javascript hit counter

Kisah Syahwat Istriku

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Chapter 4




Shintia Alisya ( Tia )





Widya






Kisah 4 bulan yang lalu.....


Begitu lah aku mengingat-ingat kembali awal mula aku dapat menyetubuhi Bu Widya. Kejadian Minggu lalu di Jakarta sangat membekas diingatanku serta dikontolku ini. Selama beberapa hari ini, aku selalu menelpon Pak Yosef untuk menyuruh Bu Widya pergi ke kantor ini. Agar aku dapat merasakan kembali sensasi jepitan memeknya serta sepongan mulutnya terhadap kontolku yang penuh dengan air liurnya yang begitu basah. Ooh fuck, aku jadi selalu membayangkan Bu Widya setiap waktu. Jadi sulit konsentrsi dengan pekerjaanku. Apalagi minggu ini akan ada pembukaan Cabang Bank Pembantu Baru Di Kota B yang jaraknya kurang lebih 50 Km dari Kotaku ini. Namun dari informasi Pak Yosef, Bu Widya harus cuti dikarenakan suaminya di Bogor sedang sakit. Tiba2 Hpku berdering.... tertulis "My Love". Ada apa ya istriku nelpon2.

A : Aku
I : Istriku

I : haaloo.. sayang...
A : iyaaa halo.. ada apa ?
I : loh kok nggak pakek sayang2 ngomongnya ???
A : tadi aku ngomong iya halo sayang ada apa ?
I : iih boong ah gak kedengeran kok.
A : beneran sayang, aku cuma lagi banyak kerjaan. Apalagi ni lagi sibu memeriksa dokumen2 terkait pembukaan Cabang Bank Pembantu Baru di Kota B sayaaanggg.
I : iya...iya... maaf aku ganggu.

Tuut...tut....tuuttt....

A : loh kok malah dimatikan, ngambek pasti nih. Heemmm. Ya udah deh nanti2 ku hubungi lagi.


POV Istriku

Iiihh dasar nyebelin banget tu Anwar Wijaya, sekarang malah sibuk terus dengan pekerjaanya itu. Akhir2 ini aku dianggurin terus sama suamiku. Bikin aku uring2an ketika dirumah, pun sekarang setelah masuk kantor selepas cuti. Kelakuannya nggak berubah.

Mungkin juga karena libidoku yang mulai turun akibat melahirkan, jadi beberapa kali aku menolak ajakannya untuk berhubungan badan. Ditambah Dada dan bokongku yang semakin membengkak, membuat aku seperti tidak pede dengan bentuk tubuhku yang sekarang. Walau kata suamiku, aku terlihat seksi dan menggairahkan. Akan tetapi aku merasa bentuk tubuhku, nggak seperti sebelum melahirkan dulu. Tampaknya aku akan diet ketat nih, biar badanku bisa kembali seperti masih gadis dulu.

Pukul 10.50 wib Pak Yosef memanggilku keruanganya di lantai 3, aku berjalan pergi menggunakan lift untuk naik kelantai 3 dan bertemu sisca. Sisca ini seumuran denganku yaitu 28 tahun, dia baru menikah 1 bulan yang lalu dengan seorang Pns di kotaku ini. Kami sedikit mengobrol dan saling berpelukan karena sudah lama sekali aku nggak bertemu denganya.

S : Siska
A : aku

S : Pa kabar Tia, wah nenenya tambah gede ya. (Sambil meremas toketku)
A : auch, jahil banget sih kamu. Sakit tau, lagi penuh niiihhh.
S : hihihi bisa kenyang tu Pak Anwar Nenen terus tiap hari...( sambil tersenyum nakal)
A : apaan sih, kan kita sama saja. Punya nenen buat mainan suami2 kita. Xixixi
S : yayaya.. ya udah deh aku kekantin bawah dulu laper, buruan masuk tuh. Lift nya udah turun.
A : oke sayang (sambil ku tepak pantat sisca)
S : uuh dasar hahaha

Begitulah aku dan sisca, kejahilan diantara kami berdua sudah sedari dulu dilakukan. Mulai dari meremas dada satu sama lain, sampai menepuk-nepuk pantat satu sama lain. Karena kami masuk bekerja ke Bank ini di waktu yang bersamaaan, sehingga tercipta ikatan di antara kami. Dan hanya dia yang satu liting denganku di Bank ini, sebelum aku bertemu Suamiku Anwar sewaktu dia menjadi Kacab Pembantu di Bank ini.

