javascript hit counter

Kembali Ke Pesantren Sebagai Lelaki Sejati

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

Chapter 41 : Bio Hazard Effect




Ustadzah Laila


Ustadzah Laila.jpg


Lilis


Lilis.jpg


Ustadzah Shaipah


Ustadzah Sahipah.jpg





Ghani mengasah Goloknya dengan penuh amarah...

Setelah mendengar daerah pelaku itu berasal, Ghani beserta 10 pegawai lainnya berniat untuk menyerang Orang2 yg tadi pagi menyerang Tatang.

SeJujurnya, semua pegawai yg ada di proyek Guest House itu meradang. Mereka dendam, Tatang yg tak punya salah harus kena sasaran.

Sebelumnya, mereka berbicara serius Ke Royhan. Bila permasalahan internal Pesantren sampai melukai salah satu pegawai, mereka tidak bisa tinggal diam. Hal ini juga berkaitan dengan keselamatan mereka selama mereka bekerja disini.

"Kenapa nasib kita sama kaya nasib pekerja di Papua pak, Dipapua ada yg ditembak, disini teman kita dikeroyok, kami ga bisa nerima". Ucap Ghani tiga jam yg lalu saat bertemu Royhan.

"Sabar Mang, ini semua diluar dugaan, jangankan saya, Pihak pesantren juga akan menyelesaikan masalah ini.. sabar, tadi saya ke rumah sakit, dokter bilang. Mang Tatang sudah stabil, cuma nanti keluarganya minta dia dipindahkan ke rumah sakit disana.. yg penting pelakunya sudah kita tangkap.." balas Roy tadi.

Tapi mereka tidak mau mengerti..

Kejadian ini, membuat mereka alarm. Mereka lebih berhati - hati sekarang bila sedang keluar. Namun amarah membutakan mereka.

Satu sisi, mereka juga tahui aksi keji yg menaburkan kotoran di Surau. Mereka mempersiapkan alat yg bisa dijadikan senjata. Golok, besi, kayu, soft Gun yg kebetulan dibawa salah satu pegawai. dan Pemaku otomatis yg bisa ditembakan.

Beruntung ada anak Buah Pak Dharma dilokasi. Ia ditahan oleh Solihin dan beberapa anak buah Dharma lainnya yg memang ditugaskan untuk berjaga dilokasi proyek.

"Jangan..,!!! Tenang... kita harus lebih pintar, Kampung yg ditempati Barong memang sarang penjahat.. mamang harus bareng sama kita kalo mau melakukan ini. sedang diselediki, toh dua orang tadi habis dihajar anak2". Ucap Sholohin menenangkan.

"Tunggu apalagi Hin!!.. kamu harus tahu, Tatang itu sudah seperti sodara buat kami, kami dan Tatang sudah lama diproyeknya pak Ryan, sudah seperti sodara kami sendiri.. sekarang tunjukin ke kami kampungnya sebelah mana!!!" Ucap Ghani yg berapi rapi itu.

"Ghani.. dengerin saya.. DENGERIN SAYA!!" Ucap Sholihin menggertak, ia mendapat perhatian dari pegawai itu.." Kita pasti kesana, oke..., KITA PASTI KESANA.... !!!.. hanya saja kita harus kumpulkan tenaga untuk pembalasan yg lebih pintar.. mereka sudah apes , ada yg tertangkap, sebentar lagi polisi pasti menangkap sisanya..."

"Mulai sekarang, saya sama anak2 yg lainnya berjaga - jaga disini, Mang Ghani dan Anak2 tidak usah khawatir lagi.. teruskan kerjanya, kita ga bakal kecolongan lagi".. ucap anak Buah Dharma itu menjamin.

Sebagian anak2 kuli itu duduk didepan bedeng mereka. Sebagian sudah siap anak mobil double cabin itu. Wajar Mereka masih emosi, suasana sangat panas. Namun karena dijamin oleh anak buah Dharma, mereka menimbang - nimbang kembali.

Ghani langsung terdiam, ia duduk diatas kap Mobil dihampiri Dharmin..

"Kita jaga2 aja dulu mang disini, yg penting Tatang stabil keadaannya.."

"Iya, tapi saya harus bilang apa Ke Kardi, dia bisa kaget ngedenger kabar ini, bisa2 anak2 yg lain ditarik dari sini.."

"Mang Ghani belum kasih kabar ke Kardi?"

"Belum, Saya ga tega ngasih kabarnya, juga anak2 disini bisa ditarik Kardi.."

"MAna bisa mang, yg gajih kita kan Boss, bukan Kardi.. kasih tau aja, anak2 disini ga takut, masih semangat cari duit disini.."

Ghani memang melihat ada dua tim disini. Tim Pak Suprapto dan Tim Ryan, juga beberapa pekerja yg dibawa Pak Dharma. Tim Ryan memang dikepalai Ghani, tapi kepala Kuli sesungguhnya adalah Kardi, dia yg dari awal sudah bekerja membangun tahunan diproyek Ryan dibawa kesini, meski tidak semua. Tapi bisa dipastikan ni adalah pegawai terbaiknya. semua sudah betah tinggal dan kerja disini, namun bila Kardi diberi kabar ini, Ghani khawatir bila Kardi ingin menarik pegawai terbaiknya dari sini.

"Masalahnya ga semudah itu bray" ucap Ghani sambil men dial nomor Kardi..

"Emang kenapa?"

Saat Ghani mulai menelepon Kardi, ia tak menjawab pertanyaan dharmin.




-_----@-@----------






Kardi merasa perasaannya Campur Aduk....

Ia mendengar Kabar Tatang dikeroyok. Ghani memberinya kabar bila Tatang masuk Rumah sakit karena Dikeroyok beberapa Orang di sana. Disusul Dengan Ryan yg juga meneleponnya malm ini.

ADa apa sebenarnya proyek Guest House Milik anak pak Suprapto Disana ?, kenapa sampai ada pemukulan keji seperti itu ?. Ia khawatir dan tak tenang.

Karena memang..
Mang Tatang yg menjadi korban pengeroyokan itu adalah terhitung masih sodara dekatnya.

TAtang lah yg setia dari awal membantu Kardi mengerjakan proyek pembangunan Cluster juga Barisan Ruko ketika Ryan mulai membangun disana. Tatang merupakan pegawai senior, angkatan Awal yg menemani Kardi dibanyak tempat, pengalamannya sudah sangat banyak.

Kardi jugalah yg menjadi kepala Pekerja. Bila ada pengusaha yg membutuhkan pekerja kasar, Kardi bisa menyediakan. Disamping sekarang ia sudah memiliki bengkel motor dan sanggar obik milik istrinya, Dia sudah menjadi kepala kuli sudah sekian lamanya. Wajar bila ia masih betah dibisnis ini.

Tatang yg membantu Kardi saat pertama Kali mendapat gusuran lahan warung bedengnya dulu.

Saat mendengar kabar itu, ia khawatir dan was - was tentang keselamatan pegawainya. Ia berencana untuk menarik, namun ditahan oleh Ghani.

Ghani yg memang dari Awal sudah tahu Tatang adalah sepupunya dia sudah bisa menduga. Kardi pasti marah, jengkel juga takut. Namun Ghani menahan. Dia bilang keadaan akan stabil karena disini anak2 dijaga oleh tokoh masyarakat yg punya wilayah. Dia juga mengabarkan Tatang akan dipindahkan kerumah sakit yg dekat disana dirumahnya.

Tapi tetap saja ada was2 dihati Kardi. Perasaannya campur aduk, karena disaat was2, Ryan meneleponnya barusan, bahwa untuk sementara.. Kardi akan menggantikan Tatang menjadi kepala Proyek disana.




-_------------------------





Tatang cukup hebat pengetahuannya soal proyek sama seperti Kardi....

Karena itu, Wajar... Bila Ryan Langsung memberinya kabar malam ini, serta menyuruhnya menggantikan Tatang disana..

Ia berniat menolak perintah itu, tentu bukan Bearti Kardi menolak Rizki, ia sendiri tahu berapa jumlah uang yg akan dia terima jika menggantikan tatang disana. Bisa pulang membawa karung yg isinya uang pastinya, apalagi kalo seandainya ia dipercaya mengurus house guest itu selanjutnya. Tapi ia juga takut keselamatan dirinya dan pegawai2 nya. Ia juga tidak ingin bekerja jauh - jauh dari rumahnya. Tak pernah ia bekerja sangat jauh sejauh lokasi pesantren itu

IA ingin sekali membicarakan ini Ke Ryan, Tapi tidak mudah. Karena KardI Tahu..

