Hajah Hanna

Paginya aku terbangun,kulihat suamiku sudah tak ada disampingku
Aku pun bangun dan kulihat ranjangku yang basah akibat orgasmeku semalam tetapi untunglah bekas orgasmeku sudah mengering
Semalam aku benar-benar terbuai oleh Pemuda yang pemberani itu hingga membuatku masturbasi dengan hanya memandang foto kontolnya,Sungguh gila hanya dengan melihat foto kontolnya saja sudah membuat memek ku becek
Aku lalu keluar kamar dan melihat suamiku sedang meminum kopi hangat
"Bu tumben baru bangun"ujar suamiku
"Iya pak,ibu semalem capek"ujarku
"Ahh iya nih bapak juga masih capek gara-gara acara kemarin"
Padahal yang kumaksud adalah capek karena digoda oleh rekan bisnisnya sendiri
"Bu,bikinin sarapan dong"ujarnya
"Yaudah ibu ke tukang sayur dulu"ujarku
Aku lalu kembali ke kamar melepaskan dasterku dan memakai gamis beserta hijab kebanggaanku
Aku lalu keluar rumah berjalan kaki menuju tukang sayur yang ada didepan perumahan
Setelah selesai membeli sayur aku pun berbalik hendak pulang menuju rumahku
Saat aku sedang berjalan,kulihar rendi sedang berolah-raga didepan rumahnya
Sungguh aku malu sekali bertemu dengan nya,tetapi sangat jauh bila harus pulang dengan memutar jalan untuk
"Bu hajah"teriaknya memanggilku
Aku sungguh terkejut karena dipanggil olehnya,aku sudah terlambat untuk memutar jalan sehingga aku pun berjalan melewati jalan ini dengan menundukan kepalaku
"Bu hajah tunggu"ujarnya
Aku pun berhenti sesaat
"Saya mau balikin yang kemarin"ujarnya
Aku pun mengingat tentang celana dalamku
"Udah kamu cuci kan ?"ujarku
"Udah dong bu,tunggu yah saya ambil didalam dulu"
Tak lama ia kembali dengan celana dalamku yang digenggamnya
Tetapi mataku malah beralih pada tubuhnya yang begitu atletis dan ketika kuturunkan pandanganku kebawah,lagi-lagi aku melihat tonjolan besar dibalik celana pendeknya
Duh aku menelan ludah melihat tonjolan kontolnya yang tercetak dibalik celana pendeknya sehingga membuatku salah tingkah dihadapan nya
"Perkasa ya bu"ujar rendi menyadarkanku
"Ehh apa ahh gimana"ujarku salah tingkah
Rendi hanya tersenyum melihat tingkahku
"Mari bu mampir saya buatkan minum dulu"ujarnya
Entah kenapa aku mengiyakan ajakannya dan kini aku sudah berada duduk di kursi yang berada didepan terasnya
Aku menunggu rendi dibangku diterasnya hingga tak lama rendi keluar dengan membawa Es air putih
"ihh ibu udah mampir masa cuma dikasih air putih"ujarku
"Ini warna bening bu,kalo yg putih mah yang semalam"ujarnya
Aku menggigit bibir bawahku setelah mendengar ucapan nya karna membuatku mengingat celana dalamku yang belepotan pejunya semalam
"Banyak banget"ujarku
"Apanya bu ?"ujarnya
"Yang warna putih"
"Punya bapak gak sebanyak itu kalo keluar ?"
Aku pun hanya menggelengkan kepala,tak kusangka pembicaraan kami sudah semakin menjurus
"Bu Seks"panggilnya
"Aduuhh kamu jangan panggil ibu dengan panggilan itu dong"bisik ku
"Kata ibu semalam terserah saya"
"Iya sih tapi kalo denger langsung kaya gimana gitu apalagi bisa gawat kalo didenger orang"
"Bu Seks tenang aja gak ada yang denger lagipula Saya seneng deh bisa deket sama ibu"ujarnya
"Alah kamu mah ganteng terus banyak uang pasti bisa deketin wanita mana aja"ujarku
"Iya sih tapi enggak ada yang sekenceng bu hajah,memangnya Ibu belum tahu selera saya ?"
"Belum,memang nya selera kamu seperti apa ?"
"Ibu-ibu semok"ujarnya
"Semok kaya gimana ?"ujarku
"Kaya Istrinya haji karim"
Aku pun menutup mulutku seakan tak percaya dengan apa yang diucapkan nya
"Memangnya istrinya haji karim bisa diapain kalo semok ?"pancingku
"Enak bisa peluk-peluk"ujarnya
"Cuma dipeluk-peluk ?"
"Bu Seks penasaran Istrinya haji karim enaknya diapain lagi ?"
