Lovely Campus
Ustadzah Sahipah

Ustazah sahipah sibuk menyimak materi yg disampaikan dosen siang ini.
Kajiannya mungkin berat untuk sebagian orang. Bahkan Sebagian teman2nya bosan dan ambruk, hingga banyak yg ngantuk diruang kuliah itu.
Dosen penyampai materinya sudah terlihat tua, suaranya pelan dan cenderung sulit didengarkan maksud dari penyampaiannya.
Pada dasarnya, baik ustazah ipah atau ustad2 yg lain sudah paham dan mengerti tentang materi yg disampaikan. Materi itu mungkin pernah dipelajarinya sewaktu dipesantren dulu, Karena ini universitas islam, materinya hanya mengulang ulang yg pernah ia tau dulu, yg pernah diajarkan dipesantren. Namun ustzah Sahipah tetap serius menyimak.
Ada satu lelaki yg memperhatikannya, namanya Andi. Ia adalah mahasiswa tingkat akhir yg kebetulan satu kelas dengannya. Andi memperhatikan lekuk tubuhnya. Oh, besarnya. Itupun masih tertutup pakaian kemeja longgar pikir Andi. Bila dibuka pakaiannya mungkin ukurannya Tumpah Ruah. Andi membicarakan tentang wanita berpayudara paling besar di antara teman2 wanita kampusnya.
Sering Andi menyebut sahipah dengan panggilan Itok dengan teman - temanya. Itok artinya ipah toket. Karena terkenal dengan kemontokan susunya.
"Beuh gila gede banget gitu yah pasti puas suaminya" Ucap teman andi setiap nongkrong diwarung dan setiap melihat ipah lewat.
"Istri ustad bego" timpal andi.
"Emang kenapa ?, mubazir kan kalo toket semolek gitu ga diliat, mubazir itu temannya setan tau, lu tanya aja suaminya".
Mereka tertawa bersama mendengar candaan itu,
" itook.. Itook.. Coba lu belum kawin took.. Gw lamar lu",
Ucap temennya lagi.
Sebenarnya, andi cukup dekat dengan ipah. Kadang perkataan temannya itu memang benar. Ipah menjadi bahan obsesinya selama ini.
Sifatnya paling manja dan periang, sifat manja itulah yg membuat andi semakin gemas melihatnya. Pernah suatu ketika ipah meminta tolong kepadanya dengan gaya memelas manja,
"Tolong absenin doong andi pleaaseeee", ucapnya dengan gaya Manja memakai tangan memohonnya sambil menggoyang goyang badannya, ia memohon untuk bisa menandatangani absennya karena ada acara penting dipesantren waktu itu.
Ah toketnya ikut bergoyang, saat ia memohon dengan manja kepadanya. semakin gemas melihatnya dengan gaya manja seperti itu sambil melihat bagian yg besar itu bergetar, maksudnya, andi malah semakin gemas melihat payudaranya.
Dari situ andi tak bisa melupakan bayangan ipah. Ia seperti di sireup, Terkena sihir, mungkin ibarat film Kartun hidungnya mimisan melihat keindahan toket bergetar itu.
" Andiii!!!" ucap temanya memanggil iseng dengan kencang didekat kupingnya.
"Sialan loh ngeganggu kesenanengan gw aja". Timpal andi.
"Lagian lu dari tadi merhatiin toketnya si itok aja, gw bilangin mampus lu".
" Bodo akh, gw lagi ngejadiin bahan bacol" balas Andi.
"Bini ustad woi".
Andi tak perduli, sebetulnya ia juga senang dengan kepribadian ipah yg riang dan manja itu. Ia membayangkan ipah dengan rambut dikuncir sambil memakai pakaian dalam pink dengan gaya manjanya atau bibir manyunnya, Andi seeing orgasme bila membayangkan ipah seperti itu.
