javascript hit counter

Kisah Baim Dan Ustadzah

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Chapter 22




Ustadzah Ika








Ustadzah Ira






2 bln telah berlalu. Diamnya ustadzah dan sikapnya yg seakan ada yg disembunyikan dariku buat aku terus bertanya apa yg terjadi pada ustadzah ikha. Bahkan akhir2 ini ustadzah ikha seperti hilang mod untuk bercinta denganku. Malah berbicara denganku saja tidak. Lama kami berdua terdiam. Bulan ke tiga bekerja disana ustadzah semakin menjauh dariku. Aku merasa bosan. seakan2 aku bersalah dan akulah penyebabnya. Aku jalani hari-hariku tanpa bercinta dengan ustadzah ikha. Hubunganku dengan ustadzah ikha memang tidaklah diketahui oleh bang radi. Didepan bang radi kami bersikap biasa saja dan seperti tidak ada apa-apa antara kami. Begiu lama waktu berlalu. Bulan 4 dan 5 aku lalui tanpa sedikitpun antara aku dan ustadzah saling sapa.. Aku masih tak mengetahui apa yg terjadi padanya. Merasa jenuh dengan sikap dinginnya. Aku ungin berlibur sejenak dr rutinitasku. Ditengah makan malam kelyarga bang radi. Aku membuka pembicaraan.

" Bang, baim mau libur dulu sekitar 1 minggu.. Boleh " Tanyaku pada bang radi di sela-sela makan malam

" Kok tumben im ada apa, " Jawab bang radi heran

" Gpp bang, jenuh aja kangen kampung juga, gppkan.. Toh juga pelanggan banyak yg pulang kampung" Jawabku membela dan membujuk bang radi agar aku diizinkan. Terlihat ustadzah ikha agak cemas akan keinginanku untuk berlibur. Raut wajahnya yg seakan bingung harus berbicara apa pada kami

" Yasudah, yg ptg kamu balik lagikan " Tanya bang radi
" Iya bang baim balik lagi kok " Ucapku

Malamnya aku prepare barangku untuk esok ntah kemana aku pergi. Pintu kamarku diketuk. Dan masuklah ustadzah ikha tanpa sepatah katapun.

" Kenapa imm " Tanya ustadzah ikha
" Kenapa apanya, bukankah ini yg ustadzah ikha inginkan "jwbku agak kesal

" Jangan pergi iim" Pinta ustadzah ikha
" Lalu, kita b2 harus saling diam san tanpa bicara sepatah katapun, "ucapku

Ustadzah terdiam. Dan berlalu pergi meninggalkanku. Esoknya aku pergi dengan kegelisahan hatiku dan tanya dalam fikirku ttg ustadzah ikha. Aku menyewa aprtemen selama seminggu. Selama di sana ustadzah sering memberi pesan whatsapp padaku namun aku hiraukan. Sampai akhirnya aku membalas dan berikan dimana aku berada.

Esoknya ustadzah datang. Kubuka pintu aprtmnku. Ustadzah berlinang air mata langsung memeluku erat. Ku bawa ustadzah ke sofa masih dalam keadaan kami saling berpelukan. Disofa dia mulai berbicara ttg apa tang terjadi.

" Iim, kamu jangan pergi. " Ucap ustadzah
" Ada apa " Jwb ku singkat
" Hiks.. Ustadzah.. Hikss.. " Ucapnya tersela
" Apa ustadzah " Jwbku
" Aku hamil imm. " Tangisnya menjadi semakin erat peluknya padaku.

Bak disambar petir.. Aku sangat terkejut dengan ucapannya.

" Lalu kenapa ustadzah menangis " Jwbku heran
" Ini anak kamu iim.. " Jwbnya
Duaaaaaaaaaar.... Hatiku remuk seakan waktu berhenti sejenak dan detak jantungku berhenti berdetak..seakan tak percaya atas apa yang diucapkan ustadzah ikha padaku.

" Gak ustadzah.. Ustadzah juga masih memberikan jatah ke bang radi.. Dan itu hasil kalian bukan baim "

" Ini anak kita im.. Antara kamu dan aku iimm.. Aku yakin ini hasil dr kamu iim " Ucap ustadzah dengan derai airmata yang terus berlinang. Perdebatan terjadi antara kami.. Aku bersikeras untuk mengatakan kallau itu adalah anak bang radi bukan aku. sementara ustadzah sangat yakin itu adalah hasil dari percintaan antara aku dan ustadzag ikha.. Aku memeluknya erat dan membaringkanya di kasur... Kami masih dalam keadaan berpelukan dan tidak mengerti harus berbuat apa. Hinggal pukul 15.00 ustadzah terbangun masih dalam pelukanku. Dia masih berharap aku untuk tidak pergi meninggalkanya. Dia pulang meninghalkanku. Dan aku pun masih tak percaya dengan apa yg terjadi.

Setelah masa liburku. Aku kembali bekerja. Namun dengan masih dalam keadaan tak percaya. Hingga bulan ke 7 kehamilan ustadzah ikha. Terjadilah tragedi.

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26