Aku pun mengangguk,rendi lalu mengambil HP seperti mengetik sesuatu,tak lama hp kuberbunyi
Aku pun melihat hp ku dan aku pun menutup mulutku dikarenakan chat dari rendi
"Istrinya haji karim pasti enak ditunggangin"chatnya
Aku pun menutup mulut dengan tanganku,benar-benar kurang ajar pemuda ini,aku lalu mematikan hp ku kembali
"Berani ?"ujarku pelan
"Siapa takut"ujarnya
Duh kini giliran aku yang takut karena melihat keberanian dari pemuda ini,aku tak ingin berlama-lama lagi disini maka aku pun meminum minuman yg disediakan olehnya
"Kamu kok berani banget sih ?"ujarku
"Soalnya saya penasaran bagaimana rasanya menunggangi ibu-ibu yang semalam memeknya becek"ujarnya
Duh mendengar ucapan nya saja sudah membuatku merinding setengah mati
Aku sudah tak tahan berada disini,dari tadi rasanya aku merinding mendengar ucapan pemuda ini sehingga aku pun ingin segera pulang
"Sini celana dalam ibu,ibu mau pulang"ujarku
"Ada syaratnya bu kalo mau celana dalamnya dikembaliin"ujarnya
"Yaudah syaratnya apaan ? Ibu mau pulang"
"Tuker sama celana dalam yang lagi ibu pake"
Astaga,syarat macam apa itu bisa-bisa nya ia meminta hal itu
"Cepetan bu tinggal tukeran aja kok"ujarnya
Aku sungguh benci mengakuinya tapi ia sangat berani terhadapku hingga dapat membuatku seperti ini bahkan didalam diriku seperti ada dorongan untuk mekukan yang diminta olehnya
"Yasudah sana kamu balik badan dulu"ujarku
Rendi pun berbalik badan lalu aku berdiri dari kursiku sambil memperhatikan keadaan depan rumah karena aku takut bila ada yang lewat dan melihat yang kulakukan
Setelah sepi aku lalu menurunkan celana dalamku,setelah itu aku hendak mendekati rendi tetapi kaki ku tersandung kaki kursi hingga membuatku terjatuh
Saat aku membuka mata,aku begitu terkejut karena aku terjatuh tepat diatas selangkangan rendi sehingga aku dapat merasakan dengan jelas begitu keras kontolnya dibalik celana pendeknya hingga mengenai wajahku dan tanpa disangka rendi menggerakan selangkangannya sehingga kontolnya seperti menggesek wajahku
"Keras ya bu"ujarnya
Aku pun dengan cepat berdiri dan wajahku memerah menahan rasa malu,aku menelan ludah melihat cetakan kontol dibalik celana pendeknya tersebut
"Kok diem sih bu ?"ujarnya
"Ibu takut"ujarku
"Ini gara-gara ibu loh bisa keras begini"
Tanganku pun kembali diraih oleh rendi dan diletakan diatas kontolnya,aku seperti tak punya tenaga lagi untuk memindahkan tanganku dari atas kontolnya
"Ini namanya kontol bu"ujarnya
Aku menggigit bibir bawahku mendengar ucapan rendi,namun aku tersadar ketika ada suara klakson kendaraan sehingga aku dengan cepat menarik tanganku dari atas selangkangan nya
Setelah itu kuberikan celana dalamku kepada rendi sementara rendi memberikan celana dalam yang kemarin sambil tersenyum melihat tingkahku
"Jangan diapa-apain"ujarku
"Enggak kok bu paling cuma saya kasih warna putih"
Aku menelan ludah mendengar ucapannya karena rendi pasti hendak macam-macam dengan celana dalamku lagi
"Udah ahh ibu takut lama-lama disini"ujarku
"Takut sama yang enak-enak ya bu ?"ujarnya
Aku pun tak membalas ucapan nya dan berdiri,aku lalu diantar sampai depan rumahnya
Tiba-tiba pantatku ditampar dari luar gamisku olehnya sehingga membuatku sedikit menjerit
"Istrinya haji karim semok banget"bisik nya
Tanpa disangka rendi menampar pantatku kembali sehingga membuatku deg-degan bila ada yang melihat
"Istri haji karim pasti enak dimasukin"bisiknya kembali
"Dimasukin apa ?"ujarku sambil menelan ludah
"Kontol"bisiknya padaku
Aku bergidik ngeri mendengar bisikan nya dan aku pun berlalu dari rumahnya,tetapi kira-kira setelah 5 meter melangkah rendi kembali memanggilku
"Bu Seks"panggilnya
Aku begitu terkejut mendengar ia yang memanggilku dengan panggilan seperti itu aku pun berbalik dan melototinya karena aku takut bila ada orang lain yang mendengar namun setelah itu rendi malah berbicara tanpa mengeluarkan suaranya tetapi saat kuperhatikan gerakan mulutnya aku pun tahu yang diucapkan olehnya,sungguh ucapan yang sangat tak pantas
"Bu hajah ayo ngentot"itulah kata-kata yang kutangkap dari gerakan bibirnya
Ohh gusti kuatkan hambamu,bathinku
Aku lalu pulang meninggalkan pemuda pemberani itu