javascript hit counter

Kisah Syahwat Istriku

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Chapter 18




Shintia Alisya ( Tia )





Widya






Pukul 13.45 Wib

Di dalam mobil, Tia menunggu kepulangan suami dibandara kota A karena Ardi ia titipkan dirumah ibunya. Sesuai jadwal Anwar pulang jam 14.15 Wib. Masih ada waktu sekitat 30 menit lagi suaminya sampai kebandara ini. Sambil duduk dan sedikit berdandan dengan makeupnya, Tia memandangi wajahnya yang ayu nan cantik dengan cermin bedaknya. Dalam beberapa bulan kebelakang tak ada lagi kejadian2 yang memacu birahinya ketika bersama Pak Rahmad, Pak Yosef dan Suaminya Anwar. Walau dimulai dengan keterpaksaan, namun hubungan sex antara dirinya dengan ketiga pria tersebut sedikit banyak merubah dirinya jadi lebih terbuka soal sex. Bahkan dibabak akhir birahinya yang lalu, suaminya ikut ambil bagian dalam hubungan sex 3 some dengan Pak Yosef yang membuat dirinya terkejut karena hal tersebut sebagai hukuman atas perselingkuhannya dengan Pak Rahmad di rumah beliau.
Siang itu Tia mengenakan kemeja putih lengan Panjang yang longgar dan memakai hot pant warna putih sehingga memperlihatkan cd pink yang tercetak samar dari dalam hotpantnya serta bra dengan warna yang sama terlihat samar dari kemeja yang longgar. Tampilan yang begitu seksi dan menggoda dia perlihatkan karena ingin memberi kejutan kepada suaminya karena sudah sekitar 3 hari Tia di tinggal dinas sang suami ke Bandung. Tia kemudian mengirim pesan Wa ke Hp suaminya.

Pap sayang, aku udah diparkiran.
Nanti kabarin ya paps kalau dah landing
Centang satu menandakan pesan tersebut belum sampai ketujuan.

Sambil melamun memandangi layar hpnya Tia menscrol aplikasi instagram dan melihat status2 foto teman2 kantornya dulu di Bank. Semenjak hanya menjadi Ibu rumah tangga biasa, Kehidupannya sedikit monoton karena hanya sibuk mengurus rumah, anak dan suaminya saja tak seperti biasanya yang selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan kantor. Ternyata menjadi ibu rumah tangga tak semudah yang dibayangkan semula. Pekerjaan yang monoton membuat Tia mengalami kebosanan yang amat sangat melanda dirinya.

Aku butuh liburan nih, boseng ah di rumah terus. Emmm, nanti ngomong lah sama Mas Anwar biar bisa liburan. Suntuk banget deh dirumah mulu "gumamnya.

Notifikasi wa muncul.
My Husband : sayang Paps baru landing, mobilnya bawa ke kedatangan ya.
Tia melihat hpnya sambil tersenyum manis.
Tia : siap laksankan komandan

Tia menjalankan mobilnya menuju kedatangan Bandara Kota A dari parkiran tempat dia menunggu. Setelah beberapa saat, Tia tiba di kedatangan bandara tersebut namun ia enggan turun karena merasa pakaiannya cukup terbuka dan menggoda. Dia takut nanti banyak mata yang memandang nakal terhadap dirinya. Walau tatapan2 nakal laki2 lain sekarang dapat dengan mudah membuat birahinya bergejolak. Akan tetapi dia masih berusaha melawan nafsu2 tersebut. Sedikit banyak kejadian yang lalu sangat membekas terhadap dirinya terkadang dia suka sekali berpakaian terbuka jika hanya dirumah sendiri. Suami dan dirinya sepakat untuk tidak mempekerjakan seorang pembantupun untuk membantu tugasnya dirumah karena sulit percaya dengan orang lain. Padahal suaminya selalu membujuk untuk mencari pembantu, namun selalu ditolak olah Tia sendiri. Baru sampai di kedatangan, Tiba2 Tia merasa kebelet pipis. Tia memarkirkan mobilnya diujung setelah kedatangan dekat dengan parkiran taxi yang kebetulan terdapat wc yang cukup jauh dari Kedatangan Bandara.