Hal sudah banyak berbeda sekarang...

Hubungannya dengan Ryan berbeda sekarang..
Setelah kejadian Hujan dengan mobil Double cabin dirumahnya itu.... Hubungan dia dengan Ryan sudah tak lagi sama.. Kardi tak berani langsung berhubungan dengannya.

Ia bahkan masih merasakan trauma. Seperti terkena Bio Hazard. Semacam senyawa berbahaya yg dihasilkan karena kejadian itu. Hatinya sakit, Betrayed, dikhianati, sampai - sampai harus membutuhkan waktu lama agar terbangun lagi kepercayaan bersama istrinya.

Ya.. keadaan sudah berbeda. Malamnya ia tak bisa berbicara apa2 lagi dengan istrinya setelah sore kejadian itu. Merasa direndahkan, betrayed, dikhianati, tapi entah kenapa, kadang ia juga berpikir merasa pantas direndahkan seperti itu. Karena kesalahannya sendiri pula, kesalahan diam, kesalahan tidak melarang sebagaimana pria seharusnya, ditambah dengan penjelasan istrinya yg masuk akal, lama kelamaan ia seperti menerima dengan kejadian itu.

Dari situ.. Mulai masuk semacam senyawa Bio Hazard ke tubuhnya, semacam senyawa berbahaya, karena membiarkan setelah kejadian sore di double cabin itu.. Senyawa yg tak bisa dijelaskan tiba2 muncul dan masuk ke tubuhnya, senyawa Yg malah membuatnya tetap bertahan dengan istrinya.

Semenjak kejadian itu, dia tak berani berkomunikasi langsung dengan Ryan. Misalnya dia datang mengetuk pintu dan bilang ingin menolak tawaran bekerja disana adalah hal terakhir yg bakal dia lakukan.

Malam itu Ia sedang santai dengan Hendra, pria yg baru saja menghirup udara bebas karena baru saja keluar dari penjara. Mereka berdua duduk didepan Rumah Kardi membicarakan banyak Hal termasuk Kabar Proyek menjanjikan itu. Lilis sedang menyetrika, ia belum tahu mengenai kabar Tatang tadi.

Saat Ryan meneleponnya barusan, perasaannya ada dimana - Mana. Satu sisi ia kaget mendengar kabar itu. Saat Ryan bilang..

"Ga ada pilihan Lagi, Roy kasih kabar Tatang Dikeroyok tadi... masih diselidiki.. mau ga mau untuk supaya Proyek itu lancar, Kardi harus gantiian kesana, nanti saya yg bilang ke PaK Suprapto, Gambar bangunan saya yg pegang, nanti Briefing sama Ghani ". Ucapnya, karena benar pengalaman tak bisa berbohong.

"I-iya a" ucapnya tebata bata karena ia ingin menyudahi percakapan dengan Ryan, tidak dengan dirinya yg sudah merasa sakit setelah kejadian Hujan di Double Cabin itu. Bayangannya belum bisa ia lepas, meski ia sudah berbicara dengan istrinya .

Kardi bukan tak senang mendengar perintah itu. Tentu ia senang. Proyek itu bisa menghasilkan banyak uang buatnya apalagi bila bisa berkecimpung didalamnya setelah selesei. Tapi kabar pengeroyokan itu juga membuatnya kaget.

Juga Bio Hazard dihatinya itu masih saja menempel, belum juga hilang. Ia masih merasa sakit. Ia masih merasa...

Completly Different.. Sangat berbeda..
Kejadian di mobil double cabin ketika hujan itu...

Seperti Merubah segalanya....

Tak berani ia bilang tidak, ia harus membicarakan hal ini terlebih dahulu bersama istrinya.

Ajaibnya, setelah hujan dimobil Double cabin itu. Hubungan Kardi dan istri terlihat baik2 saja. Meski efek dari senyawa Bio Hazard itu belum hilang, meski sakitnya belum hilang. Mereka bisa saling memaafkan dan berjanji tak akan mengulangi.

Meski rasa sakit, cemburu, seperti yetasa mimpi buruk masih ada..

Salah satu Alasan yg membuat Kardi menerima kejadian itu saat mereka berdua berbicara dikamar, besoknya setelah kejadian itu..

"Maafin mamah Pak, Mamah Juga ga tahu, serius ini kejadian yg terjadi gitu aja, semua mamah ga ngerencanain.."..

"MAmah berarti udah ga cinta kan sama bapak ?"


Lilis mencium tangan suaminya "Bapak suami mamah, mamah bakal cinta bapak sampai kaoanpun, i love u pak, setelah mamah memikirkan kejadian kemarin, mamah sadar ,itu kejadian yg terjadi gitu aja, bukan mamah ga cinta bapak, tapi mamah kemarin kaya ga bisa nolak perintah Ryan"..

"Kenapa.. ?"

"Sulit dijelasin pak"..


Lilis mengingat saat diklaim oleh Boss suaminya. Ia juga Tak bisa menolak Natural Temptation itu. Tapi ia tidak bisa menjelaskan secara detail.

"Pertama, bapak ga berani bilang" ucapnya mengingat suaminya diam saja "kedua, sebelumnya mamah minta maaf dulu, mamah tahu itu kemarin salah, tapi kenapa terasa benar, terasa sewajarnya .. Terasa.. pantes terjadi.. " ucapnya berkata jujur " Maafin mamah ya pak"

"Maksud mamah apa pantes ?".. Tanya Kardi sambil mengingat Saat Ketiak istrinya dijilat..

"Begini, mamah ga bisa nolak kalo udah disuruh suruh Ryan, mamah sulit ngejelasin, ngeliat bapak juga ga berani ngelakuin apa - apa, mamah jadi ikutan nakal.. percis kaya istilah itu pak "..

"Istilah apa?"
TAnya Kardi terlihat kaget

"Singa ia tak mungkin memakan Rumput meski ia sedang tersesat, Elang tak mungkin jadi predator ulung bila penglihatannya tumpul.. " Ucap Istrinya.

Semua ini terasa natural pak.. Terjadi begitu saja.. Mamahnya juga bingung.. Seperti sudah alamnya.. meski mamah tahu itu salah... tapi kaya. Ada rasa... pantes terjadi.. sulit dijelaskan.. mamah ga bisa nolak perintahnya.. maafin mamah yah pak..
"

Panjan lebar penjelasan istrinya itu Sekilas membuat Kardi kaget juga sedikit setuju dengan alasan .. "pantas terjadi " .. meski tak bisa di benarkan. Tapi hatinya bilang kejadian kemarin memang "pantas terjadi..".. "terasa benar" tanpa ada penjelasan yg bisa dikemukakan. meski hatinya sakit. Terlihat natural padahal ia merasa direndahkan. Tapi karena alasan itu, Somehow ia bisa menerima. Meski rasa sakit merasa direndahkan itu tak hilang.

Lilis mencium tangan suaminya lagi, kali ini Kardi bisa melihat keseriusan dimatanya "Bapak kerja seperti biasa, supaya kita makin sukses, jangan sampe keganggu sama pekerjaan, mamah minta maaf, itu bakal yg terakhir , mamah ga bakal ngulangi lagi.. . ucap istrinya.. "Mamah cinta loh bapak".. lanjut istrinya sambil tersenyum "Buktinya, mamah nikah sama bapak kan hehehe" lanjutnya lagi.

Permintaan maaf itu meluluhkan hatinya, meski ia tak tahu bagaimana ia menghadapi Ryan sekarang, ia hanya berharap ia bisa lupa, Ia salut dengan kejujuran istrinya. Meski hatinya sakit, kejadian kemarin memang terasa pantas meski salah. IA membayangkan ketiak seksi istrinya itu dijilat Ryan, ahh lagi2 ia merasa sakit, Seperti Bio Hazard yg sudah menempel dihatinya. Tapi seperti pepatah bilang

Cinta selalu bisa memaafkan Dan membuat bertahan...

Itulah alasan Kardi sehingga mau bertahan..

Meski seberapa pun sakit ia rasa mengingat kemarin, tapi ia berharap jangan sampai istrinya mengulanginya. Setelah itu mereka bersikap biasa sampai sekarang.

