javascript hit counter

Kisah Syahwat Istriku

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Chapter 6




Shintia Alisya ( Tia )





Widya






Pukul 06.34 sore

Rumah Pak Rahmat

POV Tia
Kakiku bergetar, aku tak sanggup berdiri. Rasanya seperti seluruh tulang2ku dilolosi dari tubuh ku. Pak Rahmat masih terengah2 diatas tubuhku, kemudian kembali melumat bibir merahku dengan ganasnya. Aku yang tak berdaya, hanya membiarkan permainan bibir dan lidahnya menyapu seluruh rongga mulutku. Nafasku terasa sesak, menerima lumatan mulutnya yang penuh birahi.

A : Aku
R : Rahmat

A : haahhh...haahh... hahh paakk cccuuukkkuupp... hhhaaaahhh...haahh..hah
R : maaaf buu, aku sudah lama tak merasakan kehangatan tubuh wanita, apalagi wanita itu ibu Tia yang luar biasa cantiknya.

Tak terasa air mataku mulai menetes. Aku mulai menyesali apa yang baru saja terjadi. Aku mulai mendorong tubuh Pak Rahmat menjauhi tubuhku. Beliau hanya terdiam dan tampaknya menyesali semua yang terjadi. Sambil terisak, aku meminta Pak Rahmat untuk keluar dari kamar mandi rumahnya. Dengan tertunduk lesu, Pak Rahmat menuruti permintaanku dan memunguti seluruh pakainya yang basah berserakan dilantai kamar mandi. Setelah aku mengunci pintu kamar mandi sambil satu2 persatu memungut Rok coklat dan Celana dalam yang berserak dilantai. Aku mulai membasuh badanku menggunakan gayung yang ada di bak kamar mandi. Aku merasa hina dan kotor, karena telah membiarkan orang lain selain suamiku untuk menikmati dan memacu birahi terhadap tubuhku ini. Setelah selesai mandi, dengan langkah gontai aku mulai mengenakan Bra, kemeja dan blazerku seperti semula. Namun karena rok dan celana dalam ku basah, akibat dilepas oleh Pak Rahmat tadi. Aku mulai membuka pintu dan mengeluarkan kepala ku memanggil pak Rahmat yang menunggu di balik pintu.

A : Paaakk, ada celana yang bisa saya gunakan. (Sambil menunduk karena malu bertatapan muka dengannya)
R : eek anu bu, saya punya rok panjang hitam milik mendiang istriku. Tunggu sebentar bu, saya ambilkan.

Aku hanya mengangguk tanpa melihat wajahnya. Selang beberapa saat, dia kembali ke kamar mandi dan memberikan rok hitam kepadaku.

A : pak, ni nggak ada yang lain? Tadi katanya rok panjang, kenapa jadi rok pendek begini pak ?
R : maaf bu, itu punya anak saya waktu gadis dulu. Saya cuma menemukan itu dilemari bu. Sekali lagi maaf bu Tia (dia terus menunduk dan tak kuasa menatap mataku.

Aku kemudian masuk dan menggunakan rok pendek tersebut. Roknya sangat ketat, dengan tinggi kira2 15 cm diatas lutut. Membuat pantat ku terlihat semakin membulat dan menggoda. Akupun membawa rok dan celana dalam ku keluar, sambil minta di carikan kantong plastik untuk membungkusnya. Ketika keluar kamar mandi, aku menangkap tatapan kagum dan tertegun melihat penampilanku ini. Apalagi dibalik rok hitam ini, aku tak memakai apa2 lagi dikarenakan cdku yang basah.

Aku pun berjalan menuju ruang tamu dan mengambil hpku didalam tas. Aku pun ingin memesan gocar kembali, karena aku merasa terhina bila kembali harus diantar oleh Pak Rahmat ke rumah ibuku.

POV Rahmat
A : Aku
T : Tia

A : Bu, ini sirupnya diminum dulu. dari tadi sudah saya buatkan khusus untuk Bu Tia.
T : makasih pak (dengan muka datar)

Hheemm, minumlah sayang... aayoo minummm...dan rasakan khasiatnya hehehe (gumamku dalam hati).

A : sebaiknya biar saya antarkan ibu pulang, ibu tak perlu memesan taxi online lagi.
T : nggak usah pak biar saya naik Taxol aja.

Tit..tit...tit..

Tiba2 saja Hpnya Tia mati. Tampaknya sudah kehabisan baterai. Bu Tia pun meminta ku meminjam carger Hp IPhone nya, namun aku hanya memiliki carge Hp Android.

