javascript hit counter

Petualanganku Di Perkebunan Teh

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Chapter 4




Setelah selesai berganti pakaian dibalik batu besar kini teh lena sudah memakai pakaian kering sedangkan pakaian basahnya ia masukan kedalam plastik

Teh lena lalu menghampiriku

"A hayuk pulang"ajak nya

Aku pun mengiyakan ajakan nya dan membiarkan nya jalan terlebih dahulu agar ia merasa dihormati

Aku tak menyangka aku sudah menghabiskan waktu sekitar 1 jam bersama teh lena di air terjun padahal awalnya aku hanya iseng mengajaknya

Saat sedang berjalan kulihat dari belakang seperti tak ada garis BH dikaos teh lena hingga muncul dipikiranku kalau ia tidak mengenakan BH

Apa jangan-jangan ia juga tak mengenakan celana dalam yah,ucapku yang bertanya-tanya dalam hati

"Hati-hati teh jalan nya licin"ujarku

"Iya a"

Tiba-tiba aku terjatuh karena jalan yang licin,rasanya malu sekali padahal aku baru saja memperingatkan nya tetapi malah diriku yang terjatuh

Aku pun berlagak keren seolah tak terjadi apa-apa,setelah itu kami melanjutkan perjalanan

Saat sampai dikawasan kebun teh ku tiba-tiba hujan mengguyur kami sehingga kami langsung berlari menuju sebuah bale terdekat

Kini aku duduk berdua dibale bersama teh lena sambil menunggu hujan mereda

"Duh malah hujan"ujar nya

Saat sedang berteduh dibale,aku pun mengajak teh lena berbasa-basi

"Teh nama lengkap teteh siapa ?"ujarku

"Emang kenapa a ?"ujarnya

"Penasaran aja teh soalnya aa denger pas diwarung kadang-kadang ada yang manggil Lena tapi ada juga yang manggil Lela"

"Hahah aa penasaran yah,nama lengkap teteh itu Lela Nurlena"

"Duh cantik namanya kaya orangnya"

"ihh apasih aa ahh"

"Teh mulai sekarang aa manggilnya teh Lela yahh"

"Yaudah a panggilnya Lela aja mulai sekarang"

Kulihat hujan seperti tak ada tanda-tanda akan berhenti

"Maaf yahh teh gara-gara aa ngajakin teh Lela ke air terjun malah jadi hujan-hujanan kaya begini"ujarku

"Gapapa kok a"

"Beneran gapapa nih ? Aa jadi ngerasa gak enak loh sama teh lela"

"Gapapa kok justru lela seneng diajakin aa,kalo orang lain yang ngajak pasti lela gak bakal mau a"

"Loh kok gitu teh ?"

"Soalnya ngobrol sama aa seru walaupun terkadang nakal tapi tetep sopan"

"Ahh teteh bisa aja mujinya"

"Beneran loh a buktinya tadi aa mau megang-megang lela aja ijin dulu kan apalagi..."

"Apalagi apa teh ?"

"Apalagi waktu lela ganti baju dibalik batu besar,aa pasti tahu kan dibalik batu lela lagi telanjang kalo bukan sama aa pasti lela langsung disikat itu"

"Hah disikat ? Maksudnya apa tuh teh ?"

"Hufftt dasar pura-pura gak ngerti"ujarnya sambil mencubit lenganku

"Ehh iya ampun teh"

Rasanya dingin sekali dan kulihat teh lela juga terlihat mulai kedinginan

"Sini teh aa rangkul dari belakang kalo kedinginan"ujarku berani

Teh lela pun terlihat seperti berpikir sejenak tetapi ia lalu berpindah posisi duduknya hingga ia kini duduk didepanku dan aku langsung merangkulnya dari belakang dengan tanganku yang kulingkarkan diperutnya

Aku tepat duduk berada dibelakang teh lela sehingga aku dapat mencium wangi tubuhnya