Tetap saja... Efek Bio Hazard dihati Kardi yg sudah terlanjur masuk itu masih saja menyelinap...

Apakah yg dimaksud dengan pantas oleh itu, karena Ryan mempunyai ukuran Kontol yg lebih Gede dari dirinya , sehingga pantas menyetubuhi istrinya ?, menjilat ketiak istrinya yg hot itu.?, terngiang ngiang senyawa Bio Hazard yg berbahaya dari tubuhnya berkata...

Pantas ?



-_--------



"Inget bedeng gw" Ucap Hendra yg mengkagetkan lamunan Kardi tentang peristiwa penjelasan istrinya itu.

"Hah?"

"Inget bedeng yg dulu gw, lu dulu masih item, dekil, tukang borongan sumur sama Tukang mandor, sering makan ubi goreng dibedeng, godain cewe abg yg mampir, inget swmua gw kenangan bedeng elu Kar"
Ucap Hendra mengungat Bedeng lama tempat ia bersama Lilis dulu. Sekarang bedeng itu memang sudah jadi barisan Ruko.

"Inget aja pak Hendra"

"Iya, sekarang mah udah jadi juragan soalnya, udah beda.."


"Ahh sama aja.. Saya mah masih jadi topok pecel ayam... Hayu pak diminum Kopinya" Ucap Kardi Ke Hendra yg malam itu memang bertamu kerumahnya.

Pikiran Kardi masih mendadak pusing dan perasaannya campur aduk setelah menerima telepon dari Ryan malam itu, ia khawatir dengan Tatang, khawatir dengan perintah Ryan, juga khawatir bila berbicara langsung dengan Ryan.

"Saya inget waktu dipenjara Kar... " Ucapnya menyeruput kopi hitam itu.. "Disana.. mau ngopi aja kaga bahagia.. kalo minum air mata sendiri baru bahagia.."

"Untung cuma sebentar yah pak.. lagian Ngapain masih diinget aja pak... santai aja napa.. "

"..".

"Iya sih.. untungnya tu anak (Ryan) ga nuntut gudang.. cuma nuntun penganiayaan ringan.. kalo lama gw disono, bisa gantung diri gw sama Tono"..

"maaf ya pak rencana kita acak2an waktu itu.. Gara2 itu Ryan sulit percaya sama Orang"

"Iya, tapi gw keinget abis keluar penjaranya juga.."..

"Kenapa, bukannya bapak langsung jalan2 ke Villa waktu itu?"


Hendra terdiam sambil menrenung, tak bisa ia menceritakan apa sebenarnya yg terjadi divilla itu. Tak mungkin ia menjelaskan kejadian antara istrinya yg berpantat besar itu dengan Boss Kardi sendiri saat di Villa itu. Ia berharap jangan sampai ada orang yg tahu pikir Hendra. Yg jelas, sampai sekarang, Hendra masih suka ngecrott mengingat kejadian itu, terutama saat ingat istrinya bertingkah seakan akan dirinya adalah Orang lain yg mengganggu acara ngentotnya. dan itu terjadi dihari Annyversarrynya.. Ia sempat datang kekamarnya, mengobrol sebentar dengan istrinya.. tapi ia dianggap menggganggu. "papah ga seharusnya ada disini" Ucap istrinya, kemudiuan Ryan datang waktu itu dari kamar mandi langsung memeluk istrinya. ia selalu ngecrott mengingat kejadian itu sampai sekarang.

"Ngomong2 proyeknya yg di pesantren itu gimana?" Tanya Hendra memotong topik, ucapan Kardi tadi salah satu alasan ia tak berkutik ketika divilla itu,ia harus mengganti topik.

"Kebetulan, Baru tadi orangnya bilang... Si Tatang dikeroyok orang tak dikenal tadi pagi pak... .."

"Tatang sepupu elu"..

"Iya si Tatang yg ikut gawe kesono"


"Serius ???... Kenapa itu bisa begitu"

"Lagi diselidiki, katanya sih pelakunya ketangkep dua, barusan Ryan Nelepon... masih nunggu nih penyelidikannya"..

"Wahhh, berarti ada ga beres tu proyek" Ucap Hendra seperti Mafia.

"Kayaknya.. saya malah disuruh kesana buat gantiin Tatang sementara.. Hufff kerjaan lagi"..

"Bisa aja Lu Mang, bakal punya duit banyak lu tu.. Gede kan proyeknya.."..

"Mayan sih.. Tapi gw ngeri juga.. lagian gw ga biasa gawe jauh".. (bahaya bini gw )....udah lah, gimana nanti aja..."
..jawabnya

"Kesana Kapan?"

"Katanya tiga harian, harus briefing gambar dulu.".. gimana yah gw bilangnya sama Boss.."


"BilanG Boss.. karena bahaya.. Gaji gw tambah tiga kali lipat, hahahaha... lancar lah Kar .. tapi beneran gw kaget denger Tatang dikeroyok...."..
Ucap Hendra yg tentu kenal dengan Tatang, meski tak sedekat dengan Kardi.

"Ya .. katanya besok mau ditransfer kerumah sakit deket ini, jadi gw ga terlalu khawatir.. inshaallah sembuh lah.."

Kardi harus menceritakan perintah atasan ini ke istrinya, juga kabar tentang tatang, Mereka meneruskan ngobrol sampai larut malam.



-_---------------------





Lilis masih menggosok...

Lengannya yg telanjang, juga terlihat potongan dari celah payudaranya yg mengintip gede, montok dan putih. Anaknya yg cewe sudah tertidur. Ia memakai Tangtop malam itu. Kulitnya kencang dan terlihat matang. Kardi melihat istrinya semakin seksi. Lagi2 kata pantas itu terngiang dikupingnya. Pantas istrinya disukai Ryan. Pantas bila istrinya digumuli Ryan. Kardi menggelengkan kepalanya, Apa itu pikirnya ?.

Lilis memakai Tangtop yg sama saat ketiaknya dijilat Ryan. Membuat Kardi membayangkannya Lagi dan lagi. Efek Bio hazardnya bekera, ia berpikir, memang Pantas bila ketiak istrinya yg hot itu dijilati Pria Ryan. Ahh kenapa ini? Pikirnya lagi sambil menggeleng geleng kepala.

"Kenapa Pak, Koq bengong ?". Ucap Lilis yg melihat suaminya seperti melamun.

"Ngga apa2, mamah seksi pake Tangtop itu", ucapnya.. "Apa ini?" Kenapa dia harus memuji Tangtop yg dipakai ketika ketiaknya dijilati Ryan, kenapa tak suruh ia ganti Tangtop itu karena menodai pernikahannya.

Lilis tersenyum, entah suaminya sadar atau tidak Tangtop ini yg membuat Bossnya ngaceng waktu itu, "Makasih" ucapnya tersenyum

"Tadi bapak ditelepon Ryan.."

Lilis menghentikan gosokannya, ia mengenyritkan dahinya.. "Ada apa?"

"Bapak surung gantiin a Tatang.. A Tatang abis wajahnya lagi ada dirumas sakit dikeroyok Orang.."

"Astgfrlh.. yg bener pak?" Tanyanya kaget mendengar sepupu suaminya itu.

"Iyah katanya masih diselidiki, mangkanya bapak yg suruh kesana.. gantiin

"A Tatangnya gimana"


"Katanya udah stabil mau dibawa ke rs sini besok "..

"Ohhh" ucapnya sedikit lega "kenapa yah disana
,?"

"Bapak belum tau, Sebenernya bapak udah tau tadi sore, Si Ghani yg kasih kabar, nanti bapak tanya lagi.. "

"Trus?".. Tanyanya melanjutkan Menggosok lagi..

"Terus apa?"..

"A Ryan ngomong apa Lagi ?".. ia tak melihat wajah Suaminya.

"PAling suruh gantiin Tatang kesana"..

"Ooooooo"

"Kenapa mamah ?"


"Gpp.. order besar lah pak, tau sendiri A Tatang digaji berapa disana.. bisa banyak uang kita.."

"Yah, tapi jauh mah, bapak mau ngomongin ini sama Ryan.. "

Istrinya sedikit nyengir "Yakin udah bisa ngomong ?"..

"Harus mah, bapak ga mau kerja jauh2"

"Ya udah lah.. mudah2an Lancar aja dulu pak".. ucap Lilis.

Lilis berdiri...
Ia menaruh strikaan itu di tempat iron nya. Menghampiri suaminya dan mencium kening suaminya..

