Chapter 33 : Tidal Wave (Part 3 : Delicious Wife)
Ustadzah Shaipah

Ustadzah Sahla

Teh Neneng

Para Santri sedang menjalani aktifitas pagi hari mereka di sekitar lahan belakang yg dekat dengan hutan sebelah selatan awwabin itu.
Boarding school ini memang meletakan kamar mandi masalnya di belakang dekat hutan selatan sebagai Tempat untuk para santri membersihkan diri. Serta bersiap untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar mereka.
Kamar mandi itu berjejer, ada puluhan jumlahnya, namun santri tetap disiplin mengantri menunggu giliran temannya yg di dalam satu persatu.
Kadang bukan mereka yg mengantri, namun Sabun Dan gayung mereka yg sudah berbaris didepan pintu kamar mandi. INI adalah tradisi santri, bahwa kamar Mandi itu sudah Di Reservasi untuk antrian berikutnya. Itulah ciri khas yg akan menjadi kenangan manis mereka nanti. Karena Awwabin adalah pabrik pembuat kenangan untuk para santrinya.
Ada juga di antara mereka yg melakukan mandi coboy...
Istilah ini digunakan untuk oara santri yg malas mengantri dikamar mandi dan cukup membasuh wajah mereka dan bersikat gigi untuk persiapan berangkat sekolah.
Biasanya santri yg melakukan mandi coboy seperti ini dilakukan santri yg pemalas. Mereka diam-diam melakukannya. Karena bila ketahuan santri yg lain, pasti mereka kena bully.
Didekat lahan belakang itu,..
Para santri yg sedang mengantri mandi itu bisa melihat Ustad senior mereka, ustad Fian, beserta Royhan, yg sedang mengurusi lahan perkebunan didekat hutan selatan itu.
Desas - desus mengenai akan dipakainya lahan itu untuk keperluan Agrobisnis oleh pak Kyai ternyata benar adanya. Mereka semua tidak hanya mendengar, kini mereka melihat.
Namun mereka sekatang bisa melihat, bukan ustad Fian yg dipercaya Kyai Mengurusi kebun itu, namun ustad Royhan.
Tak jauh dari keberadaan ustad Fian yg memegang tali plastik, para santri juga melihat Royhan yg sedang memegang carok, memotong "Bala" nya perkebunan dekat lahan belakang itu.
Para santri juga sekarang melihat Royhan sebagai orang yg diperhitungkan dipesantren ini. Salah satu orang yg paling berpengaruh. Seperti Orang yg senior, padahal baru tiga bulan ia berada disini.
Mereka tahu bila Kyai Basri memberikan kuasa untuk pengurusan lahan itu. Mereka juga tahu bila Royhan akan mengharumkan nama pesantren dengan hotel Guest House nya. Mereka menghormati Royhan sekarang.. karena bisa melihat ustad Senior mereka justru disuruh - suruh oleh kakak kelasnya yg dulu dikeluarkan itu.
Para Santri juga mulai mendengar desas desus tentang kehamilan ustazah Ayni, Sang istri ustad Senior mereka. Entah kabar angin dari mana sampai mereka tahu info itu.
Memang begitulah dunia pesantren, tembok sebesar apapun, ternyata bukan penghalang masuknya informasi. Mereka pasti tahu saja info itu.
Turut senang sebetulnya mendengar jika itu benar. Meskipun itu hanya kabar angin, dan ustad Fian belum mengabari itu. Mereka melihat Royhan, dan melihat Royhan lebih dihormati dibanding ustad senior mereka sendiri.
Sedangkan disebelah utara....
Terdapat hamparan sawah yg luas membentang memberi pandangan yg sejuk untuk pesantren..
Pada dasarnya Ustad Juned juga yg mejadi salah satu pengurus sawah itu. Namun karena sawah itu tidak semuanya milik pesantren, dan sebagian adalah milik warga sekitar, maka ustad Juned hanya mengurusi sawah milik pesantren saja.
Beliau juga tidak mengurusi sawah itu sendiri, tapi menyuruh warga sekitar yg mengurus dibawah pantauannya.
Dari situ ia membuat bale - bale dan saung terbuka di sekitar sawah mengahadap ke arah pesantren itu. Tak jarang tempat saung terbuka itu menjadi tempat nongkrongnya para Asatid dan Ustazah.
Itu adalah tempat favorit mereka, karena dari sini, disamping mereka bisa memantau santri, mereka juga bisa melihat hijaunya pemandangan sawah itu, sambil merasakan sejuknya sekitar pesantren itu.
Pada dasarnya...
Saung itu sengaja dibuat ustad Juned untuk memantau sawah pesantren bila ia sedang disana. Sekalian tempat istirahat pikirnya.
Saat ini ia sedang berdiri di pematang sawah melihat progress hasil sawah itu. Dari tempat ia berdiri, Ustad Juned bisa melihat beberapa ustazah sedang berkumpul disaung itu, ia juga bisa melihat istrinya, ustazah Ipah yg memakai baju akhwat putih itu berkumpul bersama para ustazah yg duduk beristirahat disaung itu. Cantik sekali istrinya, pikir dirinya. Meski memakai baju akhwat itu. Pantas Andi tergila - gila dengannya.
"Hush Pagi - Pagi jangan nge gosip",
Ucap Ustazah Ifah yg membuat kaget para ustazah lainnya sedang bersantai di saung sawah disebelah utara Pesantren itu.
Saung itu dibangun empang kecil juga sebenarnya, untuk air irigasi yg mengalir ke sawah. Dari saung itu Ia bisa melihat suaminya yg sedang berdiri ditengah sawah. Ia melambaikan tangan sebentar.
Ia tersenyum, senyumnya sangat cantik.. Cantik membahagiakan. Senyum itu Membuat Ustazah Anies, Ustazah Ningrum, Ustazah Yati beserta dua santriwati yg menemani merasa senang.
" Ihhh.. Orang lagi nikmatin Pagi, ngenganggu aja".. Ucap Anies.
"Cewek Jomblo..." ledek ustazah Ifah ikut duduk di pipir Bale disamping Nissa..".. " Jangan terlalu sering2 nongkrong disini.. Tar awet jomblonya.." Godanya yg mengusap pipi Annisa"...
"Stop bullyisasi wanita cantik jomblo, ihh Bunda ipah.. Resee pagi - pagi " Ucap Annisa yg mencubit pipi ifah yg terasa kenyal mulus itu.
"Hihihiii... Gimana kemarin bapak mertua... Nikahnya jadi ngga?"..
" Hahaha".
" Bunda cantik abis sarapan apa yah, koq rese pagi2 "_
"Hihii... Lagian waktu kemarin diem aja, malah Bunda Ayni yg sering ngobrol sama Pak Suprapto"
"Yah Teh Ifah, secara kan Bunda Ayni Pembimbingnya Royhan, wajar kalo banyaknya ngobrol sama pak Suprapto"..
" Ihh kebalik tahu sekarang, malah Royhan yg ngurus di rumah Bunda Ayni" Timpal Ustazah Ningrum.
Ustazah Ipah sedikit merah wajahnya mendengar drap langkah pemuda itu sekarang...
" Kenapa ga bilang sama Nyi Laila Nies.. katanya kemarin mau dicomblangin, hihiii.."
"Ga mau.. Nanti nasibnya sama kaya Ustazah ipah.. Dijodohin paksa sama ustad Juned hahaha"..
Ustad Juned yg berdiri itu bisa melihat para ustazah sedang tertawa disana,
Namun ia tidak bisa mendengar pembicaraan itu. Yg jelas, sekilas berbicara tentang perjodohan dengan dirinya.
Saat Ustazah Anies membicarakan " acara perjodohan" yg dicomblangin Kyai Basri itu mereka semua melihat ustad Juned, beruntung sekali pria itu, ucap hati mereka sambil tersenyum. Bisa dijodohkan dengan salah satu mantan santriwati tercantik dipesantren. Mana ada yg bisa menolak bila sudah dilamar bareng Kyai. Memang pintar orang itu pikir ustazah yg nongkrong.
Sambil melihat suaminya, Giliran Ustazah Ifah yg mencubit lengan anies karena ledekan tadi, Toketnya ikut bergetar - begetar saat mencubit lengan anies. Bergetar besar walau badannya kecil...
Yakin dada pria akan bergemuruh bila ada yg beruntung melihat getaran itu. Beruntung seratus persen.
" Kena tembak deh" Ucap ipah
" Hmmm.. Ngomong2.. Orangnya ada ga yah di atas?" Tanya Anniesa malu - malu menanyakan Royhan.
"Hayo.. Mau ngapain.. Tar di semprot Ayni loh macem - macem" Ucap Ustazah Ningrum, Bendahara itu juga tak kalah Menggoda.. Terutama menggoda Ustazah yg masih Jomblo itu.. Seru pikirnya.
"Iya nihh, Tar aku Bilangin juga ah sama ustazah Sahla .. Ponakannya genit.." Ucap Ipah yg kembali mem - bully..