"Anak teteh umur 5 tahun yah ?"ujarku

"ihh ngaco anak lela tahun ini malah udah 7 tahun loh"ujarnya

"Udah gede juga rupanya teh anaknya"

"Iya makanya lela udah ibu-ibu kan"

Langit sudah mulai gelap dan kulihat jam tanganku ternyata sudah menunjukan hampir setengah 6

"Maaf yah a hujan-hujan begini malah ditemenin ibu-ibu kaya lela"ujarnya

"Kok ditemenin sih teh ? Kan ini kita lagi pacaran"

"Hahah aa ada-ada aja deh"ujarnya sambil tertawa

"Beneran kok sekarang aja aa lagi macarin istrinya anak buah aa loh"

"Emangnya aa berani macarin istrinya anakbuah nya aa ?"

"Beranilah,ini aja aa lagi meluk istrinya dari belakang"

Setelah berkata seperti itu aku semakin mengencangkan pelukanku diperutnya

Aku yakin saat ini teh lela pasti sudah mengetahui kalau diriku menginginkannya

"Tapi udah ibu-ibu loh a"ujarnya

"Biarin"ujarku

"Kan yang muda banyak a dikampung sini"

"Tapi aa pengen nya sama teh Lela"

"Aa emangnya gak suka sama yang muda ?"

"Enggak,aa sukanya sama ibu-ibu kaya teh Lela"

Kontolku pun juga sudah menegang dan aku yakin pasti teh lela juga sudah menyadarinya karena kontolku menempel tepat dipantatnya

"Keras a"ujarnya tiba-tiba

"Hahah maaf teh"ujarku

"Sama ibu-ibu yang udah punya anak kok nafsu sih a"

"Habisnya ibu-ibunya masih kenceng"

"Kok tau ?"

"Tadi udah megang"

Teh lela pun tertawa mendengar ucapanku dan ia juga mencubit lenganku yang sedang memeluk perutnya

"Mau lagi a ?"ujarnya

"Maksudnya teh ?"

"Aa mau megang lagi gak ?"

"Boleh emangnya teh ?"

"Lela udah ngijinin"

Mendengar ucapan nya maka aku langsung memasukan tanganku kedalam kaosnya dan benar saja perkiraanku karena saat ini teh lela tidak mengenakan BH

Kuraba dan kuremas toketnya bahkan aku sama sekali tak mendapat penolakan dari teh lela

Tanganku bermain didalam kaos teh lela bahkan aku mulai memainkan putingnya hingga tak disangka teh lela mendesah

Saat hendak mengangkat kaosnya teh lela sempat menghentikanku

"Aman kan a ?"ujarnya

"Aman teh jam segini udah gak ada yang dikebun"

Aku lalu mengangkat kaos teh lela ke atas sehingga kini teh lela sudah bertelanjang dada dibale ini

Aku lalu membalikan tubuh teh lela dan betapa kagumnya diriku melihat toketnya yang masih sangat kencang

Langsung kuhisap putingnya yang mancung,Kuhisap kedua putingnya secara bergantian

Dari mulut teh lela hanya terdengar desahan yang ia keluarkan

Aku pun tak mau kalah aku juga menanggalkan kaosku setelah itu aku melumat bibirnya dan kembali meraba toketnya

Aku lalu mengarahkan tangan teh lela untuk meraba selangkanganku

Tiba-tiba teh lela melepaskan lumatanku

"Astaga aa itu apa gede banget ?"ujarnya

"Itu kontolku teh"ujarku ditelinganya

"Yaampun lela kira itu senter"

"Hahah teteh ada-ada aja deh ini kontolku teh,kontol bossnya suami teteh"

"Gede bangett"

Saat teh lela menyebut senter aku jadi teringat kalau saat ini suasana sudah mau gelap dan minim penerangan

