Chapter 2
Shintia Alisya ( Tia )

Widya

Minggu sebelumnya ....... (4 bulan yang lalu)
Meeting kali ini memang berjalan cukup panjang, dari siang hingga malam ini akhirnya semua berjalan sesuai dengan apa yang saya harapakan. Aku pun berjalan menuju ke lift bersiap naik ke kamarku di lantai 29 (salah satu hotel mewah di utara Jakarta, klo anak sini bilang di daerah MABES). Aku melihat beberapa panggilan di Hpku ini, ternyata Istriku Tia 2 kali menelponku. Namun karena padatnya acara tadi, maka akupun tak sempat mengangkat telpon darinya (sebelumnya hpku diset dimode getar). Akupun segera menelpon balik istriku, namun tak kunjung diangkat olehnya. Setelah melirik jam ternyata sudah pukul 21.39 wib, pasti istriku ini sudah lelap tertidur.
Setelah keluar dari lift, aku berjalan menelusuri lorong hotel ini. Yups ini dia kamar 2901, tempatku melepas penat malam ini. Sambil membanting tubuh kekasur yang empuk, aku membayangkan seorang perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Ibu Widya. Aku sangat terpesona dengan pembawaannya dan caranya dalam menyampaikan materi2 dalam meeting tersebut dengan tegas dan tajam, sehingga membuat seluruh Komisaris berdecak kagum dibuatnya. Ternyata Ibu 2 anak ini membuatku sulit untuk terlelap malam ini karena memikirkanya. Tiba2 Hpku berbunyi, setelah ku cek ternyata dari Pak Yosef.
A : Aku
Y : Yosef
Y : Halo Pak Boss sory ganggu istirahatnya, saya lagi pengen ngobrol Pak Boss.
A : Tenang Pak Saya tak merasa terganggu, emangnya ada apa Pak Yosef ?
Y : Saya langsung keKamar Pak Boss aja lah, lebih enak ngobrol langsung.
A : Oke2, tapi pesankan kopi untuk saya. Kopi 21 (Kopi 2 Gula 1).
Y : Siap laksanakan Pak Boss hehehe.
Sekitar 10 menit berlalu tiba2 kamarku diketuk dari luar beberapa kali (tok...tok..tok.....tok....tok....tok). Aku yang sedang dikamar mandi, berteriak dan mempersilahkan Pak Yosef Masuk.
A : Masuk ajak Pak Yosef, pintunya nggak saya kunci.
Terdengar suara perempuan dari luar (Permisi pak saya masuk), akunpun bingung kenapa suara perempuan yang terdengar olehku.
A : Ah mungkin room service kali, eh tapi kok jam segini ada room service (aku membatin)
Lalu aku keluar dari kamar mandi untuk memastikan siapa gerangan yang sedang berada dikamarku ini.
A : Aku
W : Widya
A : eh.. Bu Widya !! Pak Yosefnya mana ? Kok malah Ibu yang datang.
W : anu Pak, Pak Yosef keluar sebentar beli snack2 katanya. Jadi saya disuruh kesini oleh beliau.
A : oh gitu toh, ya udah Bu santai aja duduk disofa itu.
W : Iya, makasih Pak.
Hampir setengah jam aku mengobrol dengan Bu Widya dari mulai masalah pekerjaan hingga masalah pribadi. Namun sedari tadi dia selalu salah tingkah ketika berbicara denganku. Hpku berbunyi, ada Pesan Wa yang masuk. Ternyata itu dari Yosef yang tak kunjung nongol batang hidung dari tadi.
Pesan Wa
Y : Ibu Widya siap digarap Pak Boss!
A : Ah gilak bapak ni, jangan ngaco ya Pak, jangan mempermainkan saya.
Y : tenang Pak Boss kalem, itu tadi sudah kumasukkan obat perangsang sewaktu kami minum di room meeting, pasti sekarang Widya salah tingkah.
Deg sesuai dengan wa dari Pak Yosef, memang terlihat ibu Widya selalu salah tingkah dan serba salah dihadapanku.
A : seperti nya bisa nih ngerasain Memek widya yang selalu kubayangkan (dalam hati kuberkata)
Wa kembali
A : Aman nggak Pak ? Entar saya di bilang memperkosa lagi. Bisa rusak reputasi saya.
Y : tenang pak boss
Y : udah sering ku garap tuh Bu Widya
Y : Harusnya sih nggak masalah.
A : wah mantap kalo begitu.
A : terima kasih hidangan makan malamnya hehehe.
Y : selamat menikmati pak Boss
Akupun langsung menghapus seluruh pesan WA ku di Hp ini. Nanti kalau kedapat istriku, bisa Game Over nih Pusaka Naga Geni 212.
A : Bu widya kenapa ? Sakit ? Atau kurang enak badan ?
W : kayaknya iya deh pak, badan serasa meriang2 pak. Kalo begitu saya kembali ke kamar saya saja pak. Saya mau istirahat.
A : udah nggak usah kekamar bu, biar saya pijitin saja bu. Siapa tau enakan (padahal saya sudah tau kalau dia lagi terangsang hebat, kesempatan ini nggak boleh dilewatkan. Pokonya malam ini saya harus berhasil menggarap Ibu Widya)
W : nggak usah pak saya jadi nggak enak.