"muachh Selamet paakk, moga rezekinya terus lancar"

Sejenak ia yakin dengan ciuman istrinya sudah berubah seperti sedia dulu kala. Ia yakin istrinya tak mungkin mengulangi kejadian itu lagi. Ia mencium suaminya demgan tangtop seksi itu. Tapi lagi lagi Bio hazard jahatnya berbicara.. ia tak pantas dicium istrinya yg seksi itu, ia lebih pantas dicium pria Ryan. Ah lagi ia menggelngkan kepala. Apa itu?, senyawa apa ini, yg jelas senyawa ini memang jahat, percis seperti Bio Hazard gara2 kejadian itu. saat ia berada di double cabin itu... Hujan.. Dan melihat istrinya di....

"Ihh.. Koq bapak keras sih.." ucap istrinya tersenyum sambil merasakan ada yg menempel perutnya. Ia raba yg keras itu dan tersenyum "Hayoo bapak mikirin apa hihii".. Ucapnya lagi sedikit bingung. Jangan2 suaminya ngaceng melihat dia memakai Tangtop ini, Gila memang kalo suaminya sampe ngaceng melihatnya memakai Tangtop ketika ketiaknya dijilat.

Lilis membuka tangtopnya sebelah kiri, Payudaranya yg montok gede berputing coklat muda itu bergetar disertai tahi lalat cantik di atasnya.

Kardi remas payudaranya itu, Lilis mendesah dan membuka celana suaminya. "Ihhh ada yg keras.. hihiii.. ".. Lilis kocok kayu keras 13 centi itu, Kardi mulai berpikir nikmat ia sedot payudara istrinya itu sambil merasakan tangan itu begitu lihai mengocok tititnya yg tegang.

Ahhhh pintar Lilis melakukan kocokan tangan di tititnya itu. Kardi terus meng eksplor payudara istrinya , semakin cepat Lilis mengocok tititnya..

Semakin cepat semakin cepat.. asik dengan sedotan dan nikmat kocokan itu.... selama tiga menit.......dan ahhhhhh...

Splass splasss.. spermanya keluar..

Hanya perasaan Kardi, atau ia memang mendengar istrinya mengucap Ckk saat ia keluar. Ck dengan nada kecewa. Perasaan baru tiga menit sudah bucat. Lama kelamaan penisnya melemas.

Lilis berpikir ini hanya kocokan tangan. Belum penetrasi sama sekali, Apa gara2 ia memakai Tangtop ini suaminya jadi cepat tegang dan bucat ?.

Memang tak aneh, penis suaminya memang tak lama ereksinya, dan cepat bila main. Hanya saja, ini seperti rekor baru. Ia bahkan baru mengocok tanpa penetrasi dalan waktu yg singkat. Pasti ada yg membuat dia cepat orgasme seperti itu pikir Lilis, pasti ada yg dipikirkan, apa gara2 pake Tangtop ini pikir Lilis. Ia mau bertanya, tapi ia tahan. Mengingat baru saja ia berbaikan.

Lilis hanya tersenyum, ia tak ingin Kardi merasa kecewa.

"Aaahhhh Duh bapak udah keluar duluan, hihiiii."..

"Maaf mah, bapak juga ga tau tumben
"

Lilis tersenyum.. "Gpp.. Bapak cuma Capek doang ini,nanti juga biasa lagi".. ucapnya menghibur..

Lilis merapihkan Tangtopnya, memasukan toket putih mulus montok itu.

Bio Hazard Kardi bekerja. Toket montok itu lebih pantas disedot Ryan daripada olehnya, yg baru tiga menit sudah keluar. Mulai Muncul rasa takut kalau istrinya mengulangi kejadian itu. Ah mudah2an itu hanya perasaan paranoid.

"Kenapa Pak..?" Ucap Lilis Sambil tersenyum memergokinya melihat Tangtop ini, harusnya suaminya melarang ia memakai Tangtop yg sudah merusak ikatan suci pernikahannya itu.

"Ngga?".. ucapnya melihat istrinya sudah sedikit berkeringat sekarang..

"Ada yg mau bapak omongin ke mamah?" Tanyanya ..

Pertanyaan itu, seperti tantangan dikuping Kardi. Kardi hanya tersenyum.

Lilis yg hatinya sudah jengkel sebetulnya karena suaminya cepet ngecrot itu mengangkat pakaiannya yg ia strika itu ke atas. Kardi melihat bulu ketiak istrinya.

"Mah.. bulunya ga dicukur" Ucap suaminya.

Lilis langsung melihat ketiaknya, tersenyum sambil dan "Bapak senengnya rambut ketiak mamah dicukur?".. .

"Hmmm.. " Ucap Kardi mengangguk.

Lilis tersenyum, tak menjawab permintaan suaminya, ia hanya bilang "Tidur yuk, udah malem".. Sambil mencabut colokan strikaan.

Lilis bawa satu keranjang pakaian ke dalam kamar diikiti suaminya dibelakang, "Tapi Ryan ga mau dicukur".. ucap Lilis dalam hati sambil memasuki pintu kamar.





-------@@---------------




Paginya...

Kardi menelepon Ghani. Ia ingin menanyakan Kabar Tatang karena sungkan bila bertanya lamgsung dengan Ryan. Sedangkan nomor Roy ia tak punya. Ia ingin menanyakan kepastian bila Tatang benar - benar jadi dibawa kesini.

Saat Ditelepon, Ghani cerita lebih Detail cerita Dhani semakin meyakinkan bahwa ia harus kesana menggantikan Tatang sementara. Ghani pun menyambut baik tentang kedatangan Kardi itu, karena meskipun pembangunan tetap dilanjutkan, namun rasanya tak lengkap bila tanpa orang yg benar2 berpengalaman. Mengingat Ryan tak mungkin stand by disana. Atau Royhan yg masih sibuk dengan kasus pengeroyokan itu.

"Bagus itu pak, kapan mau kesini?"

"Sekitar dua hari lagi mungkin, sediain saya kamar yg enak" Request Kardi..

"Hahahaha.. Disini cuacanya enak Pak, dijamin ga ada nyamuk, siapin selimut aja yg tebal"..

"Kalo selimut daging ada ga?" Tanya Kardi Gaya.

"Banyaaakk.. , tapi hati2, lokasinya deket pesantren, bahaya.."

"Hahahaha... Ya sudah, saya mau liat gambar dulu nanti saya survei sampai mana perkembangannya"..

"Siap Pak.."..


Ia tutup tlpnnya, Kardi melihat istrinya melakukan pemanasan pagi sendiri diruang tengah. Ia memakai baju obik ketat berwarna biru. Baju itu obik itu bolong bahunya membuat Lilis terlihat berkilau. Heran memang, Istrinya terlihat seperti gadis berumur 20an karena dirwat badannya. Ia merasa beruntung menjadi suaminya.

"Mamah kapan ke Sanggar?"

"bentar pemanasan dulu.., ibu2nya banyak yg dateng hari ini, harus sudah panas sampai sana hihiii" ucapnya " bapak udah mamah sediain kopi sama goreng ubi tuh dimeja". Ucapnya lagi tanpa memberhentikan gerakan pemanasannya.

Kardi beranjak menuju meja, "Sekali kali dong bapak sarapannya yg ber nutrisi.. jangan kopi terus" Ucap Lilis lagi.

Kardi tersenyum dan meminum kopinya, ia memang paling malas bila harus sarapan sehat dipagi. Beda dengan istrinya yg selalu menerapkan pola hidup sehat. APalagi demand nya sekarang sebagai instruktur obik. Saat sedang enak mengunyah ubi goreng. Kardi melihat hp istrinya tergeletak begitu saja dimeja.

Melihat hape itu, ia merasa penasaran apa benar ia sudah tak menghubungi Ryan sebagaimana janjinya. Diam - Diam ia raih hape itu, ia masukan kekantong. Dan seperti biasa, tiap pagi ia pergi ke bengkel depan untuk ikut bersiap membuka usahanya.

Oh semok montok sekali istrinya ucap Kardi. Saat melewatinya kebengkel. Bio Hazard senyawa pikirannya kembali bereaksi dan berpikir bila badan sesemok itu pantasnya diewe oleh pria ber kontol gede. Ingin sekali Kardi mengeluarkan senyawa ini, tapi tak bisa. Sekali senyawa ini masuk, maka tak bisa kembali lagi. Mungkin ini resiko yg harus ia terima setelah kejadian itu.

