Chapter 5
Ustadzah Ika


ku berbaring di tempat tidur dengan kedua tangan masih terangkat sambil mengunggah dan menyebut2 nama gF ku. Sekilas ku mengintip. Ternyata ustadzah mengikutiku ke kamar dan berdiri tepat d depan pintu ku. Ustadzah menyalakan lampu kamar. Aku sudah dalam posisi tenang dan terbaring di kasur. Rasa penasaran membuat ku ingin melihat dengan jelas tubuh bugil ustadzah yang hanya d balut tanktop dan hotpants..
ustadzah : oalah anak lajang ternyata tidur berjalan.. Sempat2 nya cium2 istri orang
( sambil ustadzah tersenyum, memegang teteknya)
Kemudian ustadzah berlalu.. Mematikan lampu kamar. Aku yang dalam keadaan tegang dan deg degan menghela nafas sejenak.. Kembali ku ingat berapa indahnya tubuh itu.. Yang biasa kulihat dengan hijab yg lebar serta gamis yang panjang. Kini dapat ku melihatnya dalam keadaan setengah bugil yang hanya memakai tanktop dan hotpants yang panjangnya 20cm diatas lutut. Seandainya dapat ku abadikan moment itu.
shit. Ga ada ustadzah marah atau teriak waktu gw buat hal yang tidak senonoh sama dia. Bahkan dia menikmati. Ini aneh.. Ini bener2 aneh.. Gw harus segera bisa dapat nikmatin ustadzah ika. ( batinku berbicara)
waktu berlalu, tak ada hal yang terjadi. Aku pun tertidur dengan sejuta mimpi yang belum terwujud. Mendapatkan tubuh ustadzah adalah mimpi2 aku sang pemuja keindahan dibalik sholehah nya ustadzah ika. Tapi semua butuh proses. Yang jelas aku sudah menemukan kartu As untuk mewujudkan mimpi2ku.
Esoknya, ku dengar mobil bang radi tepat pukul 5 subuh. Aku terbangun dan segera mencuci muka. Kemudian memakai kaus lalu ke bawah untuk melihat apa yang terjadi. Ku lihat bang tadi sudah dengan pakaian rapi sedang memanaskan mobil dan ustadzah berdiri di depan pintu. But wait. Ustadzah hanya memakai mukena dan samar2 ku lihat bH hitam dibalik mukena itu. Ku dekati ustadzah dan benar saja hanya bh yang ia gunakan dibalik mukena itu.
bang radi : ehh baim.. Udah bangun.. Iim abang titip kkak ika sama anak2 ya.. Abang ada panggilan privat 1 minggu di padang lumayan penghasilannya.
aku : ooh gt ya bg.. Siap bang ga masalah.
bang radi : makasih iim.. Maaf repotin kamu
aku : gpp bang.. Anak2 juga baim anggep adek sndiri.. Lucu2 lagi mereka.
bang radi : makasih iim.. Skali lagi.. Baik banget kamu.
ustadzah : ia iim.. Baik banget kamu lo padahal udah sering kami repotin.
aku : iya bu ustadzah dsini kan baim merantau. Ya baim anggap bang radi sama ustadzah spt orang tua baim.
bang radi : yaudah mii, abi berangkat ya.
ustadzah : iya bii.. Hati2 dijalan.
Bang radi berlalu meninggalkan kami. Sementara itu ustadzah ika kembali ke kamarnya. Aku pun kembali ke kamarku dan bergegas mandi. Pukul 08:00 aku bersiap kembali ke toko ku. Membuka toko dan bekerja. Sekitar pukul 10:00 ustadzah ika datang. Membuka tokonya.
Aku : loh ustadzah, buka juga tokonya?
ustadzah : ga iim. Ini pgn ambil barang2 yg tinggal aja.
aku : ooh gt.
tsk lama ustadzah masuk toko ku. Dan menyerahkan kunci toki padaku.
uustadzah : iim. Titip kunci ya. Dan juga klo ada pelanggan nanya bilang aja ttup 1 minggu ada acara. Ni nomor ibu.. WA juga.. Kalo ada apa2 telpon ibu aja.. Nanti makan siang datang ke rumah aja ibu masak untuk kamu. Jadi g usah beli2 makan d luar ya iim.
aku : iya ustadzah.. Jadi ngerepotin nih.
ustadzah : yaudah ibu pulang dulu ya iim.
aaku : iya ustadzah hati2
Kini ustadzah sudah pergi. Timbul niatku untuk melihat2 dalam kamar toko ustadzah.. Ku buka toko dan kututup. Lalu berjalan menuju kamar. Ku periksa2 lemari baju. Masih ada tumpukan baju tersusun rapi serta bh dan c-d ustadzah.. Aku ambil bh dan c-d ustadzah 1 pasang. Namun aku tak menemukan vibrator yang tempo hari aku lihat. Apa jangan2 tadi ustadzah mengambil vibrator nya ya.. Setelah ku ambil bh dan c-d. Aku keluar dan mengunci kembali toko..
siangnya tepat pukul 12 terasa lapar melanda.. Segera ku pacu motorku menuju rumah ustadzah ika. Sesampainya disana aku tak melihat tanda2 ada ustadzah didalam.. Ku panggil2 ustadzah tak juga keluar. Ku buka pintu ternyata tak terkunci. Kulihat disana hanya ada Arga sedang bermain. Ku tanya Arga dimana ibu. Dia bilang tidur dikamar. Segera ku menuju kamarku. Melewati kamar ustadzah ku lihat pintu agak terbuka sedikit. Dan terdengar jelas suara2 getaran2 serta desahan2.. Karena penasaran aku intip kamar ustadzah. Dan wawww.. Sang ustadzah dibalut jilbab lebar sedang bertelanjang ria dengan vibrator menusuk vagina nya..
Nghhhh... Sstt.. Ahhhh.... Terusss.. Ahhhh.......
Desahan2 sang ustadzah membuat kontolku tegang dibalik levis yg ku pakai.. Melihat seorang ustadzah dengan jilbab lebarnya tanpa pakaian sedang meremas buah dadanya dan menusuk2 vaginanya dengan vibrator.. Terlihat daerah itu basah akibat cairan2an serta membuatku takjub terperana bulu halus yang tercukur rapi. Tak tahan.. Aku buka celanaku sedikit dan ku keluarkan kontolku kemudian mengocoknya
ustadzah : ahhh gg hhh... Ssttt.. Nikmat bii.. Kontolmul sangat lemah.. Aku sangat nikk.. Maatt. dengan.. Iniii.. Ahhhh.. Tuhaan.. Ahh.. A arghhh hhh akuuu.. Aahhhh keluaarrrr.... Arghh
bersamaan dengaan orgasme ustadzah ika.. Akupun mempercepat kocok kan kuu
Arghhh... Ustadzah hhhh...
Crott.. Crooottt croott..
Kutahan sperma ku d tangan dan kemudian bergegas menuju kamar mencari tisu.. Adegan demi adegan kunikmati. Kini terbayang2 dibenak tentang sisi binal sangat ustadzah yang menurutku sangat kurang terpuaskan oleh suaminya.