A : udah bu Tia, tuh hpnya mati. Nanti biar saya yang antar ibu pulang. (sambil aku berjalan dan mulai menyalakan lampu2 dirumahku karena hari sudah mulai gelap)
T : ya udah pak, ayo kita berangkat sekarang.
A : tunggu sebentar bu, tiba2 perutku mules. Aku ke wc sebentar.

Sebenarnya perutku nggak mules. Aku hanya mengulur-ulur waktu supaya Tia bisa sedikit lebih lama di rumah ini. Sebenarnya sebelum kejadian tadi, aku sudah membuat kan dia sirup yang sudah dicampur obat perangsang didalamnya. Namun sebelum kuberikan padanya, ternyata tanpa minuman tersebut aku berhasil menyetubuhinya dikamar mandi tadi. Sungguh beruntungnya diriku berhasil merengkuh kenikmatan dari Istri Pak Anwar ini. Karena kecantikan dan tubuhnya yang terawat serta kulitnya yang putih bersih, membuatku tergila-gila dan dimabuk nafsu birahi. Tak seperti PSK-PSK berkedok Rumah Spa yang biasa aku gunakan, untuk menyalurkan nafsu seksual ku sepeninggal istriku.

A : Untung obat perangsang yang ku berikan pada Pak Yosef masih ada stoknya dirumah. Hehehe kita tunggu dulu 15 menit sampai bereaksi, dan akan kusetubuhi Tia dengan penuh nafsu.

Ya minggu lalu Pak Yosef menyuruhku mengambil obat perangsang di dokter langgananya. Aku meminta 3 sachet obat tersebut kepada pak Yosef. Aku yang berniat untuk memberikan obat itu ke Nia, Janda muda di ujung lorong RT ku ini. Agar aku dapat mendapatkan tubuhnya, malah hari ini ketiban durian runtuh karena bisa menyetubuhi Tia Istri Boss Anwar.

Pukul 06.44 sore

POV Tia

Entah mengapa tiba2 tubuhku merasa hangat dan gatal divagina dan ujung putingku. Nafas ku mulai menderu-deru seperti kehabisan nafas. Tenggorokan ku tercekat dan kering serasa haus tak berujung. Aku yang semakin gelisah, tak kunjung melihat Pak Rahmat kembali dari Wc. Aku mulai mengankat rok ku perlahan-lahan dan mulai mengusap-usap vaginaku. Nafas ku mulai mamburu, aku yang dilanda birahi. Tak perduli lagi apakah, pak Rahmat akan melihat aktivitas ku ini. Aku terus mengayukan jari tengah ku kedalam memek ku dengan sangat cepat. Tanpa ku sadari pak Rahmat datang mulai mendekat kearah kursi ruang tamu. Aku yang terus berkonsentrasi, agar cepat meraih orgasme tiba2 dikejutan dengan kontol Pak Rahmat yang tepat berada didepan mukaku sekarang.

A : Aku
R : Rahmat

R : mending pakek ini aja, memek lonte pasti butuh kontol kan ? (Dengan senyum piciknya)
A : baajingaan kau Rahmat.. (dengan cepat menurunkan rok kulagi menutupi Vaginaku)
R : Hehehe yakin nggak mau.

Tiba2 dia memukul2 Penisnya kemukaku, dengan senyum mesumnya. Aku yang awalnya menolak, mulai terbakar birahi melihat perlakuannya yang merendahkanku sebagai wanita terhormat. Tanpa dipaksa aku mulai melahap penis pak rahmat dengan rakusnya. Aku mulai menyedot buah zakar serta menelusuri batang kejantananya dari pangkal hingga keujung kepala penisnya yang berwarna hitam legam.

R : giiilaaaa Tiaaaa, niikmmaatt sekali permaiaaann lidahh mu sayang. Kau berbakat menjadi lonte murahan. Hahahaha hheeehhk

Dengan sekali hentakan terbenamlah seluruh batang penisnya didalam mulut. Dengan sedikit terbatuk-batuk aku biarkan saja dia memperlakukan ku seperti sorang PSK murahan. Harusnya aku merasa terhina, namun sebaliknya. Malah semakin membuat nafsu birahiku berkobar, entah apa yang salah dengan akal sehat ku kali ini. Setelah puas bermain dengan mulutku, Pak Rahmat mulai menggendongku ke dalam kamar tamu.

R : tenang sayang, aku akan buat kau menikmati setiap permainanku ini. hahaha dasar lonte

kemudiN bibirnya memangutku dengan liarnya. Akupun hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padaku sekarang. Pak Rahmat mulai membaringkanku serta melucuti seluruh pakaianku hingga tak tersisa. Saat ini, kami berdua telanjang bulat diikutki dengan deru nafsu yang menggelora didada.