Macam Ryan yg membuatnya takut yg berujung curiga. Diam2 ia bawa hape itu kedepan bawa ke bengkel depan.


Ia cek dan Ricek seluruh pesan medsosnya secara teliti. Banyak sekali pesan dari lelaki iseng yg sekedar menggodanya namun untung, tak digubris oleh istrinya. Sesekali Lilis pernah posting foto seksinya ketika obik hingga banyak lelaki yg menggodanya. Ia baca dari semua akun medsosnya tak terhitung banyak lelaki yg mengirimnya pesan tapi itu tak membuatnya khawatir, Lilis tak menggubrisnya.

Nampaknya benar janji itu terlaksana. Kardi bisa bernafas lega sekarang.

Sedang asyik ia stalking hape istrinya ada merebutnya mendadak, Bletttttt...Kardi kaget, ternyata yg merebut adalah istrinya..

"Bapak ngapain sih. ambil2 hape mamah?.. Mamah nyari2 .. takut ada tlp penting.. Ucap Istrinya terlihat berkeringat itu..

'Ngga, bapak cuma iseng aja liat hape "..

Kemudian Lilis mengecek, membuka hapenya melihat apa sebenarnya yg dicari suaminya, ternyata pesan medsosnya dirazia semua.. "Idiih Bapak apa apaan sih..., masih curiga sama mamah?, Hmmmm... masih nyangka mamah berhubungan sama cowo lain?,... atau masih takut kalo Ryan Kirim pesan.."

"Ngga bukan mah"..


Secara mendadak Lilis raba selangkangan suaminya, sreekk.... oh ngaceng...


"Tuh kan, bapak ngebayangin mamah tukeran pesan sama Ryan, sampe berdiri tuh itunya... kenapa Pak ?.. bapak ngarep ?.. bapak ngerasa ga pantes lagi buat mamah.. bapak berpikir mamah pantesnya sama Ryan ?"

"Ishhh ga la mah" Ucapnya kaget seakan akan istrinya bisa membaca pikirannya.

"abisnya mamah kesel.. trus tu nya koq berdiri.. sibuk liat2 hape istrinya sndiri... hmmm nakal ya mikirnya, kejauhan"

Kardi malu terpergok keras meski rabaan itu sesaat. Lilis melihatnya jengah sambil bilang "Dasar cabul, masih aja nyangka mamah kirim pesan ama yg laen.. " Ucapnya.

"Ngga mah bukan.."

"Ya udah kalo bapak nyangka mamah begitu ngapain mamah harus janji janji, toh ujung2nya ga percaya"

"Bukan begit....."

"Dah, mamah mau langsung ke Sanggar
" potongnya saat suaminya coba menjelaskan. buru2 ia cabut ke mobilnya untuk pergi kesana.


-_---------------------





Sampai dikantor Kardi tak melihat Ryan. Ia dikabarkan sedang pergi mengunjungi pertemuan dikota sebentar.

Meski malu karena kejadian tadi, Kardi sudah bisa sedikit tenang sekarang. Karena setelah memeriksa paksa sampai terpergok saat memeriksa hape istrinya tadi, bersih tak ada pesan darinya. Meski banyak pesan dari pria lain tapi Kardi lihat tak satu pun yg digubris Lilis. Itu artinya, istrinya memegang janjinya. . Bersih, pikirnya saat mengingat semua pesan medsos itu tak ada history chat. Meski malu sebetulnya saat diraba mendadak tadi.

Ia fokus mengumpulkan informasi ke Ghani tentang Work In Progress Proyek pesantren itu. Dan apa2 saja yg mesti ia persiapkan. Lama ia menulis mengumpulkan data dan info dikantor pemasaran sambil mengobrol bersama anak2 disana, Tapi Ryan tak kunjung datang. Ingin ia menelepon, tapi sungkan, takut mengganggu pikirnya.

Setelah mengumpulkan informasi tentang pesantren itu. Kardi pergi keluar membeli makanan kesukaan istrinya. Mungkin bisa dibilang bonus karena tahu istrinya menepati janjinya waktu itu. Ia beli beberapa makanan dan langsung menuju sanggar.

Saat sampai disanggar, sudah banyak ibu2 berkumpul disini. Lilis memang melihat suaminya, tapi ia bersikap cuek. Mungkin ia masih jengah dengan kejadian aneh pagi tadi.

Melihat gelagat istrinya yg jengah, Kardi bermaksud menjelaskan dengan alasan yg dibuat - buatnya. Agar hilang pandangan jengah bin aneh itu. Karena memang harus diakui, kejadian tadi pagi itu jengah dan aneh. Kardi hampiri berbasa basi menanyakan kapan dimulai obiknya..

Kemudian dengan hati yg berebar ia bilang..
"Mah, tadi itu ereksi pagi biasa, bukan ereksi liat hape mamah.."..

Lilis Tahu suaminya berbohong, ia tertawa, ia tahu bila pagi hari suaminya tak ereksi. Sering memeriksanya sesaat dan memperhatikan. Karena Ia pernah mendengar pembicaraan kesehatan, tanda sehatnya kejantanan pria adalah ereksi dipagi hari. Bila sudah tak ereksi, maka harus dicek kesehatannya.

"Terserah bapak , tapi nanti2 bilang sama mamah kalo mau ambil hape. Jangan aneh kaya tadi.. Masih nyangka mamah ngga ngga aja"

"Iya sayang heheee.."..

"Gimana kabar A Tatang pak dipesantren?"..


"Kata mang Ghani hari ni dibawa kesini, kita nengoknya pas udah disini nanti malam, kata dokter udah stabil keadaannya, tinggal nunggu dia dateng aja.. "..

"Mudah2an cepet, mamah udah kasih kabar ke Rani (istri Tatang), nanti kita ke rs bareng... mudah2an ga lama yah a Tatang sembuhnya"..

"Amiin.. bapak tadi ke kantor a Ryan... dia lagi ikut pertemuan ke kota.."

Lilis mengangkat lengannya, menguncir rambutnya, badannya seksi sekali, Toketnya menggunung, bulu ketiaknya belum ia cukur.. "Masa?".. Ucapnya..

"Iya"..

"Kenapa pak, ngebahas Ryan , ngeliatin mamahnya kaya gitu" ucap istrinya senyum

"Itu ketiaknya belum dicukur..?" Tanya Kardi melihat ketiak Hot itu.....

Lilis tersenyum "Mau sih pak, tapiiiii....

"Tapi apa?"...

karena jengah tadi melihat suaminya gaceng sambil melihat hapenya curiga yg tidak2 akhir Lilis berani..

"Ryan ga mau dicukur".. ucap istrinya dengan suara manja..

Deghhh.. Kardi seperti ditusuk ribuan jarum. Perasaan baru kemarin ia janji tak akan berhubungan lagi, tapi sekarang ia membicarakan Ryan..

"Koq mamah jadi nurut maunya Ryan.."

"Bukan apa2 pak.. cuma proses.. bapak tahu mamah ga bisa nolak perintah Ryan.. Ryan juga ga mau ketiak mamah dicukur.. cuma proses pak.. sisa sisa kemarin.. kalo bapak mau.. bapak bilang ke Ryan.. boleh ga ketiak mamah dicukur?"

Lagi Kardi merasa direndahkan, ditantang seperti itu. Istrinya tahu, suaminya tak bisa berbuat apa2 mengenai itu, terlebih ia hanya menerima.. menerima alasan bahwa itu hanya proses kejadian kemarin.

"Ya sudah, nanti kesananya cukur ya"..

Lilis tak menjawab suaminya.. ia hanya tersenyum dan memulai mengajar obiknya...





-_______------




Satu jam kemudian

Kardi santai dilantai dua Ruko sanggar milik istrinya. Meski ia merenung alasan Proses yg dibicarakan istrinya itu, lama kelamaan ia harus berpikir bijak. Toh ia sudah mengecek hapenya tak ada tanda pesan dari Ryan, mungkin benar ucapan istrinya ini cuma proses, jadi ia membiarkan istrinya tak mencukur ketiaknya sesuai dengan permintaan Bossnya. Meski sebagai suaminya ia ingin ketiak itu bersih.