"Ihhh.. Ustazah Sahlanya juga udah pegi.. Lagian gpp kan kalo usaha", Balasnya.
Semakin kencang saja para ustazah membully anies setelah perkataan itu.
Mereka bermanja - manjaan di Bale itu. Obrolan manja yg hanya mereka sendiri yg mengerti. Saling mem bully akan tetapi malah membuat mereka semakin dekat. Semacam koneksi yg hanya mereka sendiri yg tahu.
Sementara...
Ustazah Ipah pada dasarnya diam2 mengingat pemuda itu, pemuda yg dibicarakan ustazah Anies. Ia tak kalah manjanya dngan Ustazah Annis....
Ia melihat suaminya sambil mengingat pejantan itu. Pejantan yg selalu dibicarakan oleh suaminya.
Sambil mengingat pria itu,.. ustazah manyunkan bibirnya manja mengingat aura Royhan, seperti magnet untuk tubuh kecilnya, namun ditopang oleh Dua gadis nakalnya yg besar. Pria itu menggelitik kewanitaannya.
_-_______
"Hashh hashhh hashhh"..
Mang Tatang Dan Deni lari tergesa - gesa menuju Pesantren. Ada yg merusak alat alkon di proyek...
Ini adalah hari kedua mereka berada dilokasi Guest House... Rumah bedeng sudah mereka buat...
Semacam Rumah yg terbuat dari Kayu untuk tempat tinggal sementara... Begitu rapih dan teratur serta tepat waktu mereka mengerjakan tahap awal konstruksi itu.
Setelah beberapa bulan rencana dimatangkan oleh Royhan, saatnya langsung eksekusi...
Dan berharap para kontraktor ini bisa menyelesaikan Guest House itu dalam 4-6 Bulan. Meski surat2 legal dalam tahap proses oleh konsultannya.
Kontraktor itu bahu membahu dengan tim Kontraktor yg disediakan Dharma. Namun Royhan tetap menjadikan sepuluh orang yg di bawa dari proyek Suprapto itu sebgai kontraktor utama.
Deni kepalanya. Mereka berusaha merapihkan jalan dan gerbang sambil memulau membangun pondasi.
Hari ini...
Royhan sangat sulit dihubungi... Itulah alasan kenapa Tatang dan Deni tergesa - gesa ingin menghampiri Pesantren untuk memberi tahu Royhan bahwa ada sesuatu yg tak beres diproyek.
Ada yg merusak alat alkon..
Sebetulnya kejadian ini bukan saja mengagetkan para Kru Suprapto, tapi juga Dharma sendiri..
Dharma memang sudah stand by dilapangan dari pagi ini. Ketika datang, ia tak percaya saat Ghani melaporkan ada yg merusak alat proyek. Ia sempat tak percaya sebelum melihat dengan mata kepalanya sendri.
Ketika disana.. Ternyata benar... Alat Alkon disabotase untuk dirusak mesinnya, alat mesin cor atau yg biasa di sebut "Molen" dirusak Tangki solarnya. Bahkan Dua mobil Double cabin yg ada dilapangan pun dirusak Radiatornya.
Siapa yg melakukannya?,
Mereka mengetahui kejadian itu ketika mereka bangun pagi2 tadi.
Ketika Ghani melapor, Dharma membawa istrinya. Kenapa Dharma harus membawa istrinya yg bohai itu? pikir Ghani, bikin hilang fokus saja.
Tentu tetap.. tak ada sedikitpun nyali dari Ghani untuk melihat mata Neneng. Bisa mampus pikirnya.
Dan Dharma terlihat bingung, ia yakin ada yg tak beres disini..ia menyuruh Deni dan Tatang Untuk Mengabari Royhan setelah kejadian ini. Karena sedari tadi, ia susah dihubungi.
Sementara dikebun belakang..
Roy masih sibuk mengurusi lahan belakang bersama ust Fian sebagaimana suruhan Kyainya. Bersama Ustad seniornya itu yg sekarang istrinya sedang hamil.
Bahkan Royhan sempat dibuat ngecrot oleh istrinya lagi, tepat saat pak ustad mengajak Roy ke kebun itu. Dengan cuek ustazah bilang "Maunya debay" Ucapnya merasakan ngecrot dipipi mulusnya.
Penguasa rumah itu membuat suaminya sempat merasakan lengket pejunya sendiri saat mencium istrinya, percis dengan kejadian sepulang dari sungai dua hari yg lalu. Pejantan itu memang cuek, seperti sudah menjadi haknya menghamili wanita yg sudah menjadi wilayah domainnya.
"Roy, ada pesan dari Nyi Laila, katanya anak2 p ad yg dateng ke rumah nyariin" Ucap Ustad Fian yg menghampiri Roy sedang memegang carok itu.
Buat Pak Ustad, Roy sudah seperti Tower baginya. Bahkan ia menadahkan wajahnya ke atas untuk berbicara dengannya.
"Anak - anak siapa Tadz?", Tanya Roy santai.
" Anak - anak proyek kayaknya", Ucap Ustad Fian menyerahkan hp itu ke pria yg membuat melendung istrinya.
Ia menyeka keringatnya, Saat melihat wajah Royhan, ustad Fian tak berani bertanya, melihat badannya saja ia merasa sudah seperti terintimidasi. Dan membiarkan Royhan pergi beranjak menuju Rumah Kyainya.
_-__________________
"Ada yg sabotase " Ucap Deni saat melihat Roy di depan Rumah Kyai.
Sebetulnya, anak2 tidak ada yg berani bicara langsung. Tak ada satu pun yg berani membuat pemuda ini tidak nyaman. Mereka terlihat hormat, tapi ini harus dibicarakan. Deni sebetulnya sedikit gugup memberitahukan kabar ini ketika berhadapan dengan Royhan, takut terjadi sesuatu kedepannya.
Namun, Royhan malah tertawa. Ia seperti menantang orang berani macam2 di proyeknya..
"Siapa yg berani?"
"Belum tahu Roy"..
Ustazah Laila mendengar.....
Ia berdiri dibelakang tepian tembok saat Roy mengobrol dengannya malam itu.
Tepian tembok saat pemuda itu berpikir tentangnya tanpa tahu diketahui Kyainya.
Jauh dari lubuk hatinya ia tak bisa lupa memgenai malam itu, mengenai apa yg sebenarnya dipikirkan pemuda itu tentangnya.
Dan bahkan, berpikir tentangnya tanpa harus takut diketahui suaminya, Kyai Basri tak bisa membaca pria itu.
Tapi meskipun seorang istri Kyai, Nyi Laila juga seorang Wanita. Sebagai Wanita, sudah sepastinya secara lazim ia memiliki insting wanita, yg pintar menebak. ia bisa merasakan bila lelaki yg memimpin rumah tangga dirumah ustad seniornya itu memiliki "Crush" dengannya. Ia bisa tahu, Royhan bisa melirik kepadanya tanpa rasa takut dengan Pak Kyai. Tak sopan memang, tapi ustazah hanya bisa tersenyum, apa yg ada didalam pikiran lelaki yg seperti itu tentangnya.
Dasar pendekar, ucapnya lagi tersenyum dalam hati...
Bunda Ayni menyebut lelaki itu kepala rumah tangganya. Sangat konyol memang .. bila Ustazah Laila mengingat itu,
Namun ternyata ada Faktanya. Royhan yg balik mengurus Rumah Ustad Fian Sekarang. Semua penghuni pesantren tahu itu.
Perlahan pria itu memiliki pengaruh dipesantren ini. Mungkin ini yg dimaksud isi tausyh ustazah Laila kepada para santri Nihai ketika amaliah tadris lalu,
Satu orang akan seperti seribu bila ia berkualitas. Dan diam - diam Laila menilai, Roy memiliki Kualitas itu.
Satu sisi, Saat mendengar Deni berkata ada yg Sabotase di proyek Guest House itu, Nyai penasaran. Mulai menyeruak kembali mengenai kecurigaan siapa yg menyerang suaminya.
Siapapun yg menyerang suaminya, pasti menyerang proyek pesantrennya itu pikir nyai. Mungkin masih berupa kesimpulan awal, tapi seratus persen instingnya berkata bahwa itu benar.
Ia teringat dengan orang yg ia curigai dan ia utarakan ke Royhan malam itu, meski secara tidak langsung menyiratkan, tapi Royhan bisa menangkap bahwa orang yg Nyai curigai adalah salah satu keluarganya. Dan percaya bahwa itu hanya disimpan Dipikiran Royhan saja karena belum ada bukti.
Dari kejauhan Roy bisa melihat Nyi Laila khawatir. Ia memegang lengan kanannya oleh lengan kiri, saat lengan kanan itu lurus kebawah. Ia memakai Gaun akhwat lebar coklat untuk membungkus pesona tubuhnya. Molek sebagaimana seorang istri Kyai yg cantik.