Seingatku dibale ini ada lampu,aku pun mencari sakelarnya hingga akhirnya aku menemukan sakelarnya dan lampu pun nyala walaupun nyalanya hanya sebatas redup temaram tetapi tak masalah

Aku lalu melepaskan celana pendek ku sehingga kini aku sudah telanjang didepan teh lela

"Ini senter yang teteh cari"ujarku memperlihatkan kontolku kepada teh lena

Teh lela tampak tersipu malu tetapi aku tahu pandangan nya tak bisa lepas dari kontolku yang sudah tegang ini

Aku yang sedang berdiri dibale pun mendekati teh lela yang sedang duduk bertelanjang dada

Kontolku kini tepat menempel didepan bibir teh lela

"Ayo teh dibuka mulutnya"ujarku

Saat teh lela membuka mulutnya aku langsung memasukan kontolku kedalam mulutnya

Namun ternyata kontolku tak muat untuk masuk kedalam mulutnya

"A gak muat"ujarnya

Tetapi aku tetap menyodok mulutnya hingga akhirnya teh lela seperti sudah mulai terbiasa dan kini ia malah yang memegang kendali dalam menyepongku

"Iya teh kaya gitu enak banget"ujarku

Setelah puas dengan mulutnya aku lalu menidurkan teh lela dibale dan kutarik celana pendeknya hingga terlepas sehingga memeknya yang tak dilapisi celana dalam kini terlihat didepan wajahku

Dengan demikian kini aku dan teh lela sudah benar-benar telanjang total diatas bale sore-sore ditengah perkebunan

Memeknya terlihat menggiurkan ditambah dihiasi dengan jembut yang cukup lebat

Kubuka kakinya dan kucium memeknya,setelah itu kujilat memeknya

Teh lela mendesah ketika kujilati memeknya

"Ahhh a enak"desahnya

Itilnya kusapu dengan lidahku hingga ia seperti cacing kepanasan

Jilatanku naik dan mulai menghisap kembali puting mancungnya

"Aa nakal bikin istri orang keenakan"ujarnya

"Ada yang lebih enak lagi loh teh"ujarku

Mata kami saling berpandangan,aku tahu dari matanya kalau sekarang dirinya lah yang menginginkan diriku

"Masukin sekarang a"ujarnya dengan tatapan sayu

"Masukin apa ?"

"Senternya"

"Waduh aa ga punya senter adanya kontol"ucapku sambil menggesekan kontolku dibibir memeknya

"Iya a masukin kontolnya ke memek lela"

"Kontol siapa ?"

"Kontol a reno bossnya suami lela"

Aku pun tersenyum melihat lela karena aku tahu kalau saat ini dirinya lah yang menginginkan diriku

Kubuka lebar kedua kaki lela dan ku hujamkan kontolku sedalam-dalam nya hingga membuat lela menjerit

"Sesek banget a kontolnya gede"ujarnya

"Kontolnya siapa teh yang gede ?"ujarku sambil kembali menghujamkan kontolku lebih dalam ke memeknya

"Kontolnya aa Renoooo ahhhhhh"jeritnya

Aku pun mulai menggenjot memek lela sekuat tenaga dan dari mulut lela hanya terdengar desahan nikmat

"Ahhhh owhhhhhh lela dientot kontol gede nya aa ahhhhhh"ujarnya

"Enak teh ?"ujarku

"Iyahhhhh enakkkk"

Aku pun menyumpal mulutnya dengan sebuah lumatan dan tak kusangka lela membalas lumatanku

Kami saling melumat sambil tetap kugenjot memeknya

Setelah puas melumat bibirnya kini aku turun menghisap putingnya kembali

Tiba-tiba tubuh lela mengejang dan ia menjerit ternyata ia orgasme

Aku mencabut kontolku dari memeknya dan teh lela terlihat sangat menikmati orgasmenya

Aku lalu duduk menyender disalah satu tiang bambu Bale

Teh lela memandang kontolku yang masih tegang dan kemudian teh lela mendekatiku dengan tubuh telanjangnya