Ttuuuuttt.....tuuutt.....tuutt.....
T : Halo papss...
A : iya mah kenapa ?
T : mobil di ujung deket parkiran taxi, mama mau ke toilet dulu kebelet. Nanti paps tunggu deket mobil ya.
A : oke mah

Jarak antara mobil dan toilet cukup jauh. Tia juga harus melewati bapak2 sopir taxi yang sedang antri menunggu giliran penumpang. Tia mengalami kebimbangan apakah harus turun atau nggak dari mobilnya karena pakaianya yang putih menerawang dan sangat seksi. Tapi situasi dan kondisi perutnya memaksa untuk mengabaikannya. Sambil mengancing kembali kemeja putih yang dikenakannya serta melihat kondisi pakaiannya, Tia keluar dari kendaraan dan menuju toilet dilorong tersebut. Mulai keluar dari mobil sampai ke depan lorong menuju toilet, mata supir2 taxi memandang kesekujur tubuh cantik Tia. Tia yang mulanya gerogi, perlahan mulai merasakan gejolak nafsu oleh tatapan mesum para supir tersebut. Seolah Tia merasa ditelanjangi oleh pandangan2 nakal dari laki2 disepanjang jalan menuju lorong toilet bandara. Tia sayup2 mendengar obrolan2 mesum dari para supir taxi sedikit banyak terdengar ditelinganya.

"Gile nih cewek putih."
"Iya tuh mas merah tuh BH sama CDnya, nyeplak lagi, lonte kali ya ? Atau simpenan om2"
"Hush, jangan asal njeplak, ntar tuh cewek denger bisa dilaporin polis kamu."
"Abisnya mas, tuh cewek menggoda banget pakaiannya, tuh rambutnya aja dimerahin. Fix ngelonte nih.
"Dah jangan kenceng2 ngomongnya, ntar bisa berabe".

Kemeja putih menerawang dipadu hotpan putih menambah kecantikan Tia lebih dan lebih lagi.

"Dasar supir2 mesum xixixi. Kok aku jadi seneng ya dilihatin begini. Mas Anwar aku horny".

Antara horny dan kebelet pipis, Dengan berjalan cepat Tia akhirnya sampai didepan lorong toilet dan segera masuk kedalam toliet wanita ditengah lorong dan diujung lorong tersebut adalah toilet pria.

Sementara itu Anwar.....
Keluar dari kedatangan Anwar menuju kearah parkiran mobil yang terparkir cukup jauh diujung kedatangan Bandara tersebut. Sambil mendorong ransel serta menjinjing oleh2, Anwar berjalan menuju ujung Kedatangan Bandara ini.

"Santai ajalah, pasti mamah masih d wc sekarang, jadi nggak usah buru2".

Setelah cukup jauh berjalan, Anwar sampai di mobil yang terparkir didekat Taxi Biru di ujung kedatangan Bandara tersebut.

"Bener nih mamah belum balik lagi, mending nunggu di situ ajalah".

Anwar duduk di kursi kosong di dekat para supir taxi Biru.

Supir : S
A : Anwar

S : taxi mas ?
A : nggak pak terimakasih, saya lagi nunggu jemputan. Numpang duduk ya pak.
S : silahkan mas monggo, kalau2 nanti nggak ada yang jemput, biar sama saya saja mas yang nganter.
A : iya pak makasih.

Sambil menunggu sang istri, Anwar berinisiatif menelpon beberapa kali, namun tak diangkat kunjung diangkat.

Kayaknya masih lama nih di wc, beol kali. Dah lah gue tunggu aja.

Beberapa saat sebelumnya di Toilet Pria...
Beberapa orang Supir sedang berkerumun mengantri di depan toilet khusus supir taxi. Karena ini hanya toilet supir, maka hanya terdapat satu ruangan masing2 untuk toilet Pria dan wanita. Kebetulan saat itu hanya ada satu ruang toilet yang berfungsi karena toilet wanita disebelahnya sedang direnovasi atau lebih tepatnya dimodernisasi. Tia tak memiliki pilihan karena sudah menahannya sejak tadi. Lagi pula toilet umum yang lebih luas ada disamping sebelum kedatangan dan tak mungkin rasanya untuk Tia menuju kesana karena sangat jauh dari tempatnya berada. Sampai diujung lorong tersebut, Tia bertemu bapak2 supir taxi yang sedang mengantri masuk ke toilet. Kemudian satu orang baru keluar dari dalam toilet tersebut.

Jo : Minggir2 bro ada cewek nih.
Iwan : Gue udah ngantri bang Jo dari tadi.
Jo Udah Wan kasih jalan, kasihan pasti udah kebelet tuh mbaknya ya kan mbak ?.

Tia : "Maaf pak terima kasih, saya mau ke toilet wanita disebelah saja".