Setelah keluar dari lift, aku menuju keruangan yang berada di ujung lorong lantai tersebut. Kondisi lantai 3 sedikit sepi, karena sebagian karyawan sedang pergi ke kota B untuk membantu persiapan pembukaan cabang baru di kota tersebut. Setelah sampai didepan pintu, ku ketuk pintu beberapa kali di Ruangan Pak Yosef berada.

Tok...tok..ttok..

A : Aku
Y : Yosef

A : permisi pak...
Y : Silahkan masuk.., eh bu Tia... duduk bu.
A : baik pak, maaf sebelumnya ada apa ya pak ?
Y : langsung saja yang bu, maaf sebelumnya merepotkan.
A : nggak usah sungkan2 pak, saya siap membantu kok pak.
Y : maaf sebelumya ya bu, walapun ibu Tia bawahan saya. Tapi tetap saja ibu adalah istri dari boss saya, jadi saya agak sungkan2 untuk menyuruh ibu sebagai bawahan saya.
A : tenang pak, saya bekerja secara profesional sesuai koridor kok pak. Bapak jangan khawatir, suami saya nggak mungkin marah2 kalau berkenaan dengan masalah pekerjaan.
Y : oke bu, langsung saja. Begini ya bu Tia, mulai hari ini untuk sementara waktu bu Tia akan menjadi sekretaris disini menggantikan bu Widya.
A : loh pak kok tumben mendadak ? Emannya Bu Widya di mutasi ya pak ? Atau ke bagian lain. (Aku bertanya dengan wajah bingung)
Y : Bu Widya nggak kemana-mana. Cuma beliau sekarang cuti hingga 1 Minggu kedepan, karena suami sakit di Bogor jadi ibu hanya untuk sementara waktu menggantikannya menjadi sekretaris saya.
A : oh begitu ya pak, apa nggak ada opsi lain Pak ?
Y : maaf sebelumnya. Apa ibu Tia keberatan ?
A : bukan itu pak masalahnya. Hanya saja saya takut tidak bisa menghandel semua pekerjaan yang ditinggalkan bu Widya. Belum lagi nanti suami saya nggak setuju dengan apa yang bapak sampaikan.
Y : sebelum nya sudah saya sampaikan dengan pak Anwar, dan beliau tidak keberatan asalakan ibu mau !
A : baik kalau begitu saya siap melaksankan perintah Pak Yosef.
Y : oke bu terima kasih.
A : mari pak.
Y : iya bu mari


POV Yosef

Hem sebentar lagi aku akan bisa melesakkan kontolku ini di dalam memek mu Tia, akan ku garuk2 memekmu dengan buasnya. Sedikit demi sedikit, kau akan jatuh dalam pelukanku.(Tersenyum dengan penuh kelicikan)

Mataku tak henti2nya menerawang Tia dari atas samapai bawah, dia begitu anggun dan cantik. Apalagi toket dan pantatnya yang semakin semok, ditambah lagi aku meyakini kalau ASI yang miliki pasti lagi banyak2nya. Pasti nikmat sekali menggendong tubuh putih mulusnya, sambil menggenjot memeknya nya itu. Kontolku pun mengeras membayangkan tubuh mulusnya ini, bodoh sekali boss kecil Anwar. Dia malah sibuk menggarap Widya beberapa hari ini. Aku yakin pasti dia mulai sibuk dengan angan2nya yang ingin terus menggagahi bu Widya dengan kasarnya. Dalam hatiku bergumam (tenang Boss kecil, akan ku buat Tia binal lebih dari Widya. Akan ku entot dia dengan kasar dan dengan penuh birahi nanti, tak kan ku biarkan satu lubangpun terlewat dari lesakan kontolku ini. Ah bayang ini sungguh memabukkanku). Melihat dia berjalan menginggalkan ruangan ini dengan lenggak lenggok pantatnya yang montok itu, serta toket yang makin mengembung membuatku terus berfikir kotor tentang dirinya. Tunggu saatnya kau akan berdesah ria dengan kontolku ini Shintia Alisya, kan kuukir pejuku dalam memekmu itu. Hehehehe