"Bahwa terjadi perbedaan diantara para mufassir itu itu wajar, jangan dibesar besarkan karena masing2 ada dalil kuatnya"
Terdengar dosen dengan nada kencang,
"Tumben tuh aki aki, ngomong bagian itu kencang banget, penting kali yak" ucap andi berbisik ketemennya,
"Hargai meeenn.. Umurnya juga ga bakal lama lagi, biarin dia mau ngelakuin apa juga" ucap temannya.
Tak terasa kuliah selesai,
mereka berhamburan keluar.
Ustazah Sahipah bersama ustazah ustazah lainnya memang satu rombongan, mereka menamakan dirinya Rombongan awwabin. Karena satu kelompok dari pihak pesantren itu dikuliahkan oleh yayasan pesantrennya.
Mereka berencana untuk makan terlebih dahulu di kantin kampus. Ada yg memakai cadar, ada yg memakai jilbab biasa seperti sahipah sendiri. Namun jilbab biasa itu justru mempercantik penampilan ipah siang itu. Lipstiknya amat merah membara, memang sudah sedikit pudar karena dipakainya pada waktu pagi ketika ia pamit dengan suaminya.
Di Kantin mereka membicarakan Murid Nakal yg kembali lagi,
Bahan pembicaraan itu adalah tentang Roy - Royhan...
Roy masih menjadi momok perbincangan para asatiz dan ustazah di lingkungan pesantren awwabin itu. Karena pada dasarnya, Kasus Roy menjadi saksi sejarah dirubahnya sistem pesantren menjadi post - modern oleh kyai.
Karena ulah anak nakal itu sistem pesantren dirubah total.
Itu dikarenakan Pak Kyai merasa gagal menjadi seorang kyai ketika anak didiknya membuat Koma seseorang.
Betapa tidak, anak itu sempat membuat Shock para guru waktu itu, bagaimana mungkin anak umur 14 tahun berani membuat anak umur 15 tahun jatuh koma. Berani menimpanya dengan batu kali yg keras. Atas kejadian itu, semua terpukul, semua bertanya tanya, ada apa dengan sistem ini ?, kenapa bisa menimbulkan kekerasan seperti ini ?. Sehingga perlu buat sang mudir, untuk kembali ke asal, kembali ke fundamental, meski harus tetap mengikuti perkembangan zaman.
Kasus Royhan memang menjadi bagian dari sejarah perubahan itu. Wajar bila ia menjadi pembicaraan dan dipercaya oleh kyai Basri untuk tinggal beberapa mjnggu dipesantren. Kabarnya ia ingin membayar hutang hutang yg dulu sempat membuat malu pesantren. Karena kasus itu lah pesantren sempat sepi dengan pendaftaran murid baru.
Namun lain dulu lain sekarang,
5 tahun berlalu, saat sahipah tak sengaja melihatnya pagi ini, sungguh berbeda. Ada Lelaki tinggi terlihat gagah dan dewasa yg dia liat dihalamab ustazah ayni. Hampir dia tidak percaya bahwa yg dia liat itu adalah yg dia liat itu adalah Roy.
Ustazah ipah kaget ketika Ustazah anggi istri dari ustad Boim itu bilang ke dirinya,
"Tadi Ka Boim selfie loh sama Royhan"
"Mana - mana ?" ucap ustazah anis, Dia memang salah satu dari ustazah yg masih jomblo dipesantren. Desas desus tentang pemuda yg sudah berubah drastis membuatnya tertarik.
Saat sama2 melihat, mereka semua kaget, "AIH... GANTENG, GAGAH!" ucap ustad anis.
"Hus jangan keras keras, malu sama mobil yayasan didepan" timpal ustazah anggi.
Mobil yayasan yg sering mengantarkan mereka pulang pergi jelas tertulis nama "Pesantren awwabin"
Ustazah anis tertawa sendiri,
"Ka Boim bilang, dia emang lagi dikejar kejar polisi, mangkanya ngumpet sambil nenangin diri disini,jatanya sih sifatnya udah dewasa ga kaya dulu, dari tekadnya kaya mau berkontribusi buat pesantren"
"Bagus itu" ucap sahipah.
