari dalam lift, aku berjalan menelusuri lorong lantai tersebut lalu berjalan menuju kamarku (Nomor 7015) di ujung lantai tersebut. Ketika sampai didepan kamarku, tiba2 pintu kamar Pak Yosef (Nomor 7014 di sebelah kamarku) terbuka dan kulihat Pak Yosef keluar sedang berbicara dengan seseorang ditelpon kemudian menutup pintu dan tak menyadari kehadiranku.
A : Aku
Y : Yosef
A : Pak !
Y : Ehh Pak Boss, sebentar (sambil berbicara sebantar di telpon kemudian memasukkan Hpnya kedalam saku). udah mau tidur aja ya Pak Boss ?
A : iya pak lagi males keluar, yang lain mau karokean, saya sih males ikut. Bapak Mau ke mana ?
Y : Cuma lagi terima telpon aja dari seseorang, nggak kemana-mana pak.
A : loh, emang harus sampe keluar kamar ? bapak kan sendirian ! atau bapak lagi ada janji sama cewek ya ? hehehe
Y : enggak Pak saya lagi sama istri saya.
A : loh kapan datengnya Pak ?
Y : udah nanti saja kita teruskan obroloannya, ayo pak masuk enakan ngobrol didalam saja.
A : oke lah, saya juga lagi sendiri.
Aku kemudian masuk kedalam kamarnya lalu kemudian duduk di ruangan tamu kamar tersebut (kamar tipe Suite Room, suhu semua pasti ngerti). Sambil duduk berdua ditemani siaran tv berbayar kami mengobrol kosong sambil mengingat-ingat kejadian yang lalu. Pak Yosef sempat menanyakan kabar istriku karena setelah kejadian itu, istriku akhirnya resign dan memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Pak Yosef merasa tak enak hati kepada Istriku walau semua itu bermula atas ideku sendiri. Sekarang posisi yang ditempati pak yosef juga sama dengan ku sehingga terkadang aku agak sungkan jika dia memanggil dengan sebutan pak, tapi aku membiarkannya saja karena menurutnya karir cemerlangnnya saat ini berkat bantuan ku sehingga sampai kapanpun aku tetap adalah bossnya.
Ketika sedang asyik mengobrol tiba2 pintu kamar tidur terbuka dan terlihat seorang pria sedang telanjang bulat membuka pintu sambil berjalan mundur keruangan kami berada. Didepannya terdapat seorang perempuan yang hanya menggunakan Bra hitam tanpa cup sambil mengikuti pejantannya masuk keruangan kami. Aku tertegun melihat pemanangan ini, siapakah lelaki itu dan wanita itu aku tak mengenalnya karena wajah nya tak terlihat jelas. Sambil terus menahan agar kelamin mereka tetap menyatu. Perlahan mereka keluar tanpa menyadari keberadaan kami berdua. Si wanita kemudian beringsut menoleh kebelakang, mata kami bertemu dan....
A : Aku
Y : Yosef
Yan : Yanti
D : Dodi
Yan : Paahhh....., Pak Anwar....(seketika matanya melotot sambil menutup multnya)
Dodi adalah salah satu staf kepercayaan pak yosef di Bandung, dia juga yang mengantar ku (jadi sopir sementara) selama aku berada di Kota Bandung. Dodi berperawakan sama sepertiku tinggi, putih, tegap dan memeliki face yang lumayan ganteng.
Yan : paah kookkk.... ada Pak Anwar....
Dodi berupaya segera mungkin melepaskan penisnya dari vagina bu Yanti yang sedang dalam posisi dogie. Namun bu yanti terus merapatkan tubuhnya dan meminta terus menyetubuhinya didepan kami.
Yan : terusin dod jangaaann dilepass aachhh.....
D : ehhhh ....baik buuu .................
Walau dengan ekspresi terkejut mereka tetap melanjutkan pergumulan nya meski didekatnya ada suami dan aku yang menyaksikan pertunjukan live show ini. Seketika celana ku mengembung, seolah sang pusaka ingin keluar dari sarangnnya yang mulai sesak untuknya bernafas lega. Ekspresi mimik mukaku pun terbaca oleh BU Yanti.
Yan : Buka aja Mas anwar... aayooo gabunggg... boleh yah Papp ?
Y : Asal boss anwar mau, no problem sayang.