POV Istriku

Selama diruangan tersebut, aku merasa Pak Yosef selalu memperhatikan Dada ku terus. Pandangan matanya selalu teralihkan ke dadaku ini. Daasaar Boss Mesum (gumamku dalam hati). Yang kutau, beliau terkenal suka godain cewek di kantor ini. Hanya saja dia tidak pernah berani mengganggu ku dan selalu bersikap sopan, sejak awal dipindahakan ke kantor ini yaitu 6 bulan yang lalu saat usia kandunganku 7 bulan. Hingga selesai cutiku ini, sikapnya tak pernah berubah. Selalu bisa memberikan masukan2 yang baik, menjadi seperti orang tua ku sendiri, hingga suamiku pun menganggapnya seperti kakaknya sendiri. Namun aku bingung, kenapa banyak yang mengatakannya sebagai Boss mesum. Sebagai laki-laki normal, aku anggap wajar jika dia suka menggoda-goda teman2 wanitaku dikantor ini. Toh dia kesepian jauh dari istrinya di lain pulau. Menurutku candaan2nya yang berbau Sex, masih dalam batas yang wajar. Atau tatapanya kearah bagian2 sensitif wanita seperti Dada dan Bokong, mungkin karena kurangnya belaian dari Istrinya di Pulau Jawa.


POV Anwar
Pukul 02.58 wib.
Di sebuah rumah mewah di kota A

W : Widya
A : Aku

W : aaahhha ahahahhhh ahhhh fuuuckkkk, baabbyyy aahhhhahh
A : shit enak banget sayang....
W : kasarin aku sayang. Aahhhhhhah hhahahhaaaahhhh kontol gaarukkkkk aaahhh ahahahh
Ahahhaaahh
A : memmemekkk mu mantap muuaachh (sambil widya bergoyang dipangkuanku kami berciuman dengan ganasnya)
W : aaahhh ahahaah kencengi reeeemesnya sayang kasarin aku sepuasmu

Kupelitir-pelintir kuat pentilnya, kuremas-remas toketnya ini dengan ganasnya. Sesuatu yang ingin kulaku kan pada istriku Tia, tapi aku takut dia tak menginginkanya.

W : aaahhhh aaaahhh keluaarr saaaaayyyyaanhgghhggg aaaahhhhhhhh
A : aaaku juaga di daalaammmm aaahhh (muncrat lah lahar panas dari kontolku ini, sudah seminggu ini aku menyetubuhi bu widya dengan ganasnya.)

Aku tak menyangka, ternyata dia cuti bukan untuk suaminya yang sedang sakit. Teryata dia cuti untuk minta dipuaskan birahinya oleh ku, beruntungnya diriku bisa menggagahi ibu muda ini. Ternyata Pak Yosef tak tahu, bahwa anak buahnya bukan cuti untuk menemui suaminya dibogor. Melainkan untuku, karena dia selalu terbayang2 dengan kontolku. Berkat telpon ku siang ini antara aku dan bu widya, aku bisa melampiaskan nafsu birahiku terhadap ibu cantik ini. Dasar Yosef bodoh, mau2nya dia di bodohi si Widya. Biarlah toh Yosef tak tau, bahwa aku sedang merengkuh nikmat dengan widya.


Di tempat lain...

Telpon berdering...

W : widya
Y : yosef

W : pak aq habis dikontolin boss kecil. Sekarang beliau lagi terlelap keenakan tuh di kamar. Sesuai rencana yang Bapak sampaikan semalam.
Y : bagus, sesuai rencana. Kamu buat dia lemes, sampai dia tak bergairah lagi melihat istrinya.
W : nanti kalau perlu kukirim kan video hasil pertempuran ku dengannya, habis ini kalo dia ngajak main lagi akan ku videokan diam2. Biar kita perlihatkan dengan Tia, bahwa suaminya selingkuh denganku. Xixixixi
Y : jangan Sayang, aku tak ingin mendapatkan Tia dengan cara licik seperti itu. Aku ingin dia menyerahkan tubuhnya tanpa paksaan dan dengan rela hati. Selain itu, apa yang akan kau lakukan amatlah berbahaya. Bukan cuma karir kita yang tamat, tapi nyawa kita pun akan terncam. Dan aku tidak mau itu terjadi. Yang penting tugasmu sekarang, buat dia keenakan disurga memekmu sampai dia lupa kalau istrinya yang cantik jelita itu bakal jadi santapan ku nanti. Hehehe
W : baik sayang, apapun akan ku lakukan untuk mu. Mmuuachhh...

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20