Istri abah haji itu terlihat elegant. Semenjak Royhan tahu bila suaminya tak bisa membaca pikirannya, Roy dengan nakal berpikir tentangnya. Ini salah pikirnya. Seharusnya, saat meliat istri Kyai itu, ia harus kagum dengan keilmuannya. Juga menjaga marwah kehormatan Nyi Laila sebagai istri sang Mudir, namun dasar Royhan, semenjak menghayalinya sampai ngecrotin pejunya di Double cabin itu, membuatnya berpikir hal yg tidak - tidak.
"A - Alat Alkon ada yg sa- botase" Ucap Deni terbata - bata terlihat Gugup membuyarkan pandangan Roy dari Nyai. Nyi Laila bisa melihat anak2 itu segan dengan Royhan.
Ia terlihat dihormati karena pria itu berani memulai. Wajar bila sekarang pemuda itu menjadi salah satu yg berpengaruh dipesantren ini.
"Sabotase apa ?" Tanya Roy Tegas.
"Merusak Alat" Ucap Deni.
Agak lama Roy mencerna ucapan Deni sampai ia bicara "Anak - anak tetap Kerja ?",
" Kerja Sih Roy, Genset masih bagus karena disimpan dibedeng".
"Kenapa Roy?" Teriak Nyi Laila karena kaget dengan kabar ini, ia ingin tahu.
"Aku Cek Dulu Nyi, Masih belum tahu" Ucap Roy.
"Hati - Hati Roy" Ucap ibu Kyai terlihat khawatir.
"Jangan beritahu pak Kyai Dulu Nyai, saya masih ingin cari Tahu".
" Ya.. Kabari secepatnya".
"Pak Dharma ada disana ?". Tanya Roy ke anak - anak mengenai seksi keamanan proyek pesantrennya itu.
" Sudah Nunggu Roy..",
" Nyai pamit dulu" Ucap Roy.
"Ya.. hati - hati" Ucap Bu Kyai menegaskan sekali lagi.
Roy segera pergi ke kamarnya dan mengambil kunci double cabinnya. Ia berangkat menuju House Guest pesantren itu bersama anak2 yg datang.
Nyi Laila bisa melihat anak - anak itu begitu segan, begitu Respect. Pasti ada alasan tertentu kenapa anak2 begitu respet ke pemuda yg umurnya jauh dibawah mereka. Sama dengan alasan kenapa suaminya tak "mampu" membaca mantan muridnya itu.
Bahkan yg membuat Nyi Laila merinding, pemuda itu tak menunjukan rasa takut. Ia terlihat tenang, sama saat ia bilang akan berhadapan dengan siapapun yg mencoba mengganggu Kyai dan Pesantren.
Untuk alasan tertentu, Ustazah percaya ke lelaki itu. Ustazah percaya kepada pria yg pernah ia lihat tubuh berototnya disungai itu. Ia pasti berani.
Untuk alasan tertentu pula, Ia merasa aman.
Meski Ia Curiga kepada "sepupu" Kyai Basri yg pernah mengabdi disini. Meski tudingan itu masih dalan tanda kutip.
"Apa Si Jamal pelakunya?" Ucap Nyi Laila berbisik. Mengucap nama yg sempat ia curigai.
_-__________________
Dharma sedang menunjuk ke sana kemari...
Nampaknya ia melakukan reka ulang perkiraan terjadinya sabotase itu,..
Saat melihat itu, Roy cukup tenang sambil mengingat nasehat Kyai..
"Ingat.. Bila kita sedang di atas, pasti selalu ada seseorang yg berusaha menarik kita ke bawah..". Ucapnya dan perkataan itu selalu diingat Roy.
Tentu itu ucapan Kyai yg berilmu tinggi yg memiliki Nyi Laila yg mempesona itu.
Roy mengingat perkataan itu, sambil berusaha untuk tidak bertindak gegabah.
Saat sampai disana... Ternyata Ada Hadiah...
Ditengah Shocknya orang2 dengan kejadian itu.. Namun Ada hadiahnya sekarang.. Dharma membawa istrinya yg bohai itu.
Akhir - akhir ini, Wanita bahenol itu selalu ikut berkecimpung di proyek pesantren untuk membantu suaminya. Ia juga ikut membantu mengurusi legal Guest house, sambil mencari konsultan yg ia bayar sesuai arahan Pak Suprapto.
Royhan dan Teh Neneng sering berkomunikasi mengenai ini.
" Saya perkirakan.. Mereka datang tadi subuh sekitar pukul empat.. soalnya saya jam tiga pagi saya masih disini mengontrol" Ucap Dharma menebak kejadian reka ulang itu. Ia memang sering begadang sambil menjaga anak2 yg sedang bekerja.
Royhan melihat alat Alkon yg rusak itu juga beberapa alat proyek lainnya.
"Terusin aja Pak Dharma Jangan Takut" Ucap Roy yg menunjukan berani "Saya penasaran coba ke orang yg ngelakuin ini. Coba kita tantang, kita lanjut proyek ini, kita nantang mereka.. Dilihat mereka bakal ngelakuin apa" Jawab Roy lagi yg membuat anak2 terdiam.
Roy terlihat menakutkan sekarang. Terutama saat mengucapkan tantangan itu. Teh Neneng yg melihat pria itu terlihat berani sedikit tersenyum. Ia bisa tahu mana lelaki yg pengecut mana yg tidak.
"Benar Roy, saya juga penasaran" Jawab Jawara itu yg membawa Golok lumayan panjang.
"Yaa.. Sambil selidiki nanti.. Anak2 harus terus bekerja" Ucap Roy yg tak merasa takut sedikit pun bila nanti ada sabotase lagi.
Saat mendengar ucapan ini para pekerja pun bubar, mereka tetap melanjutkan pekerjaan mereka sesuai target yg sudah ditentukan. Namun Dharma mendekati Roy. Ia berbisik.
"Kamu ingat... malam saat saya bilang lagi ngeburu orang, kamu emang kiranya saya lagi ngeburu siapa?". Tanya Dharma saat Flash back malam pertama anak2 kru menginap disini.
"Pak Dharma udah tahu, siapa yg nyerang Kyai ?".. Tembak Roy.
Dharma mengusap kumisnya, juga golok panjangnya, nampaknya ia juga terlihat belum yakin dengan prasangkanya.
" Ada yg menginap Roy dikampung selatan, tujuh orang, ketika saya tanya pemilik rumah siapa mereka, ia tidak tahu, tapi kayaknya salah satu dari mereka ikut saat Kyai Berdoa ditempat ini, saya belum tahu pasti sedang menyelidiki.".
"Mungkin yg sedang rekreasi ke air terjun ?", Ucap Roy berbaik sangka.
" Tidak mungkin.. Biasanya yg menginap sekedar main ke air terjun disini tidak mungkin sampai dua hari, mereka pulang tadi pagi."
Siapa orang itu ? Pikir Roy. Memang disituasi seperti ini patut curigai hal2 yg semacam itu.
"Orang2 ini kalo sekedar merusak alat tidak masalah pak, tapi kalo berniat membahayakan Kyai atau pesantren, saya ga nerima" Jawab Roy yg curiga.
"Saya sudah Suruh Rt Kampung selatan itu, bila mereka datang lagi segera mengabari saya."
Apa itu sodara Dari Kyai Basri yg diceritakan Nyi Laila ?, Atau orang lain yg memegang dendam dengan pesantren?, Apa jangan - jangan Pak Dharama sendiri?,
Namun Royhan ingat ucapan Gurunya bila ini lebih besar dari Dharma. Bila memang Kyai Basri pernah bilang harus hati2 terhadap Dharma karena mencium niat yg kurang baik, namun Roy menangkap Mungkin Dharma hanya ingin sedikit berbuat Curang di Proyek Pesantren ini. Tak mungkin bila sampai menyerang Kyai.
Tapi bila sodaranya Kyai yg diisyaratkan Nyi Laila itu, kenapa ia harus menginap Dirumah Warga ?, Kenapa ia tidak menginap Di Rumah Pesantren?,
Beberapa dugaan dan pertanyaan keluar dari masing - masing orang di tempat ini..
Siapa pelakunya ?..
_-____________________
"Pasti, waktu malam itu saya sudah curiga,... tapi saya ragu.. Akhirnya saya pending, tapi saya alihkan buat ngehajar orang lain, hehee".. Ucap Dharma yg menjelaskan lagi siapa yg sebenarnya dihajar olehnya malam itu
Roy bingung " Loh.. Ngehajar siapa pak?.. Kirain ngehajar orang itu"
Dharma melihat istrinya yg semok bohai itu, dari sini saja sudah terlihat begitu priceless istrinya jawara ITU,
"Ada yg berani deketin istri saya, langsung saya kadek tangannya" Ucap Dharma berbisik tanpa ada nada becanda sedikitpun. Royhan bisa tahu bila Jawara ini serius, bila ada yg macam2 berani mendekati istrinya, maka goloknya siap melayang. Roy malah tersenyum.