"Nis.. mau dikenalin ga ?" Ucap sahipah ke ustazah anis, menggoda ustazah jomblo itu.
"Boleh, pasti dia tajir yah hihiii.. Ihhh... Tapi aku takut sama bunda ayni.."
"Hihii.. Sama bunda eyni bisa di semprot kamu.. Harus di jauhi dari yg jomblo kaya kamu.. Hihiii "
"Wah..itu sih udah kategori diskriminasi.. Males ah"
Semua tertawa kencang setelah mendengar ucapan ustazah anis tadi. Mereka makan dan ngobrol dengan sepuasnya sebelum pulang kembali ke pesantren.
Beberapa saat kemudian ada cowo yg menghampiri mereka,
"Assalamua'laikum semua.."
"Wa'alikum salam" ustazah itu menjawab bersamaan.
Ustazah Ipah sedikit kaget, Dia adalah Andi, mahasiswa satu angkatan dengan mereka,
Dia adalah mahasiswa yg berusaha mendekatinya, ipah tau bila ada lelaki yg dengan special mendekatinya. Sebagai wanita ia memiliki insting.
Mereka memang cukup dekat, namun itu semua karena sifat manja ipah yg membuatnya dekat dengan andi. Andi sudah banyak membantu ipah dalam berbagai kesempatan. Ia sering menggoda dengan tatapan nakalnya, namun semanja apapun ia dengan andi, ipah tetap hati2. Ia tak mau suaminya tau. Nanti bila salah paham bisa sangat berabe urusannya.
"Neng ipah.. Tugas tafsir tadi sekelompok sama saya.. "
"Oh iya.. Kapan presentasinya ?"
"kayaknya dua hari lagi harus maju",
" hmmm.. Aku belum siaaapp"ucapnya lagi dengan nada manjanya didepan andi dan teman temannya.
"Kita kerjain tugas bareng aja.. Dibagi bagi sama tugasnya sama iqbal sama Rani " tawarnya.
"Iya deh, besok aja yah, tapi kalo ga dateng selesain aja yah.."
" oke, aku tunggu hehee.. Yuk semua assalamua'laikum.."
"Waalikumsalam",
Mereka sama2 melihat ipah saat melihat andi pergi. " Naksir ipah yaaaa?" tanya anis yg blak blakan, dasar jomblo, selalu aja ke kanak kanakan. Bocor emang anak satu itu pikir ipah, "Ishhh.. Apa sihh" timpal ipah.
" Andi ganteng juga hihiii, " ucap anis
"Hushh.. Jangan sembarangan"ucap ipah.
"Lagian kayak Kayak pengen ngobrol trus gitu sama kamu".ucap anis.
" Hati hati lo pahh" ucap anggi mengingatkan,
"Iyaa bunda, cuman temen tugas kelompok koq, tapi, jangan bilang2 ka juned".
"Hihii.. Aku bilangin ah"
"Nih.. Harusnya kamu yg deket, nanti aku kenalin biar ga betah lagi jadi Jomblo"
ucap ipah sambil menunjukan gaya kepalan tinju ke anis.
"Hiihiii.. Aku cuma mau ta'aruf yg deket aja" ucap anis, mungkin maksudnya ingin kenalan dengan Royhan.
"Asal hati hati... hahaa" ucap anggi memberi warning tentang eyni dan Fian.
Dalam Lamunan pulang ke pesantren, ustazah ipah sebenarnya kadang suka memikirkan Andi. Berani sekali ia, apa ia tidak tau bahwa aku bersuami. Apa Andi ga tau kalo aku istri ustad.? Zaman memang sudah edan, sama wanita yg sudah menikah pun tetap didekati.