javascript hit counter

Kembali Ke Pesantren Sebagai Lelaki Sejati

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

Chapter 35 : The Gathering part 2






Dalam Jangka Waktu satu jam dari penglihatan Bulis tadi, semua ustad senior berkumpul dirumah ustad Fian.

Para Bulis masih ingat....

Ketika mereka membangunkan Ustad Boim, Betapa paniknya ia. Ia bahkan mencubit tangannya sendiri bahwa ini bukan mimpi. Karena seumur ia mengajar ditempat ini, baru kali ini ada serangan semacam itu..

Seperti... Percaya tidak percaya...

Begitu juga ketika kelompok bulis yg satu lagi membangunkan Kyai Basri.. Pak Kyai tampak tenang, namun yg panik Justru Nyi Laila. Karena ia khawatir dengan bumil cantik dirumah itu.

Abah Haji mengambil air Wudhu, mngambil tasbihnya dan menyuruh istrinya terlebih dahulu ke rumah ustad Fian.

Namun...

Ketika para bulis membangunkan ustad Fian, ternyata orang itu sudah bangun. Sang pemilik rumah sedang mondar - mandir diluar rumahnya melihat ke atas, dan dari samping rumahnya, terlihat ustad Juned datang menghampiri. Masih memakai sarung hijau ketika ia mengajar ngaji tadi.

Ustad Fian sendiri.. Merasa kaget ketika para bulis datang menghampirinya...

Karena ia tadi merasa.. Ada mendengar Suara yg sangat Keras. Suara yg amat keras yg bersumber dari genteng rumahnya.

Tidak, tentu ia tidak melihat cahaya api.. Hanya saja mendengar suara yg sangat keras seakan - akan ada benda besar menimpa genteng rumahnya.

"Ustad Melihat juga ?" Tanya Ari.

"Melihat apa?",

" Ada cahaya api masuk kerumah ustad?".

Baik ustad Juned dan ustad Fian merasa bingung dengan ucapan santrinya itu.

"Cahaya bagaimana?",

" Kaya cahaya api masuk kedalam"..

Bulu kuduk mereka seketika merinding, Anehnya... Ustad Fian langsung ke kamar Royhan. Seakan - akan Roy ada didalam. Ia refleks meminta tolong ke kamar pemuda itu untuk melihat sumber Suara, Anak itu sudah dianggap seperti penjaga rumah ini. Karena memang dia di andalkan dirumah ini. Rasa takut di hati Fian semakin menjadi, ingat bahwa Roy telah pulang untuk sementara...

"Suara apa itu Bi, ? " Ucap Ustazah Ayni yg terdengar khawatir keluar Rumah. Wanita cantik itu memakai jaket tebal sebenarnya. Tapi ia merasa dingin, resah, merasa tidak aman. "Lelakinya" pulang sementara.

Tentu Ayni berharap Royhan ada disini, melindunginya sehingga ia merasa aman. Namun beda dengan suaminya, ia tidak bisa memberikan rasa aman yg sama dibanding pemuda itu. Bahkan tanpa disadari.. Ayni malah memanggil "Roy". Lelakinya.

" Ummi ke dalam dulu" Perintah ustad Fian kemudian ia meengarahkan wajahnya ke bulis yg datang malam itu.

"Antum, untung antum ada disini.. Sur'ah (Cepat) ambil tangga kayu dipojok sana, lihat ke genteng ada apa" perintah ustad Fian Ke Bulis itu.

Buru - buru Bulis yg berjumlah 4 orang itu mengambil tangga kayu yg ada dipojok rumah dan menempelkan disisi dinding untuk mereka naiki. Melihat ada apa di atas sana.

"Ada apa ?" Tanya ustad Ke Udin yg sudah naik dan melihat - lihat disana.

"Ga ada apa2 stadz, cuma genteng kosong, maksudnya ga ada apa2 di atas genteng" Ucap Udin.

Aneh.. Kenapa tadi suaranya kencang sekali?, dengan rasa penasaran ia bertanya lagi ke bulis "Antum Yakin, cahayanya masuk?"

"Iya stad, seumur - umur saya ngeliat cahaya api begitu, beda kaya difilm2, lebih ngeri liatnya".. Jawab Udin.

Fian Heran, tadi jelas terdengar suaranya sangat keras sampai membangunkan dirinya dan istrinya. Kenapa di atas tidak ada apa - apa.