"Emang siapa Pak?",
" Anak Muda kampung sebelah, saya cek Hape istri ada yg menggoda, yaa saya bacok "
Royhan sedikit terkejut sebenarnya, mengingat ia pun saling bertukar chat dengan istrinya berkomunikasi banyak hal, tapi mungkin Teh Neneng lebih berhati - hati bila sedang chat dengan dirinya.
"Lewat (Mati) Ngga ?" Tanya Roy sambil tersenyum.
"Ngga masih hidup, kayaknya kapok dia ga berani lagi"
"Sapat (Potong) Tangannya?, Tanya Roy lagi sambil tertawa.
" Cuma berdarah"..
Jawara ini tidak main2, ia serius membacok pria malang yg berani menggoda istrinya itu..
Andai pembicaraan ini di dengar anak2 kontraktor yg naksir dengan istri jawara yg sangat bohai itu mungkin ceritanya lain, mungkin mereka sudah kencing dicelana sekarang, menyesal pernah naksir pada pandangan pertama.
Memang wajar bila istri jawara itu banyak yg naksir, tampilannya mengundang nafsu lelaki. Bahkan Roy mulai merasa salut bagi siapa yg berani menggodanya. Termasuk lelaki yg dibacok suaminya itu..
"Beruntung yah orang itu masih bisa nafas" Ucap Roy yg diiringi tawa ke Jawara seram itu.
"Hmmm.. Biar tau rasa.. Jangan pernah berani macem - macem dengan bini Orang Roy.. Nanti saya bacok " Ucap Dharma.
"Hahaha" Roy malah tertawa meski tahu jawara ini memang serius.
Tapi, entah kenapa, setelah Dharma mengucap itu, Roy sekarang malah melihat Teh Neneng seperti harta karun..
Harta Karun yg mahal yg wajib untuk digali ucapnya dalam hati gila...
Kebetulan angin menghempas rambut istri jawara yg panjang itu. Membuatnya terlihat menarik. "BAHENOL BANGET KAMU NENG" ucap Roy dalam hati melihat istri jawara itu.
_-____________________
Meski terjadi pengrusakan itu...,
Para pegawai tetap melanjutkan pekerjaannya merapihkan jalan masuk dan pondasi Lobby Guest House yg berintegrasi dengan pesantren itu. Mereka ingin mencapai target sesuai yg diharapkan. Bahu membahu antara kontrakator yg disediakan Dharma dan Pak Suprapto.
Ketika sedang mengobrol dengan Pak Dharma, Ustad Juned, Ustad Ujang dan Ustad Boim datang menhampiri. Mereka terlihat khawatir dengan kabar yg mereka dengar dari Nyi Laila.
Tentang Sabotase itu. Saat melihat keadaannya, mereka menyakan Roy apakah butuh Bantuan untuk memperbaiki ?, namun Roy menjelaskan semua baik - baik saja dan sedang di selidiki oleh Dharma.
Ingin sekali Royhan bertanya tentang saudara - saudara Abah Haji Basri yg mungkin merasa iri dengan perkembangan pesantren, sebagaimana yg diceritakan Nyi Laila, namun Roy sudah berjanji dengan istri Kyai itu agar menutup mulutnya mengenai kecurigaan yg dibicarakan malam itu.
Selama menjelaskan kejadian itu, mereka semua sepakat bahwa kejadian ini tidak boleh di anggap enteng. Ternyata ada yg serius tidak suka dengan perkembangan Pesantren.
"Kalo bisa, nanti saya suruh santri buat jadi bulis (penjaga) malam untuk menjaga tempat ini" Ucap Ustad Boim.
"Ga usah Tadz, tenang nanti saya dan Dharma yg menyelidiki",
" Tapi antum juga harus hati2 dengan Dharma, ingat omongan Pak Kyai" Ucap Boim.
"Iya tadz, yg penting kedepannya ga da lagi yg berani ngelakuin ini" Ucap Roy.
Baik ustad Boim dan Ustad Juned sama2 membawa motor.
Ustad Ujang ikut pulang bersama ustad Boim satu motor. Royhan berniat meminjam Motor Ustad Juned karena ingin pergi ke kampung sebelah menanyakan siapa yg meninap semalam.
"Ya sudah,Pakai saja, antar saya dulu ke rumah" Ucap Ust Juned.
Royhan membawa motor itu dan membonceng suami ustazah ipah itu menuju rumah.
Saat ia sudah menyalakan motor, Ustad itu duduk dibelakang Roy, Karena ia memakai sarung... Saat duduk, Roy bisa merasakan Penis pak ustad yg terasa seperti cacing itu..
Shit.. Geli plus canggung.. Ucap Roy dalan hati.. Koq lembek kecil kaya cacing, Ucap Roy lagi meledek. Namun ia tetap terswnyum menahan canggungnya.
Paak memakai celana dalam, Roy memasang wajah jengah didepan. Ingin sekali ia menegur Ustadnya agar tak terlalu duduk menempel ke punggung.
Namun ia merasa terjebak...
Terpaksa Roy dengan wajah canggungnya mengantar Ustadnya itu menuju Rumah sambil merasakan sesuatu yg terasa seperti cacing lembek itu, terasa seperti mirip punya anak kecil laki - laki.
Sedangkan ustad Juned sendiri, merasa tenang - tenang saja dibonceng Royhan. Ia tak sadar, bahwa bagian yg harus dirahasiakan itu diketahui oleh muridnya.
Membuat Roy berpikir, apa bisa melayani istrinya yg bertoket gede itu?, Toket gede tapi berbadan kecil Pikir Roy nakal.
...
_-________________
"Aduhh.. uhh pelan - pelan ummi", Ucap Ustad Juned ke ustazah Ipah saat ia sedang dikerok istrinya itu dikamar.
Garis - garis merah terlihat dipunggung pak ustad sepulang dari proyek yg diantar Royhan tadi. Badannya terasa kurang enak dan meminta ustazah untuk mengerok secara tradisional punggungnya.
Suaranya menggema dikamar ini..
Atau lebih tepatnya,... dikamar ketika pak Ustad pernah bermimpi istrinya dicampur lelaki lain sambil di sodok menjerit nikmat di dapur. Mimpi yg membuat ustad Juned terjatuh dari kasur.
Mimpi buruk sebenarnya. Mimpi yg Membiarkan pikirannya penuh dengan kecurigaan - kecurigaan.., terutama dengan Andy yg berani menggoda istrinya yg memang seorang ukhti ini.
Lelaki sekarang memang nekat - nekat, wanita ukhti bersuami saja mau mendekati pirir pak Ustad..
Masih teringat isi chat malam itu. Malam saat Pak ustad Chat dengan Andi, dan berpura - pura menjadi istrinya yg membalas Chat , Ustad Juned semakin curiga dan tak tenang hatinya.
Terutama saat andi beranii menjelaskan di chat itu kenapa istrinya disebut itok. " Ga bakal ada gunung sebesar itu" ucapnya berani. Pak Ustad Was was, ia semakin takut bila istrinya pergi kuliah. Namun sebagai seorang ustad ia tetap mengedepankan husnu Zhan dan berbaik sangka.
Sedangkan ustazah Ipah sendiri, hanya diam sambil tersenyum mengingat kejadian malam itu. Sempat ia Curhat dengan Bu Kyai. Kenapa suaminya sempat terlihat seperti " kesenangan tersendiri", saat membalas Chat pria yg naksir dengannya ini.
Namun ustazah tak terlalu menghiraukannya lagi, karena pak Ustad tak tahu, apa yg sebenarnya terjadi.
Pria yg disebelah rumahnya yg menjadi pria sebenarnya.
"Ini ga keras bii.. segitu aja sakit" Timpalnya.
"Abi sakit kerasanya", Ucapnya meringis.
" Ihh payahh, lelaki koq cengeng, dikerik aja sakit" Timpal istrinya mengomeli.
" Tadi gantiin Bunda Ayni mengajar diros Balaghoh?" Tanya Ustad Juned lagi disela kerokan istrinya.
"Iya" Jawab ipah sambil terus mengerok punggung suaminya "Tau ngga, kenapa Bunda Ayni nyuruh ummi yg gantiin?", Tanya ustazah Ipah sambil tersenyum pelan.
" Kenapa?",
"Ustazah Ayni hamil",
Sampai berbalik badan Pak Ustad mendengar kabar itu dan berteriak" YG BENER MI?" tanya nya lagi kaget.
Ustazah tersenyum, mewajarkan tingkah suaminya yg kaget mendengar kabar itu.
Saat Ustazah ipah menganggukan wajahnya, pak Ustad sedikit teriak ..
"Alhmdulillaaahh Akhirnyaaa" Ucap nya mendengar kabar itu,
kabar sahabatnya yg hampir 8 tahun belum punya anak akhirnya penantiannya terjawab sekarang "Ummi tahu dari mana?.. Bunda sendiri yg ngomong ?"
"Iyah.. Sekarang kan ustazah Ayni seperti bebas, mungkin stressnya sudah hilang, sejak ada..... Anak itu banyak membantu " Ucapnya pelan membicarakan pemuda itu.