Aku terdiam dan mematung menyaksikan adegan2 yang mereka berdua peragakan. Persetubuhan ini terasa sangat panas sampai2 aku berdebar-debar dibuatnya. Sudah lama sekali sensasi seperti ini kurasakan, terkahir 4 bulan yang lalu saat aku berduet mengagahi istriku berdua dengan Pak Yosef di Kota B. Namun kali ini dengan posisi yang berbeda seolah-olah aku ingin menuntaskan dendamku karena dulu Istriku telah dinikmati lebih dulu oleh Pak Yosef dan tampaknya ini menjadi momen yang tepat untuk ku menuntaskan dendam itu. Aku yang tanpa aba2 langsung dengan cepat membuka gesper dan celana panjangku, kemudian mendekati Bu Yanti dan Dodi hanya menggunakan Kemeja dan CD yang masih melekat menutupi kejantanan ku.
Y : duh udah nggak sabar nih Pak Anwar, yang sudah kita gangbang aja nih istriku tercinta hehehe.
Yan : papahhh.... gilaaaa....aachhh...aacjjhhh....
Kemudian dodi menghentikan genjotanya lalu menarik BU Yanti yang masih lemas kembali kemar tidur.
D : didalem aja yah boss lebih leluasa.
Sambil mengacuhkan jempolnya pak Yosef tersenyum ke arah Dodi dibarengi dengan anggukan. Dengan sedikit kasar, Dodi menjatuhkan Bu Yanti di atas kasur lalu kembali menindihnya dengan cepat. Seketika kelamin sang jantan dan betina menyatu. Gerakan membabibuta diperagakan dodi sambil menciumi mulut Bu Yanti dengan rakusnya akupun ikut nimbrung dan mulai meremasi dada sebelah kiri Bu Yanti sementara tangan kirinya menelusup kealam Cdku dan langsung memegang kejantananku. Dengan cepat aku menurunkan Cdku agar BU yanti leluasa untuk mengocoknya. Sambil terus dihujam dengan berutal oleh Dodi, erangan dan desahan Bu Yanti menggema dikamar tersebut. Kulihat kesamping Pak Yosef sudah telanjang bulat disebelah kiri Dodi dan berkata .
Y : dod jangan keluarin didalam, Boss mau Pakai, dia nggak suka memek bekas peju.
Dodi hanya membalas dengan anggukan sambil terus konsentrasi menggejot memek Bu Yanti karena tampaknya sebentar lagi dia akan segera ejakulasi. Dengan terburu-buru dodi melepaskan penisnya lalu merangkak diatas tubuh bu Yanti dan menyedorkannya Penisnya kemulut Bu Yanti yang langsung disambut dengan sedotan2 ganas darinya.
D : aaahhh anjingggg memekkk nyaaaa......
Dodi menekan sekuat tenaga Penisnya sedalam-dalam nya ke tenggorokan BU yanti hingga membuat nya sedikit terbatuk karena paksaan tersebut. Ditelannya semua sperma yang masuk kemulutnya tanpa keluar setetespun dari bibirnya. Dodi kemudian beringsut turun dari atas tubuh Bu Yanti dan berjalan duduk di kursi sofa kamar itu. Dengan lirikan nakal dan kedipan mata mesumnya BU Yanti berkata :
Yan : ayo pak Anwar cobain memeku, dijamin ketagihan xixixixi
Dengan cepat aku menggantikan posisi Dodi dan mulai ingin menggenjot memek Bu Yanti. Tapi Bu Yanti bangun dan mendorong tubuhku hingga telentang di atas kasur kemudian dia menaiki tubuhku dan mulai megurut-urut Penisku sambil menggesek-gesekkan di sepanjang bibir vaginanya. Kemudian blesss. Dengan satu hentakan Penisku ambalas ditelan oleh vagina sempitnya.
Yan : aaachhhh... gilaaa... mentokkk paahhh memeku
Y : enakan maahh, panjang loh itu punya Pak Anwar.
Yan : iiya..paahh.... bisa ketagihan aku...
Sambil terus bergoyang diatas tubuhku terlihat tubuh seksinya yang penuh dengan peluh menambah keseksiannya. Tak terlihat gurat2 usianya yang tua walau sudah memasuki kepala 4. Tampaknya Bu Yanti Selalu rajin merawat tubuh dan Vaginanya walau sudah turun mesin 3 Kali. Di bawah sana masih terasa sempit namun masih sempit milik istriku. Tiba2 aku teringat istriku yang cantik itu, tentu vagina nya selalu yang paling juara diantara yang pernah ku nikmati. Maafkan papa mah, hari ini sekali lagi papah menghianati cintamu. Maafkan papa, papa sudah terlalu terbawa nafsu sekarang.
Yan : Acchhh paahhh....
Tanpa diduga Pak Yosef Memegang erat pinggang istrinya dan secara mendadak memasukkan Penisnya kedalam anus istrinya ini.