Belum ada 20 menit sudah datang ustad Boim juga ustad Juned yg sama masih pakai sarungan memeriksa keadaan Rumah Fian sebagaimana laporan. Ustazah Ipah dan ustazah Laila yg datang langsung memegang Bunda Ayni, begitu pula ustazah Ningrum mereka menemani Bumil itu dengan posisi " Mengurung".

Sang Kyai Pun datang...

Beliau tidak langsung masuk kedalam rumah. Melainkan berdiri dari jarak sepuluh kaki sambil diam dan memperhatikan ke atas rumah sang ustad.

Ia seperti melihat sesuatu... atau mungkin lebih tepatnya... memelototi sesuatu. Seakan - akan penglihatannya itu mengancam... "Jangan macam2 anda disini, pergi!!!"..

Para bulis dan ustad bingung melihat gerakan Kyainya itu. Mungkin ia sedang menggunakan Mukasyafahnya. Sampai akhirnya... beliau datang dan berkata..

" Antum semua, coba keliling dirumah, cari bkalau ada bungkusan seperti buntelan yg mencurigakan cepat - cepat serahkan ke saya!!" Perintah Kyai para Bulis itu.

Para Bulis yg dengan sigap memeriksa setiap centi tanah disekeliling rumah ustad Fian. Mencari "Bungkusan" yg dikatakan tadi. Mereka sebetulnya dengan bungkusan itu. Bungkusan apa?.

Namun tetap.. Mereka memakai senter besar khas hansip sambil mengikatkan sarung ke leher mereka. Mencari bungkusan itu.

Ada kakak kelas bernama Yusron....

Ia merasa yg paling tanggung jawab terhadap keamanan pesantren malam ini. Karena Disamping ia yg menjadi senior, ia juga harus mengarahkan adik - adik kelasnya yg menjadi bulis sekarang.

Ia satu - satunya santri yg membawa golok malam itu.

Matanya awas,.. Melihat dengan tajam dan jeli. Wanti - wanti bila ternyata ada orang disekeliling. Suara air sungai menemani oencarian mereka. Mungkin mata Yusron yg jeli itu sesuai dengan yg diceritakan lagu wali.. "Matamu stereo ke kiri dan ke kanan".

Kupingnya sangat sensitif.. Kadang Temannya suka tertawa karena hanya Yusron yg merasa dirinya seperti spiderman. Ia juga murid ustad Boim di padepokan silat dipesantren. Memang begitu pembawaannya. Cekatan meski suka diledek teman2nya. Bila mendengar suara mencurigakan selain air sungai. Goloknya langsung dia cabut. Terutama bila melihat percikan cahaya atau suara yg tak dikenal.

Dia mirip Tackelberry....
Tokoh yg ada di film police academy. Kadang sikapnya itu selalu mengundang tawa temannya.

" Hiii.. Apaan tuh putih2 nyangkut di pipa?" ucap Yusron kencang. Ia seperti melihat benda kecil yg terselip dipipa disamping kanan rumah ustad Fian.

"Mana?" Tanya Ari..

"Itu.. Hiiii.. Koq ngeliatnya kaya benda keramat gitu"..

Yusron di dipukul Kakinya oleh Ari.. " Antum Ka Yusron, gaya kaya pendekar was - was siapin golok panjang.. Ngeliat begituan aja takut" Ledek Ari

Ia sendiri juga melihat semacam bungkusan kain berwarna Putih...

Kain berwarna putih itu menempel di sela pipa yg memanjang dsamping. Bungkusan kain itu terikat tali warna merah. " Apa yah Ini ?" Tanya Ari yg langsung didengar Udin dan ustad Boim.

"Kasih langsung Ke padidoakakanPerintah pak ustad.

Para ustad senior sudah berkumpul datang didepan Rumah ustad Fian. Mereka merasa bingung, sejak kapan benda itu ada disana?. Siapa yg menaruhnya ?. Apa itu yg disebut sihir ?, mereka masih belun yakin.

Kyai Basri yg melihat para gurunya itu bersuara sambil membuka bungkusan itu..

" Hal Seperti ini.. sudah ada dari zaman sebelum nabi, tidak usah kaget, tidak usah takut, asal selalu ingat sama sang pencipta" Ucapnya pelan dan bijak.

Ketika bungkusan sebesar kantung plastik pasar itu dibuka, didalamnya terdapat seperti tanah.

Tanah merah.. Seperti.. Tanah Kuburan yg baru segar di ambil. Juga disana ada beberapa kembang dan benda - benda asing.