Apa yg bisa Kardi lakukan?, biarkan ia ber proses terlebih dahulu tapi nanti pasti menuruti suaminya. KArena Kardi berpikir memang tidak mungkin bila dipaksa harus lupa dengan kejadian kemarin. Biar semua berjalan sesuai angin, ucap Kardi Bijak.

Satu jam lebih ia disini, menunggu kabar Ryan datang. Namun belum ada tanda2 kabar dari Cepi. Ia merasa tadi ramai sekali suara ibu2 senam. Sekarang sudah sepi.

Kardi Turun kebawah, ia kaget mendapati istri hanya memakai bra dan celaba dalam saja, bra celana dalam itu berwarna orange, dipadu warna lain yg cerah. Amat seksi istrinya, bisa disebut seperti Bikini, kedua payudara montoknya dalam belahannya terlihat berkeringat dia bra orange cerah yg kekecilan itu. Juga pantat semok Lilis beserta gundukan memek embem yg tercetak dicelana dalam kecil itu.

Nampaknya Lilis sudah melepas baju obiknya, dan menyisakan celana dalam itu. Buat apa?, badannya terlihat berkeringat, ia masih saja melakukan gerakan pendinginan santai.

"Udah pulang mah"..

Lilis melihat ke tangga "Kirain bapak keluar.. udah" ucap istrinya cuek.

Matras senam terlihat acak2an, tercium aroma keringat diruangan ini, alat alat peraga berserakan dimana mana, lantai Ruko ini memang dari kayu, warnanya cerah, secerah pakaian dalam yg dipakai istrinya itu.

Tling tling tlingg...

Pesan dari whassap istrinya begitu ramai terdengar. Ia tahu istrinya masuk ke berbagai macam grup ibu2. Tidak pernah sepi berbunyi. Kardi duduk di sofa sambil melihat istrinya melakukan pendinginan santai, kencang sekali kulit tubuhnya, juga kulit toketnya, licin karena keringat.

Tling tling tling..

Lagi pesan itu berbunyi..

Lilis masih terus meneruskan gerakan, tak memperdulikan pesan yg ramai dihapenya itu. Moodnya terlihat sedang merasa senang sekarang. Kardi melihat makanan favoritnya yg ia bawa ke sanggar tadi itu.
Ia santai sambil mengambil makanan itu

Tlinkkk.. bunya pesan masuk dari hapenya tak berhenti . Memang begitulah ibu2 zaman now,

"Tliing lagi tlingng lagi sih.. rame amat grup".. Ucap Kardi memegang hape itu..

"Biasa genks" jawab Lilis melanjutkan gerakan.

Clentinggg..

Kardi memegang hape itu,Diantara semua pesan itu, ada pesan masuk dari satu nomor belum terbaca, ia bisa melihat diberanda pesan itu, tepat saat Kardi baru saja memegang...

"Liat toketnya".. ucapnya bacaaan itu terbaca.

Deghhhh

Kaget dan berdebar, ia buka pesan itu.
Kardi seperti tak percaya....

Saat dibuka kardi melihat Foto istrinya yg hanya memakai bikini yg sekarang dipakai itu dikirim ke seorang lelaki, akhh itu Ryan.. ucap Kardi.

Seksi foto itu dikirim dengan pose sedang duduk berkeringat, kaki kanan diangkat ke atas kaki kirinya, paha mulus, toket montok istrinya yg licin berkeringat itu terlihat menggairahkan..

Kardi menjatuhkan makanannya....






-_______________------------------------






Kardi bisa melihat areola yg mengintip dari celah bra seksi yg kecil itu. Belahan toket montok milik istrinya itu bisa terlihat. Ryan pasti langsung meremas kontolnya. IA juga bisa melihat paha mulus segar berkeringatnya difoto itu. Juga balasan darinya " Liat Toketnya"..

"Mahh ni Ryan kenapa kirim pesan lagi
."

Lilis kaget, ia menghentikan gerakan dan bersikap tenang seakan akan itu bukan masalah. Seakan akan bukan masalah kalo suaminya sakit, cemburu melihat foto setengah telanjang istrinya itu dilihat pria lain. Kardi bahkan bisa melihat cetakan memek mbem istrinya diperlihatkan.

"Bapak, ngintip2 lagi pesan mamah.. ini baru pak baru whassapan lagi.." ucapnya enteng "Dia yg minta, nyuruh2 mamah lepas baju obik, ya udah mamah lepas. " ucapnya berani karena jengah merasakan penis suaminya keras dengan anehnya tadi.

Okhh dada kardi seperti terhimpit, baru tadi pagi ia sudah tenang tak menemukan pesan itu. Tadi pagi ia menyangka bahwa mereka masih saling bertukar pesan, ternyata tidak. Sekarang, saat ia tak menyangka sama sekali, bahkan diluar pikirannya ia kaget melihat foto seksi setengah telanjang itu dilihat Ryan.

"Kenapa mahh?"...

"Mamah juga ga tahu pak.. Kan bapak tahu mamah ga bisa nolak bila disuruh Ryan.. kaya natural, kaya terjadi begitu aja.. maafin mamah ya pak " Ucap Istrinya cuek seperti tak memperdulikan perasaan suaminya. Seperti kejadian ini adalah kejadian natural yg pantas terjadi.

Singa tak mungkin memakan Rumput meski sedang tersesat...

ucapan itu terngiang ngiang dipikiran Kardi..

istilah itu sama seperti istrinya.. Istrinya tak mungkin menolak perintah Ryan bila disuruh2 meski suaminya melarang. Kardi menutup wajahnya saat mulai merasakan ada kecocokan dari istilah yg pernah dijelaskan istrinya. Semua itu terjadi natural, tanpa direncakan, dan terasa ..pantas.

Senyawa jahat Bio hazard Kardi kambuh, Efek itu membuat pikirannya Blur dan pusing, namun mau menerima kenyataan ini sambil berkata, istrinya yg semok itu memang pantas mengikuti semua perintah Ryan.

Terasa benar rasanya .. bila istrinya di entot Ryan Seperti waktu itu.. meski Masih sakit Ia merasa. Tapi itu sejujurnya. Gila memang terdengar

"Ga apa2 ya pak,... cuma proses" Kilah istrinya.. " tlinggh.. satu pesan lagi masuk.

'Tuhh pak, Ryan mau ngeliat toket mamah" ucapnya menggigit bibir bawahnya berharap suaminya bijak... " ngga apa2 ya pak" Ia membuka tali kutang bra nya "cuma proses, Ryan ga mungkin langsung lupa".. klikk tali kutangnya terbuka, ia keluarkan susu montoknya dan mulai selfie.."jangan mahh"..

"Ahhh sudah kekirim pak"..

KArdi mengusap wajahnya... ia melihat toket berkeringat istrinya dikirim ke Ryan..

Tlingg".. muncul pesan..

"Hmmm Ryan ngirim foto titit pak, katanya ngaceng.." ia arahkan hapenya agar dilihat suaminya, kontol yg jauh lebih besar ukuran dibanding dirinya.

"Tlinggg.... hmmm mau liat meme mamah katanya"...

"Jangan mah..!!!" Ucap suaminya ketakutan karena ini sudah sangat jauh..

"Mungkin cuma kangen kali pak, titit gedenya keras bgt kayaknya"..

"Jangan mah.. nanti kebablasan.."..

"Cuma proses pak... Ya udah.. mamah bilang ada bapak dsini.. biar ga keterusan.. mamah cuma kirim foto celana dalamnya aja yah.. ga mamah buka.. ckrekk..
" Lilis mem foto selangkangannya..

Jangan.. jangann...

"Hmmm.. ke kirim.. gpp ya pak, cuma proses, Gpp kan pak pleaseee"
Ucapnya manja dan memelas, sementara foto memek tembemnya dikiriM kesana

Sekarang Ryan bisa melihat cetakan mbem memek istrinya.. Kardi pusing, tapi diam diam dia berpikir, bila memek mbem itu memang pantas ditusuk titit gedeNya.. .. dibanding miliknya yg gampang ngecrot.. sial... Lagi2 senyawa jahatnya beekerja dengan baik dan benar...

'Hihihii.."

"Kenapa?"..

"Katanya dari tadi udah dateng.. dia ada didepan sanggar"..


Jantung Kardi berjalan dengan deguban lebih kencang dari sebelumnya. "Ga mungkin" ucapnya.