"Anak itu yg gantian mengurus rumah tangganya sampai lepas dari tekanan, mangkanya hamil". Ucapnya lagi.
" Pantesan ada desas desus ga jelas dikalangan santri, ternyata itu" Ucap Ustad Juned lagi.
Semua tersenyum dan ikut berbahagia " Sukur deh, nanti anak kita bisa ada temen", Ucap Ustad Juned.
"Kalo yg ummi yakin sih.. Gara - gara Roy ada dirumah itu " Ucap Ipah sambil tersenyum "Semenjak ada anak itu, tekanan hidupnya berkurang, Ustazah Ayni bisa merasa lepas.. bebas rumah tangganya di urus Roy...." Ucap Ipah lagi..
"Emang bisa di andelin.." bisiknya lagi pelan sambil melihat belahan toketnya yg berurat biru itu bergetar - getar karena mengerik suaminya.
'Iya emang masuk akal juga.. Bener juga sih, Abi ngeliatnya sama.. Pantes... Abah Haji menyuruh Roy mengurus lahan itu, bukan Ustad Fian" Ucap ustad Juned.
"Belum ide briliantnya sama Guest House itu, emang kemauan anak itu tinggi, gimana bii masalah yg disana?" Tanya Ustazah Ipah mengenai kabar sabotase yg didengarnya.
"Dia malah nantang balik, dia malah nyuruh terusin ",
Ustazah Ipah sedikit menggigit bibirnya
" Tu anak ga ada rasa takut",
"Tadi abi mendengar dari Kyai Basri langsung, katanya orang yg menyerangnya itu punya ilmu yg tinggi sama dengan pak Kyai"
"Royhan gak mungkin takut, Ummi tau", Ucap ustazah ipah masih menggigit bibirnya sambil melihat belahan dadanya yg gede itu.
Bzzttt Bzztttt...
Telepon yg ada di atas meja kamar itu bergetar. Ustazah Ipah menyudahi krikannya "Udah Bii.. Udah semua" Ucapnya sambil bangun mengambil hapenya di atas meja itu.
Hmmm.. Ustad Juned bersuara saat melihat belahan dada istrinya yg gede saat membaca isi pesan ponselnya itu, wajar bila lelaki bernama Andi itu NEKAT, naksir dengan istrinya.
"Dari Andi Bii" Ucap Istri nya itu membuat dada ustd Juned sedikit kaget.
"Kenapa?"..
" Ada di proyek lagi ngobrol sama Royhan, katanya ummi suruh kesana".
Sudah kali ketiga lelaki itu datang ke sekitar pesantren. Namun kali ini, ia mulai berani menyuruh wanita yg ditaksirnya ini pergi menemuinya. Menyuruh ISTRINYA pergi menemuinya. Kurang ajar sekali anak itu.
Memang semenjak Chat Palsu yg ia lakukan bersama Andi malah membuat lelaki itu terlihat semakin penasaran.
Serta tergila - gila dengan ipah. Ustazah ipah sendiri agak benci dengan keadaan ini karena semua bermuara dari kelakuan aneh suaminya.
"Abi siihh.. Gara2 malem - malem itu, ngapain kali, akhirnya nekat kan ini" Ucap Ipah protest.
Memang bila lelaki sudah tiga kali berani datang kesini, pastinya ia masih penasaran.
Tapi sejujurnya, setelah chat antara Pak Ustad Dengan Andi itu tak menggubris langkah Ustazah. Bila pergi kekampus Ustazah Ipah bersikap biasa saja bila ditanyai Andi meski agak sedikit Risih sebenarnya. Namun ia selalu meminta tolong agar teman2nya mengusir Andi bila ia sedang mendekatinya.
"Gimana nih? Ummi kesana ngga?" Tanya Ustazah becanda sekaligus mengetest sikap suaminya. Ia tahu lelaki tidak jelas itu begitu naksir dirinya.
"Jangan, diusir aja"..
" Abi sana yg ngusir "...
"Ngga ah.. Abi kan lagi ga enak badan".. Ucap suaminya beralasana.Memang benar ia tidak enak badan, mudah2an itu bukan alasan kalo ia malas membersihkan perbuatan yg dilakukannya sendiri malam itu pikir ustazah.
" Terus siapa yg ngusir!, Royhan ?". Tanya Ustazah lagi.
Lelaki berani itu,... pasti bisa mengusir Andi pikir Pak Ustad, "Iya... Royhan saja.. Kan lagi ngobrol diproyek.. Suruh ia pulang.." Perintah Ustad.
"Tapu ummi malu.. Soalnya Royhan ngeliat ummi ga pake Jilbab pagi ini".
Degg.. Detak jantung pak ustad menggebu mendengar kabar itu ..
" Kapan, Waktu Ummi pake baju apa?", Tanya Ustad yg merasa khawatir bila ia memakai Tangtop yg dipakainya sekarang ini..
"Lagi disumur belakang, ummi lagi pake kaos tangan pendek.. Royhan lagi mandi disungai"..
Ohh goodness.. lelaki itu pasti melihat putih mulus lengan istrinya, beruntung sekali ia,pikir pak ustad, Ustazah tersenyum karena bisa melihat suaminya sedikit khawatir.
" Ga sengaja sih bii.. Dia cuma ngeliat Ummi aja.. Ummi langsung kedalam.. ".. Ucapnya sambil melihat belahan dada yg dilihat Royhan tadi pagi,
Sebetulnya.... ustazah memakai Tangtop ini saat dilihat Royhan tadi pagi. Awalnya tak sengaja memang sekedar mengambil cucian dibelakang, namun ustazah memastikan Royhan melihat belahan toketnya saat ia mandi disungai tdi.
"Bagus lah kalo begitu.. Cepet kabari suruh usir lelaki itu"..
" Kenapa ga Abi aja yg nyuruh?",
"Ummi aja, biar cepet"..entah kenapa Ustad Juned malah menyuruh istrinya chat dengan Royhan untuk mengusir Andi.
" Udah.... Royhan bakal ngusir Andi.. Tapi Abi Janji yah, ngga ngulangi... Nanti datang lagi"... Ucap ustazah.
"Iyaa " Ucapnya sambil melihat belahan montok, putih gede milik istrinya "Untung Royhan Berani ngusir.. Untung Ada Royhan ucap Pak ustad Lagi dalam hati.. Namun, ketika ia melihat belahan toket istrinya, pak ustad tersenyum.. Lagian... Andi ga bakal bisa ngedapetin itu pikir pak Ustad .. Cuma lelaki sejati yg bisa ngedapetin itu. Ucap ustad juned lagi dalam hati tersenyum sambil menunjuk belahan besar dibadan istrinya yg kecil itu..
" Kenapa Koq nunjuk ini?"/Tanya ustazah.
Sambil menyempitkan kedua bahunya.. Ia busungkan toket yg sering disebut Itok oleh teman2 kampusnya.
"Cuman laki sejati yg dapetin itu" Ucap Pak Ustad membanggakan dirinya.
Ustazah sedikit nakal karena memikirkan lelaki sejati berbadan kekar yg berhasil dapetin belahan toket ini, bukan suaminya juga Andi, tapi pria yg ber kontol gedyg punya nyali mengusir lelaki yg mengganggunya itu.
Bahkan sekarang Ia ingin toket ini dilihat oleh lelaki itu sekarang..
Kliingg...
Muncul pesan masuk lagi..
"Bi.. Udah diusir.. Kali ini Royhan yg nyuruh ummi ke sana... pengen nemuin Ummi.. Gimana.. Ummi kesana ga ?"..
Tanya istrinya seperti mengingatkan pak ustad bahwa pemuda itu sempat melihat istrinya tak memakai jilbab..
" Ya udah.. Mungkin ada hal yg penting... Yg penting Andi udah diusir"
"Tapi ummi malu.. Tadi pagi ngeliat Ummi ga pake Jilbab.. Nanti kalo dia ngeliat Ummi aneh gimana?".
Ustad sedikit khawatir, kali ini ia takut bila Royhan mulai berpikir yg tidak - tidak bila melihat ipah yg cantik ini, " Ya sudah.. Suruh kerumah aja",
"Tapi ga apa2 ummi nemuin Royhan ?" Tanya istrinya lagi memastikan Ustad saat tahu pemuda itu sudah melihat rambut dan kulit lengannya yg mulus..
Pak Ustad Menganggukan wajahnya dan bilang "Abi Mau tidur dulu sebentar, udah cape badannya" Ucap Ustad Juned balik badan untuk tidur setelah dikerik tadi.
Ustazah merapihkan rambutnya mengangkat kedua tangannya seksi berniat menemui pemuda itu. Suaminya bilang tak masalah menemui pejantan itu .. padahal sudah melihat rambut dan lengan mulusnya itu.