Seumur - umur udin dan Tackelberry ( si Yusron ) baru ini mereka melihat hal seperti ini. Mungkin ini malam keberuntungan para santri yg menjadi bulis malam ini.

Tentu mereka merasa aneh, sebetulnya seperti apa cara kerjanya?, apa benar hal seperti itu ada!, sebagaimana yg sering digambarkan para Film.

Pak Kyai Tersenyum, seakan bisa membaca para ustad Dan Bulis yg hadir disana..

"Saya pernah memberi analogi begini... Ada energi yg negatif ada energi yg positif.. Ada terang ada gelap.. Ketika yg gelap itu diterangi cahaya misalnya. Bakal terang tidak yg gelap itu?" Tanya Kyai.

"Terang Yai"..

" Nah itu.. Antum tidak usah banyak pikiran.. Tanam saja energi positif terus dalam hidup Antum.. Itu cara terbaik melawan energi negatif.. Jadi juga cahaya yg menerangi".

Meski belum mengerti secara keseluruhan, para santri dan ustad yg hadir bisa mencerna apa yg dikatakan gurunya itu.

"Tidak apa2, Rumah Fian aman.. Tidak bisa masuk itu tadi.. Beraninya pas Royhan pulang" Ucap Kyai lagi yg membuat para ustd Dan santri Hilang khawatirnya "Jangan ada yg bilang dulu Ke Roy, nanti dia tidak tenang.. Inshaallah semua bakal baik2 saja", Ucap Kyai lagi.

Ustazah Laila merasa aman, bila suaminya sudah berbicara seperti itu berarti situasi sudah terkendali. Namun ia ingin agar Ayni tidur dirumahnya. Ia mengajak dan menenanggkan yg lain agar kembali ke tidurnya masing - masing.



_-________________


( Hari kedua dirumah Pak Suprapto )



" Dad, Koq depan Rumahnya kayaknya makin rame".. Tanya Royhan yg oagi itu sudah merasa segar setelah seharian kemarin tertidur karena kelelahan dijalan.

"Hehee.. Sengaja Roy ayah buat warung kopi didepan rumah disana, biar bisa nemein ayah rame disini selama kamu disana, jadi satpam keamanan gratis pula, rata2 anak kompleks ini yg muncul.

Suasana kota, sungguh sangat berbeda dengan suasana pesantren...

Roy yg datang kemarin pagi membuat kaget keluarganya. Adiknya yg cewek langsung menjewer dan mencubit kakaknya, dia bilang.. Kenapa pulang ? Kenapa ga disana aja sekalian swlama lamanya?.

Ini diucapkan karena benci dengan kakaknya hampir tiga bulan lebih dipesantren sana. Untungnya, ketika pulang ia sudah tidak dicari polisi lagi. Awalnya hanya ingin bersembunyi, malah menjadi bagian dari keluarga pesantren itu.

Pertanyaan iseng seperti, ada ustazah cantik ga?, naksir ga sama ustazah disana?, udah pacaran yah sama ustazah sana?, tak digubris oleh Royhan. Ia hanya menjawab dengan senyuman mematikan. Meninggalkan mistery yg membuat keluarganya penasaran. Tapi keluarganya senang. Bahkan paman dan bibinya datang kerumah senag ketika tahu Royhan ada. Tapi tetap, mereka menyangka, bahwa Royhan lama disana, karena sudah terpicut ustazah.

Roy Tertawa...

Ia bingung harus menjawab apa!, karena disebut benar tidak sepenuhnya benar, disebut salah pun hampir mendekati benar. Andai ia memperkenalkan Ustazah Anies yg masih sepupu dengan istrinya Ryan mungkin mereka semua kaget.

Keluarganya melihat Royhan dengan cara yg berbeda, karena Royhan sudah menjadi Pria sekarang. Badannya makin jadi, tinggi besar. Pembawaannya dewasa. Ketika ada disekitarnya, ia memberi perlindungan. Pembawaan dewasa ini bukan dibuat buat. Karena mereka melihat, Royhan seperti orang yg sudah keluar dari kepompongnya. Menjadi pria. Seperti Tidak pernah lagi sama sebagaimana yg mereka kenal dulu.

Apalagi, ketika ia membicarakan proyeknya yg sedang dikerjakan itu, ayahnya bangga. Ia tidak lagi berpegangan dengan orang tuanya, ia sudah mandiri dengan sendiri nya.

Setelah dari kemarin melepas kangen, Roy tertidur istirahat seperti orang pingsan. Ini hari kedua dirumah ayahnya. Dan memastikan memang ia sudah berdamai dengan orang2 yg dihajarnya sebelum masuk ke pesantren itu.