Ruko ini adalah Ruko yg panjang, ada lemari handuk yg memisahkan antara mereka. Dan ia melihat ada pria yg turun dari mobil seraya membuka pintu sanggarnya. Perasaan istrinya tadi mengirim pesan bahwa suaminya ada disini, tapi kenapa berani seakan akan nothing big deal. Apa gara2 kejadian itu? Pikir Kardi..

Istrinya menutup bibir suaminya, dan menenangkan dadanya layaknya seorang istri yg harus menenangkan suaminya?

"Ssstt.. Bapak tenang aja, biar mamah yg ngomong ... mamah bilang bapak ada disini, ga mungkin berani.. " Ucap Istrinya.


Lilis langsung pergi beranjak kedepan tanpa menutupi bikininya, "eehh salin dulu itu seksi banget.."

"Ahhh.. kelamaan... Ssttt .. biar mamah yg ngomong"
ucap istrinya yg terus melanjutkan kedepan. Dengan bikini Kecil menutup tubuh berkeringatnya.

"Gagah amat" ucap istrinya tersenyum melihat pria itu..

Ryan terlihat langgung sange melihat istrinya setengah telanjang seperti itu. Ia langsung mencium pipinya.. "ssstt ada suamiku"..

Tanpa peduli ia cium lehernya 'stttt ada mang Kardi".. mendengar istrinya mengucap itu , Ryan ambil tangan Lilis dan ditempelkan diselangkangannya "Jangan ada mang Kardi "..

"Ahhh".. Kardi melihat istrinya malah meremas selangkangan itu, mendengar desahan kecil..

Kenapa ini.. mengapa penisnya keras...Ucap Kardi..

Pantas memang Istrinya meremas kontol itu ucap senyawanya.., pantas Ia dinafsuin Ryan ucap senyawanya lagi.





-.@-----



Kardi melihat Ryan sayu melihat penampilan seksi istrinya, tanpa basa basi ia mendesah kepedesan sambil memeluk pantat istrinya yg berkeringat itu. Dengan satu tangan dan meremasnya, "uhhshhhh" Lilis melpaskan remasan itu "kamu ga denger yah".. Ucap istrinya. Kardi yakin Ryan mendengar dengan jelas ucapan Lilis itu, jangankan dia yg dekat, ia pun yg jauh bisa mendengar jelas dari sini.

Ryan kembali meremas pantat itu sambil mencium leher Lilis, "Nanti kalo mang Kardi Liat gimana?"

Anehnya, Lilis masih terus mengikuti perlakuan pria ini,
Ryan meraih tangannya, ia arahkan kembali tangannya itu untuk meremas cetakan kontolnya, apa hanya perasaan Kardi, atau matanya yg salah Liat, ia melihat tangan Lilis justru lebih jelas meremas tonjolan kontol itu lagi.

"Ukkhh uhhh..."..

Senyawa kimia dari diri Kardi sakit dan tak percaya apa yg dia lihat. Somehow penisnya malah keras ia remas. Senyawa Bio Hazardnya mulai menerima Humiliate ini. Karena ia mulai setuju, istrinya terlihat pantas bersama pria itu. Seakan - akan kehendak alam, seakan - akan singa yg tak mungkin memakan rumput meski sedang tersesat.

Nature way..

Ryan mengangkat Lengan istrinya, ia terlihat senang dengan ketiak Hot itu, seakan akan humiliate suaminya yg mau ketiak itu bersih. , Ryan jilati Ketiak yg ia liat difoto itu. "uohhh shhhhh, ada mang Kardi beneran shhhhhhh"... Ryan remas toketnya dan melepaskan Lilis, ia membiarkan Lilis pergi menghampiri suaminya.

Kardi merapihkan celananya, ia bersikap seperti orang kebakaran jenggot dan duduk disofa mengatur nada nafasnya yg ngos2an melihat depan tadi. IA tak mungkin Ryan dan istrinya tahu bahwa ia mengintip dan tak melakukan apa2..

Se aneh apa aku nanti dipikirnya.. ucap Kardi..

Lilis sendiri bukan tidak tahu suaminya melihat, tapi ia merasa heran, bila suaminya menerima dan pasrah saat di humiliate lelaki lain .

Seakan - akan alasannya tentang Singa itu diterimanya dengan baik.. suami istri itu berkomunikasi satu sama lain tanpa langsung berbicara.

Melihat penis yg keras tadi, juga gelagatnya yg tak bersuara saat ketiaknya dijilat, Lilis hanya merasa jengah dengan sikap suaminya. Meski pun alasan2 tadi memang jujur masuk akal. karena jujur itu yg dirasakan hatinya.

Diluar sadarnya, Kardi seperti pasrah di Humiliate pria itu. Ia seperti dihipnotis, dihipnotis Bio Hazard pastinya. Senyawa Kimia yg muncul dari kejadian beberapa waktu lalu itu. Keringatnya dingin, hatinya cemburu, sakit tak karuhan, tapi tetap, ia merasa terlihat pantas bila istrinya bersama pria itu.

Sick.....



Saat bertemu dengan Ryan, Kardi tak melihat wajahnya. Istrinya yg tadi meminta maaf karena mengirim foto seksinya dengan alasan ini hanya proses, sekarang bebas dilihat tubuhnya oleh pria itu.

Bahkan Ryan terus menerus melihat tubuh Lilis meski ada suaminya disitu. Karena kejadian kemarin, Ryan pun seperti cuek dengan kehadiran Kardi.

Lilis menghampiri kuping suaminya dan berbisik "Maaf pak... inget ini semua proses, ".. jelas istrinya lagi dengan alasan yg sama. Kardi tak yakin bila ketiak istrinya dijilat, pantat dan toketnya diremas, kontol bossnya pun diremas baik itu masih bisa disebut Proses.

Mungkin kata Pantas lebih Pas pikir Kardi..

"Nanti sore gambarnya ada di kantor, kita briefing sama Cepi .. menjelaskan pembangunan Guest House pesantren itu" ucap Ryan..

Kardi mengontrol suaranya, seakan - akan tak pernah ada kejadian tadi "jadi kita kesananya kapan a."

Lilis menguncir rambutnya kembali, memperlihatkan ketiak Hotnya, "Lusa" ucap Ryan tanpa melihat Kardi..

Suasana Ngaceng terasa disini, Ryan memperhatikan Lilis yg masih memakai bikini itu, toketnya yg berkeringat terlihat jelas, bulu ketiaknya bikin otaknya salah fokus, sedangkan suaminya diam saja bersikao cuek, tak menyuruh istrinya memakai baju ataupun minimal mengusir dirinya.

Karena diam, Ryan hampiri Lilis yg sedang menguncir itu, dan memegang lengannya agar tetap diatas, ia sentuh perutnya yg berkeringat, wangi asam kecut nikmat tercium dari tubuh istrinya itu, ia berdiri dibelakangnya "Kalo Tatang masih bisa sembuh, ga mesti kesana, kita liat nanti " Ucap Ryan, ia lngsung menjilat lengan berkeringat itu, dari atas kebawah pelan pelan sambil menjilati ketiak itu..

SHhhhhhh..

Suasana sunyi, hanya desahan Lilis yg terdengar. Ryan meraba seluruh tubuhnya perlahan sampai meremas toketnya.. shh shhhh..

Suara jilatan itu membuat Lilis lupa orang didepannya... meski tidak berbicara langsung, mereka berkomunikasi langsung satu sama lain Hati ke hati " Ngga apa2 kan pak.. Pantes kan pak.. cuma proses.. . mamah tahu bapak sakit.. Tapi ini terasa naturaL pak. ahh shhh.. maafin mamah yah pak.. ".. ucap suara hati Lilis menerima jilatan Bossnya itu, tatapannya membuat Kardi diam, seakan memahami isi kepala istrinya itu.

. Sebagian tubuh montoknya yg putih itu berkeringat.. Milf ketiaknya yg hot itu terus dijilati..

Kini Ryan meremas pantatnya tanpa rasa bersalah, ia mencium aroma keringat tubuh montok putih istrinya itu.

Ahh desah Lilis Saat Ryan mencium lehernya. Menjilat pipinya, wajahnya, sampai ke pangkal toketnya, ia jilat belahan toket itu, dengan penuh nafsu ia cupang toket bertahi lalat itu..

Cpokkk akhhhh

Baru saja istrinya meminta maaf menyesal karena mengirin foto setengah telanjangnya ke pria ini, sekarang ia mendesah toketnya dicupang.