Om Ruli : Haduh mbak itu lagi di perbaiki, tuh tulisanya "ander konstruksi"
Jo : Under kali om Ruli bukan ander.
Om Ruli : Yah sama saja Jo, pokok nya rusak lah intinya.
Iwan : Maklum om Ruli kan supir hahaha.
Jo : Emang kamu apaan Wan ? Pilot mobil ya nggak Om Rul.
Om Ruli : Udah kesian tuh mbak nya keringat dingin monggo duluan mbak.

Tia : "Bapak duluan saja saya nggak enak pak, harusnya saya ngantri juga, nggak enak sama mas2 yang lain".

Jo : Tenang mbak buat Jo nggak masalah kalau bidadari yang duluan ya nggak wan.

Karena merasa sudah kebelet pipis sejak Tia memutuskan untuk masuk lebih dulu dalam toilet tersebut.

Tia : "Makasih ya Pak, Mas saya duluan".

Lanjuta mbak. (Kompak mereka menjawab)

Ketiga orang supir itu mempersilahkan Tia untuk masuk duluan kedalam.

Om Ruli : Boleh juga tuh cewek ya nggak Wan, Jo ?
Iwan : Mantep banget bodinya Om, putih seksi lagi, bajunya juga nerawang gitu kayaknya bisa nih om di pakek.
Om Ruli : Belum tentu lah Wan, orang kalau kebandara pasti jemput seseorang, mungkin suaminya kali atau cowoknya.
Jo : paling lagi jemput sugar dady nya om, potongannya sih maenan om2 ini mah, bajunya aja begitu.
Om Ruli : bisa jadi sih jo, apalagi sengaja lagi dia ke toilet ini. Ini kan khusus sopir, mungkin takut ketahuan keluarganya kali kalau jemput om2. Hahaha
Iwan : mau dicoba apa om mumpung sepi. Nanti ada yang jagain satu, kita psrkosa aja gimana ?
Om Ruli : gila kalian biasa masuk penjara kita, kalau dia simpenan pejabat, aparat, mati kita gobllok.
Jo : bisa diakalin kalau itu mah, kita foto2 aja entar pas telanjang. Jo yakin dia pasti nggak buka mulut om.
Om Ruli : terus nanti kalau ada yang dateng kesini gimana ?
Jo : nanti kita gantian aja om ,2 masuk 1 jaga gimana ? Kapan lagi om ngerasain memek cantik kayak gitu.
Om Ruli : bener juga kamu Jo, oke lah. Aku sama kamu duluan, wan nanti kamu jaga di luar.
Iwan : siap om. Mari berpesta. Hahaha (mereka bertiga tertawa lepas)

Anwar
Hampir satu jam Anwar menunggu didekat parkiran Taxi, namun Tia tak kunjung muncul, kekhawatiran mulai melanda Anwar.

Kamu dimana sih yang lama banget yang, mana nggak diangkat2 lagi telponya. Jangan2 istriku kenapa2 lagi, kok jadi khawatir begini.

Anwar pun bertanya dengan sopir taxi didekatnya.

Anwar : maaf pak, toilet deket sini di mana ya ?
Supir : dibelakang sana Pak agak jauh diujung deket mobil2 parkir, tapi itu biasanya cuma di pakai supir2 taxi pak, kalau untuk yang umum di pangkal sana sebelum kedatangan.
Anwar : makasih ya pak.

Tiba2 hpnya berdering, ternyata itu panggilan dari Istrinya Tia.

Anwar : halo mah, mamah di mana sih ? Udah sejam papa nunggu sampe lumutan.
Tia : emmhhh paahh, masiihh muless, mamamaahh banyaaak keluarrr aahh. Bentaarr laaagiihh aahh aahh.
"Plok...plokkk .....plokkk....plokkk..."
Anwar : mamah kok ngomongnya aneh ? Trus itu suara apalagi dibelakang ?
Tia : muuleess paaahh, sembeliitt. Bentar mamah keluar duluuhh baruuuhh
Ttuuttt..ttuuuu...ttuuttttt....
Telpon pun terputus.

Kok mati sih, coba telpon lagi lah. Emhh kok nggak aktif sih ini, lobet kayaknya. Tapi kok aneh banget suaranya, mules banget kok kayang orang bersetubuh. Apa istriku lagi ngewe sama orang ? Nggak mungkin lah dia selingkuh, masa sempet2nya selingkuh pasti lagi jemput suaminya. Pasti cuma pikiran saya saja nih gara2 terpengarung permainan semalem sama istrinya Pak Yosef.

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20