Luka bacoknya tetap menjadi tanda, ia menganggapnya kenang2an yg indah ketika tua nanti. Terutama karena ingat yg merawat lukanya itu, adalah istri ustad senior yg semok dipesantrennya. Nampaknya setelah Reuni dijakarta nanti, ia pulang lagi kesana.


_--__________




Malamnya... ia diundang teman2 gengnya untuk berkumpul disuatu club kafe..

W.N.C.P Gank...

We Never Come in peace Gank melakukan Gathering (Pertemuan).. yg diketuai oleh Alex sobat karibnya.

Tentu Alex Dan teman2 lainnya Rindu ingin bertemu Royhan.. Alex sendiri yg mengadakan acara INI.

Susana kafe sangat Ramai malam itu. Para anak2 muda seumurannya sedang berpesta mabuk dan merokok. Cewek cewek yg memakai hotpants malam ini begitu seksi.

Tentu pemandangan ini menegaskan bahwa ia tak dipesantren lagi...

"WOYY.. USTAD ROYHAN!!",

Teriak teman Gengnya itu...
Itu si bajai. Nama aslinya ipang karena entah dicetak dimana anak itu wajahnya kenapa seperti bajai. Sifatnya juga konyol, teman lama Roy selain Alex.

Sebetulnya, Roy malu ketika dipanggil ustad begitu keras Diclub itu.. Wajahnya memerah..

" Ni Anak.. Ditengah orang - orang pada mesen Rusian Vodka, gw malah dipanggil ustad.. Kenceng banget lagi.. Ngerusak haibah (wibawa) gw aja setan ".. Ucap Roy tersenyum sambil menghampiri anak genknya.

Saat mendekati mereka semua teriak menyambut, ramai club itu oleh suara mereka..

"Waaah inii dia nihhh hahahaaa.. Manusia sableng dateng".. " Pak Ustad pak ustad" teriak Bajai lagi.

Tanpa basa basi, Roy melepas sepatunya, dan saat ia duduk, ia pukulkan sepatunya itu ke kaki Bajai, karena membuatnya malu memanggilnya pak Ustad. Sontak semua temannya tertawa..

HAHAHAHAHAHA",..

"Apa kabar sob"...

" gw kangen elu gila..."

"Makin jadi aja badan elu Roy"..

Bertubi - tubi teman - temannya menanyakan. Ini semua jendral dan kapten W.N.C.P semua. Ada Alex bareng dewi ceweknya, bajai dan (mungkin) teman homonya Rendy, ada si Cokil salah satu pentolan genk yg wajahnya memang mirip orang tionghoa jadi2an, karena pada dasarnya aslinya dari jawa semarang, bahasanya pun medok asli sana, membuat anak2 suka teryawa bila mendengar dia bicara.

Mereka semua anak2 berandalan. Rata - rata nasib mereka tertolong karena sebagian mereka adalah anak orang kaya. Mereka sering membuat masalah, namun tetap, mereka akan selalu menjadi sahabat - sahabatnya Roy. Mereka sudah tidak menyimpan rahasia lagi antara satu dengan yg lain. Solid, akrab, bahkan ketika datang, Roy menimpa Bajai dengan sepatunya, sampai2 Topi Yankeenya itu terjatuh.

" Waah.. Roy elu betah disono jangan2 naksir ustazah cakep yak' Ujar Rendy.

"Eh.. Jangan salah lu gila, ustazah disana emang cakep2 banget , gw juga pengen lah kalo dikasih" ucap Alex yg memang pernah dateng kesana.

"Tobat dulu lo Lex, kaya Royhan, baru bisa " Ucap Cokil.

"Ahh.. Sial lu pada.. Mana gw lagi ditengah - tengah kafe.. malah dipanggil Ustad, kenceng banget lagi.. malu gw setan" Ucap Roy yg dibalas tertawaan teman - teman yg lain

Ini sungguh acara melepas kangen. Kumpul teman tanpa kepentingan. Satu - satu mereka bercerita tentang hidup mereka dan kegiatan Genk ini sebelumnya. Mereka semua penasaran dengan pesantren tempat Roy bersembunyi. Juga membicarakan kasusnya yg sempat kena bacok itu..

"Sebenernya Roy, kalo bokap elu ga ngelarang kita.. Udah mampus tuh anak yg ngebacok elu, udah gw mampusin " Ucap Alex emosi.