Meski sebenarnya, ustazah membiarkan Royhan melihat nya memakai Tangtop seksi ini tadi pagi,memperlihatkan belahan toketnya. ia mengetik pesan
"Pak Ustad Ngebolehin Ustazah nemuin antum... Ustazah tunggu dirumah, ".
Ucapnya sambil mempersiapkan diri menemui pejantan itu " Makasih udah usir Andi", Balasnya lagi.
_-___________________
Pak Ustad Sudah tertidur, Namun anehnya.. Ustazah tak mengganti Tangtopnya saat tahu pejantan itu akan datang. Badannya kecil, belahan toketnya gede. Kulitnya putih mulus.
Mungkin pikir ustazah.., Suaminya tak masalah saat pemuda itu melihat Rambut dan lengan mulusnya, ah nakal banget.. Rambutnya ia gerai sebahu, lengan telanjangnya putih mulus khas akhwat yg sering tertutup jilbab.
Apa mungkin suaminya juga tak masalah saat pejantan itu melihat toket gede dan badan kecilnya ini pikir ustazah...
Bisa jadi Semuanya ini tentang test air, apakah ini hangat ?, atau mungkin dingin ?, ..
Tapi betapa bahayanya bila aurat ustazah ipah dilihat oleh lelaki yg bukan mahramnya. Ketika airnya di test, Airnya bukan lagi dingin atau hangat, tapi mendidih.
Sudah pasti Roy nafsu melihat badan itoknya. Disamping juga, cuma Roy yg berani mengusir Andi, bukan suaminya. Ustazah ingin memberi Reward "Nakal" ke pejantan bernyali yg mengusir pria yg mengganggunya.
Tak pernah ia beri Reward nakal ini untuk suaminya. Entah kenapa aura lelaki pejantan itu pantas menerima Reward "Nakalnya". Disertai belahan toket gede dan badan kecilnya di Tangtop yg ia pakai ini.
Membuat ustazah cukup penasaran, apa pejantan itu bernyali "Numpaki" istri Ustadnya dirumah pak ustadnya sendiri ?. Bila berani semakin pasrah saja tubuh ustazahnya dinikmati sang pejantan itu.
Ia juga ingat omongan suaminya. "Hanya lelaki sejati yg bisa dapetin ini". Memeknya terasa semakin lembab mengingat omongan suaminya itu.
Saat ustazah keluar kamar, ia melihat belahan toketnya bergetar sendiri.. "Ihh.. Gede amat sih hihii" Ucapnya tersenyum sambil mengingat kontol Roy. Ia berdiri diruang tamu menunggu pejantan itu datang.
Sepuluh menit kemudian ada orang masuk melalui pintu depan ke tengah Rumah, "Oh Fuck" Ucap Roy saat masuk kedalam Rumah melihat bini ustadnya yg cantik itu hanya memakai Tangtop kecil. Kulitnya putih mulus toketnya tumpah ruah, Roy langsung meremas kontolnya belahan itok itu bebas ia lihat.
" Itok.. " Bisik Roy terdengar ustazah.
"Hihihii.." Ustazah menutup wajahnya.
"Kemana Pak ustad?".
" Dia ga bakal keberatan Tuan Konbes",
"Konbes?".
Ustazah Fokus ke tangan Royhan yg sedang meremas kontolnya itu, ia berbisik kecil "Kontol besar, ". Ia menutup mulutnya sambil tersenyum, namun suara tadi terdengar jelas dikuping Royhan membuat ia makin kencang meremas Kontolnya.
Ustazah terlihat ingin nge -test seberapa besar Nyali pemuda ini. Bila melihat istri ustadnya setengah telanjang seperti ini. Setelah mendengar istri ustadnya itu menyebut kontol, Roy bersikap makin tak sopan, Kayaknya bakal ngewe gw sekarang ucapnya nafsu.
Makin keras ia kocok kontolnya diluar celana melihat primadona kampus "itok" itu.
Sudah seharusnya ustazah menegur muridnya itu "Hei tak sopan kamu, jangan kamu loco.. Kontol panjang itu".. Namun ustazah malah menggigit bibirnya. Ia senang, Karena mungkin ingat bagaimana rasanya saat ditembus kontol itu dimemek tembemnya..
"Koq Lama bgt?" Tanya ustazah manja.
"Ada yg mesti diusir",
"Hmmm.. Udah diusir ?"
"Langsung kabur ",
" Baguss" Jawabnya.
Kemudian.. Ustazah tunjukan leher akhwat putih bersihnya sambil melihat kamar suaminya tanda ia memang disana. Sebetulnya... ustazah ingin menunjukan leher akhwat putih itu sebagai Reward kepada pejantan yg berani mengusir pengganggunya itu. Ia ingin Royhan melihat leher putihnya.
Tanpa Buang Waktu, Royhan menghampiri. Ustazah melirik Royhan yg melihat leher putihnya sambil mengucap " Elephant Shoe" Ucapnya tanpa Suara.
Roy cium leher putih mulus akhwat itu, ia jilat leher ustazah memanjang sampai ke dagu.
"Aahhh" Desahnya manja.
Roy bisa merasakan enaknya tubuh istri ustadnya ini, meski ia sehabis berkeringat pikir Roy. Namun Justru itu menambah nikmatnya kulit putih mulus itu.
Bagi ustazah, Lidah Roy terasa enak, sangat nakal, dan sangat bernyali. Berani meninggalkan LUDAH dileher istri Ustadnya ini.
"SHHH Basah kan" Ucapnya Manja "Tuan Konbes nakal" Ucapnya lagi.
Semakin keras saja Roy mengocok kontolnya sendiri.
"Tuan Konbes udah gede aja kontolnya yah, padahal masih ketutup" ucapnya tersenyum menggigit jarinya.
Ustazah mengulurkan tangannya..
Saat menyentuh tonjolan kontol itu, Royhan berdesis "Ahh", ustazah raba dan remas sedikit kontol pria bernyali itu..
."Oh My God" Bisik ustazah. Merasakan gedenya kontol pejantan ini.
Andai pak Ustad bangun, bisa kencing berdiri ia ngeliat ini hihiiii, pikir ustazah dalam hati nakal.
"Antum tahu tuan konbes.. Ustazah emg suka antum.., tapi kontol gede ini udah pasti jadi bonus Ustazah". Bisiknya lagi liar meremas kontol itu.
Ia buka sletingnya, ia keluarkan kontol telanjang itu... " Shhh uuhh kangenn".. Ustazah sedikit menjerit saat menggenggam kontol itu.
"Ihh Tuan Konbes nafsu yah ngeliat Ustazah setengah telanjang ginih"
Kocok kocok kocok kocok
" Koq makin gede aja"
Kocok kocok kocok kocok kocok
Untuk tangan mungilnya, benda itu seperti monster gede berurat "Shhh uuh Laki bgt" Bisiknya lagi.
Ustazah melihat mata Royhan..
Kocok kocok kocok..
"Antum tahu, pak ustad Tahu antum ngeliat ustazah ga pake jilbab tadi shh"
Kocok kocok kocok kocok..
Royhan buka tali Tangtopnya, "Masa?".. ia jilat lagi lehernya memanjang ke atas.." Ahhh". Sambil melihat kamar Suaminya..
"Terus ?" ..
"SHHH" Ustazah mendesah saat ada tangan kasar Royhan, tanpa ada sopan santun meremas toket "itoknya" sebelah kiri dengan kencang.. AHHHH..
"Uhhhh.. Mungkin dia pikir kamu pantes ngeliat aku ga pake jilbab..." Bisiknya manja dengan wajah sange saat toketnya diremas itu "Kamu pantes ngeliat aku ga pake apa - apa Roy, Kamu Lakinya". Ucapnya lagi sambil mendesah melihat toketnya sendiri diremas - remas seperti itu.
Roy buka kaosnya sendiri, ia cium bibir Ustazah berkali - kali, seperti setruman, ciuman itu langsung bertukar lidah, sangat cepat mereka berciuman dimakan hawa nafsu. mereka saling melilit, bertukar lidah, bahkan mereka saling meludahi, saling meremas,
Royhan langsung jilati lehernya sampai basah karena air ludahnya, sambil ia buka tali tangtopnya yg satu lagi, dan meremas kedua toketnya,
" Mungkin nanti dia ngebiarin antum ngeliat ana telanjang Roy, antum lakinya, antun yg ngentotin ana disini"..
"Uukhh Gede " Desah Roy saat meremas kedua toketnya itu.
"inihh-jug-haa...." ucap Ustazah mengocok kontolnya yg terlihat gede panjang.
Roy jilati kedua puting Ustazah bergantian, bahkan yg kiri dan kanan, satu baris bergantian, , sampai akhirnya ia memasukan susunya sebelah kiri, dan mengenyot layaknya bayi kelaparan..
AKKKHH SHHHH
Cok cok cok....