A : udah nggak masalah bu Widya, dulu waktu kuliah saya dijuluki Sijari Sakti. Pokoknya kalau sudah kena pijat pakek jari sakti saya ini di jamin plong bu hehe.
Widya pun menurut, dia mulai rebahan diatas kasur tersebut. Belum sempat dia berbicara sayapun langsung melumat bibir merahnya dengan penuh nafsu, sambil berciuman panas saya lepas kancing kemeja putihnya satu persatu hingga meninggalkan bra merah muda serta rok coklat yang masih melekat ditubuhnya.
W : duh pak kenapa begini, saya nggak mau pak tolong.....
A : tenang sayang, malam ini akan kubuat terlena dengan pusakaku ini.
Akupun langsung menurunkan cup bra merah muda nya. terpampang lah dua buah dada yang terlihat menggairahkan. Dengan warna yang agak kecoklatan dipadu dengan kulitnya yang kuning langsat serta puting yang sebesar jari kelingkingku membuat birahi ku melonjak naik.
W : aaah pppaaaak di apakan tete saya. Aaahhh paaak gggaaattaaallll, hissssaaappp yyyaaaannngggg kenceng pppaakkkkk aahhhhh.
Ternyata begini rasanya menikmati perempuan Terhormat dan Pintar seperti bu Widya, sungguh luar biasa. Dia yang terlihat smart, santun dan keibuan ini sedang ku nikmati sebagai pelabuhan nafsu bejat ku ini. Setelah puas menghisap dan memainkan putingnya, akupun menyurunya untuk membuka celanaku.
A : sayaaang...... buka celanaku dong, udah sesek banget nih. pengen keluar dari sarangnya. Hehhee.
Widya pun menurut dan langsung melepas gesperku, celanaku beserta CD ku. Mukanya terkejut dan penuh nafsu birahi kala, melihat kejantananku mengacung tepat dihadapnya.
A : ayo sayang... kasih permainan lidah terbaik mu di pusakaku ini, yakin kamu pasti ketagihan.
Aku yang tersenyum kemenangan melihat bu widya berlutut dan menyepong kejantananku dengan liarnya. Salah satu impianku selama ini adalah malakukan deeptroath ke dalam mulut bu Widya. Membayangkanya saja birahiku sudah naik, apalagi kesempatan itu datang sendiri dihadapanku ini. Akupun mulai memegang Kepalnya yang tengan asyik memaju mundurkan senjataku didalam mulutnya.
A : tahan sayang aku ingin sedikit bermain denganmu.
Aku genjot kepala nya dengan penuh nafsu dan dengan RPM yang cepat, akupun melihat air mata berlinang di matanya hingga dia terbatuk2. Aku tak peduli lagi dengan kehormatan ku sebagai atasanya, ataupun dia sebagai seorang Istri juga ibu dari 2 orang anak.
W : mmm wuek mmmm hhhhmm ppoaakkkk assstttoopppp ammaama hhhhmmmmam pappapakkkkk
Hanya itu yang terucap dari mulutnya. Sambil terus berlinang air mata, kepalanya kutahan agar tidak melepas mulutnya dari kontolku ini. Aku terus saja menperkosa mulut bu widya hingga lebih dari 20 menit. Aku sama sekali tak mempedulikan apakah dia menikmati atau tersiksa. Yang penting sekarang aku bisa menyalurkan angan2ku selama ini. Bisa menyetubuhi mulutnya dengan penuh birahi.
A : tenang sayang, tahan ya. Kupastikan gajimu akan naik 2 kali lipat dari sekarang.
A : aaaaahhhhh mmmmaaantttapp dasar mulut lontee, emang nikmaatttt. Telen nih peju ku, ccccrrooooottttttt ccrrooottt crooorrrrr........
Setelah itu dia pun kehilangan kesadaran dan pingsan.
A : wid, widyaaaa. Buu widyaaa. Waduh pakek pingsan segala lagi nih. Biarin lah, masa bodo. Yang penting nafsu dan anganku tersalurkan.
Jam menunjukan pukul 00.42, widya pun terbangun dengan mendapati mulut dan rahanya terasa sakit. Sementara itu disebelah kirinya ada bossnya Pak Anwar sedang terlelap tidur tanpa memakai pakaian apapun, begitupun dirinya yang sudah telanjang bulat. Widya pun melihat bercak2 sperma ditubuhnya, mulai dari dada, bibir serta di sekitar vagina nya yang mulai mengering. Tampaknya ketika dia tidak sadar, Pak Anwar sudah menikmati tubuhnya malam ini. Tak terasa air mata itu mulai turun dan dia merasa terhina diperlalkukan seperti itu. Ketika dia hendak bangun dan menuju kekamar mandi tiba2 tanganya ditahan oleh Anwar.
A : mau kemana sayang, nggak usah dibersihkan dulu. Aku masih mau lagi.
W : tapi pak, aku capek sekali.....
A : udah sini sayang, aku masih ingin bermain main dengan tubuh indah mu ini.
Hingga jam 3 pagi Anwar menyetubuhi widya dengan berbagai gaya, hingga widya beberapa kali orgasme dan mereka kembali terlelap hingga jam 09.00 pagi.