"Jangan esmosi Sob, yg penting gw ga berurusan sama polisi lagi, lagian anaknya udah damai sama gw keluarganya." jawab Royhan.

Setelah selesai membicarakan banyak hal, Alex membicarakn hal yg serius dengan teman2nya. Nampaknya, teman2nya pun sudah tahu dengan apa yg dibicarkan, mereka langsung hening seketika.

"Roy.... Kita siap berangkat buat perang buat elo kalo lo mau", Ucap Alex serius.

Royhan yg kaget dengan ucapan temannya itu bilang " Ahh.. Udah gw bilang juga masalahnya selesai, perang apa lagi?"..

"Ini buka tentang tawuran itu Roy"... Ucap Alex lebih serius, ia meminum Russian Vodkanya sekali dan bicara lebih mendekat disamping dewi cewek nya yg sedari tadi ikut mengimbangi candaan pria pria semprul ini. " Ini tentang kasus elu dipesantren"..

Sejenak Roy diam karena kaget dan bilang "Elu tau darimana masalah dipesantren?",

" Bokap elu cerita Roy, katanya ada yg ngerusak di proyek, elo kenapa ga bilang - bilang gw.. Gw siap bawa pasukan kalo elo mau, kita cari orangnya.. Jangan ada yg macem2 sama elo Roy" Ucap Alex lagi. Satu sisi ia terlihat agak kesal karena masalah ini ia harus rahu dari lak Suprapto, namun satu sisi ia sayang dengan temannya merasa khawatir bila proyeknya ada yg mengganggu.

Roy menyalakan Rokoknya, terlihat serius teman2nya ingin membantu mengatasi masalah ini. Ia tinggal bilang "Ya", maka kali itu juga teman - temannya mempersiapkan pergi kesana " Jangan gw masih ragu siapa pelakunya, kalo gw udah nemuin.... Gw kabarin elo".. Jawab Roy.

"Pokonya elo harus janji Roy bilang ke gw, biar gimana juga gw khawatir ngedenger beginian"..

" Bener Roy.. Soalnya.. Model kasus penyerangan kaya elo.. Dia bukan cuma mau nyerang proyek.. Tapi biasanya target utamanya nyerang elo.."..

",Elu elu pada ga usah khawatir... Lu belum tau yah gw blajar silat sekarng.. Gw tangkis pake kuda2" ucap Roy tersenyum, meringankan rasa khawatir teman2nya yg ikut tersenyum.

"Gw cuma mau ngasih pesan ke orang yg macem2 sama elo.. Kalo elu keluarga kita.. Dan jangan macem2 sama anggota keluarga kita.. Dia nyerang Elo.. Sama aja nyerang kita swmua Roy.."..

" Bantai Royy"...!!!! Ucap Cokil..

Dasar temen - temen, Roy mewajarkan sikap emosian teman2nya yg masih muda ini. Memang dari dulu genk ini sangat solid. Karena pada dasarnya. Ketika dulu temannya sedang kesulitan. Roylah yg membantu mereka. Roy masih ingat ketika Alex bermasalah dengan teman sekompleknya, Roy lah yg mengajak Ribut teman sekompleknya itu disana, dan mengancam bahwa ini daerahnya. Juga ketika da masalah ribut2 dengan teman yg lain Genk ini selalu kompak bersatu. Mungkin karena masih muda, masih tertera sifat gagah mereka. Sehingga ketika mendengar permasalahn Roy itu. Mereka ingin "Return The Favor". Ingin menolong Roy dari permasalahnnya.

Tentu belum apa2 Roy sudah merasa aman. Karena di backing Oleh anak - anak sableng W.N.C.P disini, namun ia masih belum mengizinkan mereka datang, karena belum yakin siapa pelakunya. Ia hanya teringat nasihat ustad Boim..

" Ingat..... Jangan Gegabah "


_-_______________



Di Pesantren Awwabin (Dua Hari setelah kejadian)


Paginya.. Dua hari setelah serangan negatif itu.. Para santri sedang melakukan Muhadstah. Semacam kegiatan mengasah kemapuan bahasa arab dan inggris dengan sama - sama berbicara satu sama lain.

Ba'da subuh itu mereka berbaris berhadap - hadapan di pandu oleh ustad Ujang yg merupakan ketua bagian Lughah (Bahasa) pesantren juga dipandu oleh santri santri Niha'i.

Rumor mengenai penyerangan itu tersebar luas dikalangan santri. Sehingga muhadastah itu sebagian justru membicarakan kejadian tersebut.