Ustazah Tak Yakin, bila Pak Ustad pernah menyedot senafsu dan sekasar itu diitoketnya, hnya pria ini yg bisa memberikan kenikmatan khas seperti ini. Hanya pejantan ini yg mampu menyeimbangkan nafsu liarnya. Mulutnya berkicau, kepedesan, menggema diruangan ini. Ustazah usap kepala Roy, ia mendesis tak karuhan, ia berpikir.. akhirnya ada pria sepadan yg pantas menyedot dua gadis nakalnya yg besar ini, "Shhh uuh enak shhh enak shhhh ",..
Cok cok cok cok cok..
Dengan tak sopan, ia menyedot, mengenyot,
payudara MAHRAM ustadnya ini. Ia bernafsu.. Aromanya enak, kenyalnya dan rasa putingnya semakin bikin kencang kontolnya.. ia habisi bak bayi kelaparan.
Ustazah hanya memakai kain sarung tipis yg diikat dipinggangnya, saat dibuka, Roy bisa melihat memeknya yg rimbun, pahanya yg mulus dan memeknya yg tembam.
" Jangan disini Roy, Aku berisik" Ucapnya pelan.
Roy tersenyum, ia tahu Ustazahnya tipe yg moaning, berisik kalo di ewe, namun nafsu Roy sudah sampai diubun - ubun.. Ia mulai mengusap memek tembemnya "Udah basah Banget" Ucap nya lagi manja masih membetot kontol Roy.
Ustazah tahu, pejantannya sudah bernafsu, ingin mengentotnya disini, saat sarung tipis itu sudah tergeletak dilantai, Roy angkat pinggang Ustazah ke atas, sampai kedua kakinya menjepit punggung Roy. Roy tempelkan punggung ustazah ke tembok..
"Konbes pengen ngewein ustazah disini yah?",
Saat Roy menganggukan wajahnya ustazah berbisik " Tapi ana berisik banget loh",
"Jangan kenceng2",
" Ngga bisa kalo kontol antum udah masuk kedalam", bisiknya manja.
"SSTTT" bisik Roy mulai mengentoti Ustazahnya.
"Ahh Gede ".. Saat kepala kontol itu mulai masuk kedalam, " Konbes mau ngewein Ustazah disinihh'..
Roy sumpal mulut moaningnya dengan mulutnya menciumnya sambil memasukan keseluruhan kontolnya ke dalam..
Hmmmmmfftttttttt
Roy bisa merasakan Ustazah ingin menjerit sekencang kencangnya, namun ditahan oleh mulutnya,.. Roy tahan kontol nya didalam tanpa menggoyangnya..
"Uuuhh shhhhhhhhhh Tuan Konbes ga sabaran yah, pengen cepetin nyampurin ustazah? Shhhhh Gedee banget".. Ucapnya meresapi batang kontol itu..
Royhan mulai menggoyang sedikit " Oohh santri nakal, bikin Guest House Disini malah ngewein istri ustadnya" Plakk ia menggampar kecil pipinya..
OHHH SHHH OHHH HOHHHH SHHH"
Ucapnya Liar sambil melihat mata Roy.
Plok plok plok plok plok
Plok plok plok plok plokk
OKHHHH.. GOD..
Plok plok plok plok plok plokkkk
OKHHHH GUSTII... SHHH..
PLOK PLOK PLOK PLOK PLOKKK..
OKHHHH... Ustazah mulai kehilangan kendali tanpa sadar ia berucap "Okhh tahunan Rumah tangga kayak sia - sia ....
baru kali ini di ewe kontol beneran
AKKHHHHH..."
Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plokk..
AAAAAANJIINGGGGGG!!!!!!! SHHHHHHH
PLOK.PLOK PLOK.PLOK PLOK PLOK
Uhhhhhhh..
Ustazah mulai kehilangan kendali dengan mengucap kasar.. Roy ewe Ustazah nya sambil mengenyot ngenyot susunya. Mungkin suaminya terlalu terlelap setelah dikerok tadi, padahal secara suara, jeritan kasar tadi bisa membangunkan tidurnya..
"Ewnak banget sih Roy shhhh enak enak enak ahhh enak ahhhh plok plok plok plok, Uhhhh....
Badan Roy tegar, sambil berdiri ia pangku Mahram ustadnya ini dengan gagahnya, membuat Ustazah kagum digagahinya, Bahkan Roy tanpa segan membuat cupangan ditoketnya.
Kontol 8 inchi itu menembus tiap dinding Rahimnya, membuat Ustazah Orgasme, namun jeritannya disumpal mulut Roy..
Hmmmmmmmmmmmfffttttt...
"Hashh hashh hashhh e-nakkk Roooyyyyy" Ucap Ustazah Ngos - ngosan diewe pejantan ini..
Roy turunkan Ustazah kebawah, namun setelah orgasme tadi, ustazah tak bisa berdiri dengan seharusnya, ia masih mengocok batang kontol yg memberinya orgasme pertama ini "Bakal lama muasin ini" ucap ustazah mengocok ngocok basah.
Roy sendiri tak tinggal diam, ia remas lagi gemas kedua toket "itok" itu.
"Konbes masih mau ngewein ustazah? Hmmm?".. Ucapnya manja mengundang nakal " Sini ikut" Ucapnya sambil menarik kontol itu, dengan berjalan khas wanita nakal ia lenggak lenggokan menarik kontol pejantan itu memasuki gudang rumah yg telah bersih itu, Roy bahkan sempat melihat pak ustad yg tertidur dengan punggung merah bekas kerokan.
Sampai didalam, Ustazah berjongkok brrsimpuh dihadapan kontol Roy, ia kocok kocok dan ia hisap lubang kencingnya "Shh Hahhhh"..
" Antum tahu kan kenapa Ustazah dipanggil itok ?" ucapnya mengangkat kedua susunya dengan lengan atas itu..
"Dasar anak kampus" ucapnya mulai menjepit kontol Roy "Bandel, tau aja yg diliat" ucapnya menjepit kontol Roy ditengah tengah toket itu..
"Tapi cuma laki sejati yg bisa dapetin ini" ucapnya manja, memonyongkan bibirnya melihat mata Roy. ia ewe kontol Roy ditengah toket itu.. "Slekk slekk slekk"..
" Iya kan Roy, bener kata pak ustad ?"" ucapnya melakukan Titty-Fuck itu..
Slekk slekk slekkk ahhh mpuk ustazahh"
"Apanyahh?" Tanyanya manja..
"Itoknyah"
"Hmm.. Kontol antum yg keras gede Royy uhhh "
Slekk slekk slekkk
Ustazah julurkan lidahnya, ia menjilati lubang kencing Roy membuatnya Linu. Ustazah tidak yakin kalo pernah melakukan ini ke Suaminya. Sambil di boob -Job Itu Ustazah ludahi kontol pejantannya sebanyak banyak ya sampai licin.
"Shhh shhhh shhhhh"..
Ustazah berdiri, ia lepaskan titty - fucknya dan duduk di atas Meja sambil mengangkat kedua kakinya sambil melihat kontol itu, Roy yg sange melihat memek tembem itu berkata " Tadi ngebonceng pak ustad Naik motor ada yg kaya cacing dipunggung Bisik Roy mengangkat jari kelingkingnya mengingat kejadian tadi. Ustazah yg mengerti tertawa sambil mengarahkan kedua telapak kakinya menjepit kontol Roy,
"Ga boleh ngomong begitu.. Masukin kontol Gemuknya kesini" Ucap Ustazah namenunjuk memeknya.
Saat Roy mendekati memek itu, ustazah berbisik "Lagian itu bukan Kontol Roy, Itu Imoy " Biskinya lagi nakal.
"Ahhh masukin lagi Roy.. biar enak.. " ucapnya saat kepala kontol itu memasuki gerbang memek itu..
AAAHHHHHHH. Blesss
FUCK..!!!
Plok plok plok plok plok plok plokkkk..
Uhh enakk uhhhh ohh ohhh ohhh.ohhh Shhh Gede bgt Royyy!! Uhh uhh enaakkkk.."
Plok plok plok plok plok plok plok plokk..
Enaaaaakkkk anjjiinggggggggg ahh ahhh ahhhhhh ahhhhh..
Plokk plokk plokk plokkk plokkkk plokkkk
"Teruss ... Teruss.. Terusss AAAHHHHHHHHHHHHhhNJIIIIIIIINGGGG"
Kadang Roy ludahi istri ustadnya ini, kadang ia kenyot susunya.. Sampai berganti posisi saat ia di doggy Ustazah stengah teriak bilang "Antum harus nge-crot didalem Royy ahhhhh.. Royy.. Dengerin ustazah, .. Antum harus crot didalemm Aahhhhhhhhhh"...
Crotttt CROTTT CROTTT FFFFUUUCKK!!!!!
_-__________
Pak Ustad bangun membuka matanya , ia merasakana ada yg ribut2 tadi saat ia tertidur, namun ia merasa tak yakin bahwa ada yg ribut -ribut dirumah. Sebetulnya dalam tidur itu, Pak ustad mendengar seperti ribut - ribut tidak jelas, namun lagi2 ia tak yakin. Mungkin karena ia terlalu nyenyak setelah dikerok istri manjanya itu.