"Bapak Ga keluar?" Tanya Lilis yg mulai tak nyaman melihat suaminya ada disini. Seakan akan pengganggu yg harus di usir. Istrinya sudah terlihat Horny.

Kardi mencapai titik dimana dia menerima proses Humiliate nya. Semua itu gara2 Senyawa jahat ditubuhnya.

Bio Hazard Effect !!!

Sekarang Ryan meraba gundukan memek tembemnya shhhhhhhhhhhhhhh, dipilin pilin gundukan memak tembem itu,

"Mamah ke atas ya pak " ucap istrinya, ia arahkan tangannya mermas cetakan kontolnya.. akhhh.. Kardi berharap ditelan Bumi sekarang..

"Bapak tunggu aja disini.. mamah yg urus .. proses ini.."

Ucap Lilis meremas tonjolan titit Huge itu. Kemudia ia mencium bibir Ryan dari deoan dengan ciuman Panasnya, suara cipokan dan jilatan terdengar dengan keras, Lilis meremas memijit keras tonjolan kontolnya, Ryan meremas Keras tonjolan Toketnya, ia bahkan menelusuPkan lengannya kedalam celana dalam mungil itu dan menusuk nusukan memeknya..

Akhhhh shhhhh..

Kardi tak percaya melihatnya, ia berharap ini mimpi tapi ternyata bukan. Senyawa tubuhnya menyuruhnya untuk memperhatikan adegan Yg Tidak pantas ini, tapi disebut pantas Oleh istrinya. Setidaknya, itu yg dijelaskan istrinya. itu yg diKaTakan senyawa kimia tubuhnya.

Lilis benamkan ketiaknya diwajah Ryan...

hmmmmmffttttt " ucapnya lagi. Pria itu membuka bra seksinya dan meremas toket telanjangnya, Sambil menghirup wangi tubuhnya daLam2, dan berjalan menuju tangga dengan gerakan mundur. mereka masih saling meremas dengan penuh nafsunya.

Saat sampai tangga lilis 8 sleting Ryan dan mengeluarkan kontolnya, Kardi memejamkan matanya saat istrinya mengocok kontol gede itu dengan penuh nafsunya..

Kemudia ia jilat telapak tangannya sendiri, dan diarahkan kembali ke kontol itu, Shhh ahhh, Ryan mendesah karena merasa ada yg basah menyentuh batangnya..

Kocok kocok kocok kocok

KOcok kocok kocok

Kocok kocok kocok kocok..

Ahhhhhhhhhhhhhhhhh.
. Ucap Lilis saat jari tangan Ryan menyentuh kedalam memeknya.. Kardi mulai meremas tititnya sendiri, kontol itu diremas dikocok hampir lima menit tapi, tak sedikitpun tanda orgasme dari pria itu. Beda dengan dirinya yg hanya tiga menit bertahan waktu itu.

Setelah puas meng eksplor ketiak, dan menjilati wajah masing2, mereka bertukar lidah kembali, ahhh penis Kardi keras sekali sekarang, mungkin keras terpanjang yg pernah dirasa, karena biasanya tak bisa ia mempertahankan ereksi lebih lama.

Mereka naik ke atas tangga dengan mata yg sudah sayu. LIlis naik duluan didepan sambil menarik kontol gede itu, ia berjalan menggoyangkan pantatnya memakai cangcut orange itu dengan mata sayu sambil melihat dan mengocok ngocok kontol itu.. seakan berkata "Yuk ngewe.."..

Mereka ke atas dengan mata sayu dan berkali kali Ryan meremas pantat montoknya, sampai mereka hilang dari pandangan Kardi.






-_@---------@@@@@--





Kardi mendengar lenguhan istrinya yg belum pernah ia dengar selama tahunan ia berumah tangga. Jeritannya sangat kencang,

Bio hazardnya meracuninya, ia merasa direndahkan, tapi penisnya keras. Perlahan ia ikut naik ke atas untuk melihat apa yg sedang dilakukan ke sana,

AHHHH AHHHH SSHHHHHHHH YAA YAHHHH AJHHHHHHH SHHHH..

CLEK CLEK CLEK CLEK.


Saat sampai diujung tangga, Kardi melihat Istrinya blingsatan...

Bergerak ke kiri ke kanan tak karuhan sedang tiduran di atas sofa, memeknya sedang dijilat Ryan. Suara clek clek tadi tanda bila ia dijilat sampai memeknya meleleh.

Basah, blingsatan tak karuan. BAru kali ini ia melihat istrinya dengan pose seksi, seksi seseksi seksinya. Jarinya digigit, kadang dipakai untuk mengusap kepala Ryan, tangan yg satu lagi ia pakai untuk meremas toket gedenya, badannya blingsatan tak karuan trus menerus,

MEnjerit.. mendesah.. sambil terus meneriakan nama penjilatnya itu.."Enaaakk Ryaann, enaakk aahhhhh"

Clek clek clekkkk.
...

Ryan berdiri, ia membuka celananya, mengocok kontolnya, dan memasukannya ke mulut istrinya.. lilis langsung menelan setengahnya sampai kepala Ryan melenguh ke atas.

DEngan penuh nafsu ia memakan batang kontol itu, mengocoknya menaruhnya ditenggorokan, ahhhh..shhhh.. Lilis langsung mengangkat tangannya, ia gesek2 kontol gede itu di ketiak hotnya, ahhh .. bulu2nya bergesEkan dengan kepala kontol itu.. seakan akan tak peduli dengan perintah suaminya Agar mencukur bulu itu, dan menegaskan itu favorit bossnya.

Ryan melepaskan gesekan ketiak itu, tarik pinggul istrinya dan mulai memasukan kontol itu..

"Yg dalem yahhh shhhh.. yg dalemmm shhh"

Blesssssssssssss...

Ohh.. Heavenly...

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh
.. Lilis menjerit sampai kuping Kardi menggema karena terlalu berisik. Tak pernah ia tahu istrinya adalah tipe Moaning seperti itu..

'Enak.. enak.. truss.. ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh

Plok plok plok plokkk... uhhhhhh daleeemmmm..


Ia pompa dengan ritme campuran, kadang cePat kadang lambat..

Crottt crottttt.. Kontol Kardi sudah ngecrot, celananya basah, bahkan Ryan baru memulai memasuki istrinya itu..

Plok plokk plok plokk plokkk....

Uuuhhhhhhhhh ngelayaaaaangggh" ucap Lilis saat merasakan orgasme pertamanya,

Lilis menungging, Ryan tarik kadua tangannya kebelakang sambil menunggingkan pantatnya layaknya anjing, ia masukan kontol itu sambil menginjak kepala istrinya...

Akhhhhhh..

PLokk plokkk plokkk plokkk plokkkk......
PLok plokk plokk plokk plokkkk
...

Jeritan dan luapan gairah keluar saat itu juga, bahkan lilis tak bisa mengeluarkan suaranya dengan baik dan benar karena kepalanya diinjak. Tapi ia pasrah dengan sodokan kontol yg bertubi tubi menembus memeknya..

Ahh keluar.. Ucap Ryan setelah hampir 15 menit diposisi itu.. "bareng bareng barengg..".. ucap lilis..

Splashh splashh SPALSHHH....

FFFFFFFFFFFFUCKKKK
!!!!

Mereka ambruk, mengatur nafasnya masing2 sambil tidur berdampingan di atas sofa, kemudian mereka berciuman dengan lamanya, mereka sadar ini gila saat mereka sudah melepas gairahnya seperti itu, menginhat Kardi mungkin sedang mengintip ditangga..

Well.. you got to do what you got to do..

Kardi pura2 masuk ke kamar mandi, saat Ryan sudah memakai pakaiannya dan pergi kebawah. Ada yg mau dibicarakan sebetulnya. Tapi kardi lebih baik ditelan kawah Panas sekalian daripada harus bertemu Ryan sekarang.

Saat keluar, istrinya sudah turun memakai bikini itu lagu, berkringat dengan wajah puas di ewe seseorang. ia tahu suaminya pasti sakit, tapi kenapa ia cuek dan malah menambah terasa benarnya kejadian tadi. Rasa sakit suaminya seperti sudah menjadi kesenangan buat dirinya. Ia melihat Kardi sambil merapihkan branya dan menghampiri kemudian mencium pipinya..

"Proses... "cupp"..

Ia pergi kembali merapihkan branya...

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55