Kemudian Teh lela tanpa kusuruh langsung mengarahkan kontolku untuk memasuki memeknya

Blesssss,kontolku sudah tertelan didalam memeknya dan kini giliran teh lela naikturun diatas kontolku dengan posisi yang menghadapku

Aku lalu meremas kedua toketnya dengan tanganku

"Ahhhhh a remesssssss terusss a"ujarnya

Aku pun semakin semangat meremas toket teh lela sementara ia naik turun diatas kontolku

Aku lalu menghisap putingnya dengan kuat sehingga membuat teh lela meremas rambutku

Sementara teh lela terus naik turun menikmati kontolku yang menerobos liang memeknya

"A kerasssss bangettttt kontolnya"ujarnya mendesah menikmati kontolku

"Ahhhhh owhh sssttt aa nikmaatttttt"desahnya kembali

Tak lama lela sudah orgasme kembali dan ia pun langsung menyenderkan tubuhnya padaku karena ia sudah sangat lemas

Aku lalu menidurkan Tubuhnya dan kugenjot sekuat tenaga hingga akhirnya aku merasakan hendak ingin keluar

Aku lalu mencabut kontolku

Teh lela seperti mengerti,ia langsung terbangun dan langsung menyepongku hingga pejuku keluar memenuhi mulutnya

"Banyak banget a"ujarnya menunjukan pejuku yang ada dimulutnya

"Telen teh"ujarku

Tak disangka teh lela beneran menelan pejuku

Sungguh indah hari ini karena akhirnya aku berhasil ngentotin istri anak buahku ini

Aku lalu mendekat ke teh lela dan kuhisap putingnya kembali tapi kali ini kuhisap lebih kencang

"Aa nakal udah ngentotin lela"ujarnya melihat ke arahku

"Tapi enak kan teh ?"ujarku

Teh lela hanya diam dengan wajah yang memerah tersipu malu

"Ibu-ibu emang yang paling nikmat teh bikin ketagihan"ujarku

"Tapi kan ibu-ibunya udah ada yang punya masa ketagihan sama ibu-ibu sih"

"Gapapa kan aa pacarnya"

Teh lela pun mencubit lenganku

"Dasar istri anak buah malah aa ngentotin"ujarnya sambil tersenyum ke arahku

Kulihat jam tanganku rupanya sudah hampir jam setengah 7 dan langitpun sudah gelap

Aku lalu mengajak teh lela berpakaian kembali dan hujan pun sudah reda

Disepanjang perjalanan melewati perkebunan aku menggandeng tangan teh lela

Saat sampai dipersimpangan aku pun hendak berpisah dengan teh lela karena rumah teh lela ke arah kiri sedangkan rumahku ke arah kanan

Namun sebelum berpisah aku melumat bibir teh lela kembali dan tentu teh lela membalas lumatanku

"Lain kali ke air terjun lagi yuk teh"ajak ku

"Hayuk a ajak lela kalo mau ke air terjun lagi"ujarnya

Aku lalu memeluk teh lela dan kudekatkan mulutku ke telinganya

"Habis itu pulangnya kita ngentot lagii"bisik ku ditelinganya

"Aa kuat banget tadii"bisiknya ditelingaku

Aku lalu melepaskan pelukanku

"Teteh gak dicariin pulang malem-malem begini ?"ujarku

"Enggak a tadi Lela ijin nya ke rumah sodara"ujarnya

Pintar juga teh lela berasalan kepada kang asep tetapi aku penasaran apakah ia sudah memperkirakan kalau hal seperti ini akan terjadi yahhh

"Apa teteh udah tau kalo kita bakal kaya begini ?"ujarku penasaran

Teh lela lalu berbalik tetapi aku dapat mendengar suara kecilnya yang berucap "Mungkin"

Setelah itu kami berpisah ke rumah masing-masing

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21