Mungkin itu suara para ustazah senior yg mampir kerumahnya, mungkin membicarakan kasus sabotase Roy pikirnya.
" Ummii.." Panggilnya..
Suara ribut tadi sudah tidak terdengar, kinu hanya ada suara orang yg sedang mengobrol ditengah Rumah. Sepertinya itu suara istrinya, tapi yg membuatnya kaget..
Ia juga mendengar ada suara lelaki disana.....
"Hihihiii"..
Mereka seperti sedang tertawa bersama mengobrol suatu hal, Pak Ustad bangkit dari kasurnya. Dan mendekati sumber suara...
"Ayoo dong ustazah... Liatt"...
Degg.. Jantung pak ustad seperti terpacu beberapa detik merasa kaget, jantungnya berdebar saat mendengar suara itu. Minta liat apa maksudnya ?..
"" Ga boleh sayang.. Hukumnya haram.." ucap istrinya yg menolak permintaan itu.
Saat Pak Ustad membuka pintunya ia merasa tak percaya, ia melihat istri nya memakai TangTop Tadi begitu seksi lengkap dengan kain tipisnya, memperlihatkan ttubuh mulusnya ke lelaki didepan nya. Ia juga kaget lelaki itu adalah Roy.
Pak ustad sampai memegang kepalanya tak percaya tubuh mulus istrinya dilihat Roy, bahkan melihat belahan dadanya yg gede itu. Nafasnya memburu, jiwanya tidak tenang, tak percaya namun pasti ustad masih melihat itu..
"Kata temen kampus, punya Ustazah gede" Ucap Roy nakal "Pantes disebut itok" ucapnya lagi yg nembuat pak ustad memegang dadanya. Namun aneh penisnya koq sedikit ngaceng.
"Kan keliatan," ucap istrinya memperlihatkan belahan dadanya.
"Pengen dikeluarin" bisik Roy.."Biar lebih jelas"
Ohh jangan ipahh, jangan, jangan dikeluarin jangan sampe Roy ngeliat, jangan.. Jangan.. " bisik pak ustad dalam hati, karena ia tahu, istrinya adalah "stubborn ", bila ia sudah bilang " mau", ia pasti mau, tipikal wanita manja namun selalu ingin melakukan apa yg diinginkannya, ia takut setelah lama mengobrol ditempat ini istri nya mendengar Roy..
"Ga boleh, punya pak ustad",
Alhamdulillah, ia sedikit lega mendengar pernyataan istri nya, meski tahu belahan dada nakal itu juga tak seharusnya dilihat Roy.
"Ayu Ustazah dikit aja, penasaran yg segede gitu" Rayu Roy tak menyerah.
"Ga boleh Roy..ini punya pak ustad.. Se Gini aja keliatan kan?" ucap istrinya yg makin membusungkan belahan dada itu..
"Hmm pngen ngeliat jelas, Ohh pantes Ustazah dipanggil itok" ucap Roy meremas dzakarnya "Roy pengen ngeliat" ucapnya,yg merayu istrinya mengeluarkan toket itu.
Janga ipah jangan, ucap pak ustad, entah kenapa ia tak bisa melakukan apa2 kecuali bilang itu.
Tapi, seperti mimpi buruk menghantuinya, saat dengan tersenyum Ustazah malah membuka tali Tangtopnya satu
"Begini?"
"Iyah.. Lagih" Ucap Roy..
"Beginih" ucap istri nya lebih memperlebar pandangan toketnya"..
"Keluarinn!!"
Istrinya tersenyum, Ia rogoh toketnya sebelah kiri yg gede itu perlahan, dan diperlihatkan Ke Royhan.. Roy keluarkan dzakarnya, gede sekali dzakarnya pikir pak ustad.... "Itok".. Bisik Royhan yg kagum melihat gedenya toket istrinya itu..
Pak ustad tak kuasa, ia kehilangan kesadarah.. Blughhh....
Pak Ustad Pingsan...
_-________________
BLUGHHH..
HASHH HASHHH HASHH..
Pak Ustad Juned terbangun, lagi2 ia bermimpi, alhamdulillah ternyata cuma mimpi, ia terbangun tepat saat ia merasakan Pingsan dimimpinya tadi.
Berkali - kali ia muji, berkali - kali ia nyebut dan bersyukur bahwa itu cuma mimpi. Ia bersyukur setelah bangun ke alam sadarnya.
Tapi kenapa nyata sekali?,
Ini kali kedua ia bermimpi nakal seperti iti tentang istrinya.....
Badannya berkeringat, bahkan keringat itu sampai ke wajahnya.. Terdengar suara azan Ashar disurau awwabin menghiasi ruangan kamarnya. Waktu dimimpi pertama ia tak tahu siapa yg menyodok istrinya, namun kali ini, ia tahu bahwa pria tadi Royhan. Memang ia sempat ingat bahwa sebelum tidur tadi ia mengizinkan Royhan Bertemu istrinya.
Apa mereka sudah bertemu?,
Atau hanya dimimpinya saja mereka bertemu?,.. Berbagai pertanyaan muncul dalam pikirannya, tapi anehnya, setelah mimpi tadi, penisnya kenapa sedikit keras. Ia sakit hati sebenarnya melihat tadi, melihat istri Kesayangan yg manja jauh dari hal aneh itu memperlihatkan payudaranya.
Ia tak sanggup melarang, harga dirinya seperti hilang, istrinya diambil seperti itu, tapi kenapa ia hanya diam saja.
Ahh itu cuma mimpi, ucap pak ustad Beristigfar berkali - kali, mana mungkin muridnya yg kekar dan banyak itu mau menggoda istrinya. Pasti banyak wanita muda incaran seumurannya yg ingin ia kejar pikir pak Pak Ustad.
Saat sudah keluar Kamar, Pak ustad membetulkan Sarungnya. Ia mendengar ada yg sedang mandi dikamar Mandi karena airnya menyala. Karena ingin bersiap beranjak ashar, Pak Ustad memanggil .
"Siapa di dalam... Ummiii.. Ummii didalamm..?"...
Slek slek slekk slekk.. Kontol panjang Roy menggesek atasan pantat Ustazah, mereka berdua telanjang, basah, Ustazah menungging, membelakangi Roy, membuat atas pantatnya digesek kontol Roy yg panjang itu. Mereka berdua sudah sama2 basah, setelah ewe digudang tadi mereka memutuskan untuk mandi bersama..
" Iya biii.."
Ustazah kaget saat mendengar suara suaminya yg sudah bangun, memang sudah hampir dua jam ia tertidur, ia memejamkan mata saat merasakan kontol panjang Roy menggesek gesek atasan pantatnya saat ia menungging itu...
" Ya biii.. Ni Ummi ".. Ucapnya lagi.
"Ummi udah ketemu Roy?" Tanya pak ustad yg ingat ia membolehkan istri nya menemui Roy,ia juga ingin memastikan kemana pria itu..
"Udah.. Roy udah nemuin ummi" ucap Ustazah merasakan kontol panjang pemuda menggesek atas pantatnya itu. "Uhhh"
"Kemana sekarang Roynya?" Tanya Pak Ustad yg mulai khawatir karena ingat mimpi tadi..
"Abis nemuin Ummi, Roy mau Mandi katanya, agak cape dia bii" Ucap Ustazah memegang dada bidang Roy dari depan sambil nungging itu.
"Ohh.. Abi mau ashar mii.. Mau mandii"...
" Abi Mandi dirumah Ustad Fian aja, Ummi bakal lama disini" Ucap ustazah melihat pejantan yg berdiri gagah dibelakangnya..
Royhan mencabak toket Ustazah nya, ia remas keras tolet bulat gede itu shhhhh..
Pak ustad mendengar suara mendesis itu, mungkin istrinya sedang kedinginan didalam,
"Ya udah abi Mandi kesamping aja", ucap Pak Ustad membetulkan sarungnya lagi.
" Cium tangan Abi" Ucap Ustazah memegang dan mengocok kontol Roy, Roy hampiri wajahnya dan menciumi Bibirnya,
"Abi berangkat ya"
"Hmmmfftt" ucapnya sambil menahan ciuman Roy..
Saat pak ustad sudah pergi, Roy memasukan kontol nya kedalam, UHHHH jerit Ustazah melenguh dimasukan kontol Roy,
Pak ustad yg mendengar lenguhan itu melihat penisnya yg sedikit berdiri mengingat mimpi tadi, melihat toket istri nya dilihat Roy, nakal sekali pikir pak ustad,
Sementara didalam, Ustazah meracau merasakan nikmat disodok lelaki bernyali ini dari belakang, kewanitaanya yg manja dan itok itu di ewein Roy,
"Enak diewe basah2an," ucap Ustazah nakal memggema dikamar mandi itu..
Teruss Royy teruss
plok plokk plokk plokkkk plok plokkkk
CROTTT CROTTTTTTTTT..
Mereka Orgasme bersama setelah hampir 20 menit dikamar Mandi itu..