Ustad Ujang, juga ustad Arief, yg memang sudah menjadi sahabat dekat Dengan Royhan merasa khawatir dengan pemuda itu. Ingin sekali mereka menanyakan kabar dan memberinya Warning selama diluar agar berhati - hati bila sedang berkegiatan. Karena mereka sadar, serangan itu bukan serangan sembarangan. Orang itu serius berniat menjahati pesantren ini apapun itu caranya.

Mulai dari penyerangan Kyai, sabotase, sampai benda asing yg ditemukan disamping rumah ustad Fian. Juga cahaya api yg dilaporkan santri yg menjadi bulis itu.

Mereka yakin, orang yg melakukan ini tidak sendiri. Ia sudah hafal dan mengenal Kyai Basri dengan Baik. Sudah tahu kemampuan Kyai Basri dengan baik. Dan menyewa orang yg setara seperti ilmunya Kyai Basri. Meski mungkin beda jenis energinya. Mereka memakai jenis negatif dan hitam, dan hendak dilawan oleh energi positif dan cahaya sebagaimana suruhan abah haji ini.

Pembicaraan ini membuat ustad Ujang dan Arief khawatir sebenarnya, ingin sekali mereka mengabari Roy mengenai insiden dua hari yg lalu itu. Tapi mereka ingat pesan Kyai Basri "Jangan dulu".

Besok Kyai Basri akan menghadiri acara Reuni asoaiasi ikatan alumni Awwabin di Jakarta, beserta dirinya dan ustad Senior lainnya, yg membuat ustad ujang Aneh, Pak Kyai seperti memberi isyarat bahwa serangan2 kemarin ada kaitannya dengan Reuni yg akan diselenggarakan nanti. mungkin ia bisa bertemu Roy membicarakan ini di acara Gathering alumni Awwabin itu.

Karena ia mendapat isyarat dari abah haji, bahwa kejadian dua Hari yg lalu itu, ada sangkut pautnya dengan acara yg akan diadakan dijakarta besok. Entah apa maksudnya, namun itulah yg ditangkapnya. Asosiasi Reuni perkumpulan alumni diJakarta itu ada hubungannya dengan penyerangan kemarin.

Kyai Basri bilang percis seperti ini tadi malam...

" Ustad Ujang.. Ustad Boim dan Ustad Juned dan juga pak Dharma besok HARUS ikut saya ke acara Reuni dijakarta. disamping ingin silaturahm dengan anak2 murid saya.. Saya juga ingin mencari jarum dalam jerami..."

Apa maksud jarum dalam jerami itu?..

Apa orangnya yg melakukan penyerangan itu ada di acara Reuni nanti ?.. Apa jangan - jangan pelakunya memang benar salah satu alumni yg mengenal Kyai Basri baik sehingga mampu melancarkan serangan bertubi - tubi itu dengan baik ke pak kyai sampai tak terdeteksi?. Mungkinkah ada Alumni yg memusuhi pesantren ?, karena sejauh pengalamn ustad Ujang disini tidak ada hal yg major atau besar mengenai alumni awwabin.

Atau jangan - jangan...

Ini berkaitan dengan ustad Jamal ?, ia mendapat info bahwa ustad Jamal hadir diacara Reuni itu?.. Apa mungkin benar ia datang..?

Pertanyaan terakhir itu adalah pertanyaan yg besar.. Big If ?..

Bagaimana jika benar yg menyerang pesantren ini adalah orang yg memang sanggat mengenal Kyai? Sehingga tahu seperti apa kelemahan abah haji. Dengan tujuan mengganggu karena tidak senang dengan pesantren.

Apa benar ini ada kaitannya dengan acara Reuni dijakarta besok ?.

Namun Yg jelas, para ustad yg lain merasa dan memiliki feeling.. Bahwa serangan akhir2 ini jangan - jangan baru permulaan.. Ada rasa khawatir untuk berpikir bahwa, akan ada serangan yg lebih besar lagi yg datang.

Bukan sembarangan ketika mampu menumbangkan Abah haji seperti itu. Orang itu pasti sudah mengenal abah haji dengan baik.

Rasa khawatir ini harus segera dijawab...
Dijwab dengan. segera mencari tahu bibit pendengki ini.. Sebelum datang kejadian yg lebih besar yg mungkin mengerikan.

Nampaknya, ada hal yg lain yg ingin disampaikan oleh Pak Kyai di acara Reuni nanti.


EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55