R : sslurppp... ccuupp...sslurpp... hhaaahhh nikmat butul memekmu sayang, wangi yang khas yang selalu kurindukan sejak lama. (Sambil tersenyum kemenangan)

Aku hanya bisa mengerang, dan menikmati setiap permainan lidahnya dari ujung rambut hingga ke ujung kakiku.

R : duh hampir lupa, aku dari tadi belum nenen nih. Kan lagi banyak2nya ini, mau kusedot saampai tandas. Hahaha. Biar Bayi dan Suamimu nggak kebagian

A : aaacjhhhh ppaakkk.... aaachjhh....

Erang2ku menggema dikamar tersebut, dia terus menyedot hingga meremas payudaraku dengan kasar. Sampai2 aku merasa kesakitan.

A : pppaakk jjaamggaann keraaasss remeeessnyyaaa, aaaaachhh ssaakiit paaakk.

R : diam kau lonte, jangan mengatur2ku.

Pak rahamat pun berdiri dan mulai menjauhi tubuhku, dia mengancam tidak akan melajutkan aksinya lagi. Aku yang dilanda birahi hebat, merasakan kekosongan ketika dia mulai mejauh dari tubuhku ini.

A : Paakk ayooo paakk aku sudah nggak tahaann

Kemudian pak rahmat pun berbaring di ranjang. Sambil tersenyum dia berkata.

R : ayo lonteku, masukan kontolku kedalam memekmu. Berikan aku pertunjukkan terbaikmu. Hahaha

Aku yang sudah tak peduli lagi dengan harga diriku, mulai memasukan penisnya kedalam vaginaku.

A : aaaccchh.. pppaakkk.. aaacchhh... aacchh... aaachhh
R : terus sayangg kamu emang berbakat

Diabangkit dan mulai melahap kembali dadaku, sambil aku terus menggoyang heboh diatas pangkuannya. Aku mullai merasakan ada sesuatu yang mensesak keluar dari dalam diriku.

A : Aaacchhh ppaaaaakk aaaaachhhhhhh

Akupun lemas dan jatuh dipelukannya.

R : hahahaha mantep ya kontolku. Lonte emang mudah banget orgasmenya yaa. Makasih Pak Anwar Memek istrimu memang sungguh lezaatt.

Aku yang masih terengah-engah kemudian membalik badanku bersiap mendoggiku dari belakang. Setelah memasukkan penisnya, Pak Rahmat menyuruhku merebahkan tubuhnya tanpa melepaskan penisnya dari dalam vagina.

R : Oohh gaya yang paling aku suka... bisa menindih mu dari belakang adalah impian ku sejak dulu haha

Beliau terus memompa ku dengan kasarnya. aku sudah tidak peduli lagi dengan perlakuannya. Aku sudah merasa lemas tak berdaya olehnya. Sejurus kemudian rasa gatal itu kembali muncul dari dalam vaginaku. Tampaknya aku akan kembali meraih orgasme ku untuk yang ke 3 kalinya hari ini.

A : akuuuu mmaaauu kkeeeluuaafmrrr FUUUCKKK kennccceengggiinn pppaaakkk aaaachhh
R : haah haaah bareng Tiiiaa ssaaayyaannggg aaaahhh
A : aaachhhhhhhhhh
R : aaachhhhhhhhh lonte keparaaattt aaachhhh niiiikkmmaaatt

Sambil membenamkan penisnya sedalam-dalamnya ke vaginaku. Beruntungnya Pak Rahmat karena ini adalah peju pertama yang berhasil mengisi rahimku setelah aku melahirkan. Aku tak menyangka hari pertama setelah 3 bulan lamanya aku cuti, menjadi hari dimana aku digagahi oleh orang lain selain suamiku. Aku tak tau apakah ini masa suburku atau bukan. Karena pasca melahirkan, aku tak kujung menstruasi hingga tiga bulan lamanya.

Waktu menunjukkan hampir jam 7 malam, berarti sudah lebih dari 1 jam Pak Rahmat menikmati tubuhku ini. Aku yang mulai sadar, segera menggeser tubuh bandor tua itu dan segera mengenakan pakaian ku kembali.

A : ayo pak sudah malam, kasin bayiku pak. Pasti sedari tadi menangis.
R : heehh iya sayang sebentar aku kekamar mandi dulu.
A : oke sayang

Setelah bersiap-siap kami pun berjalan menggunakan motor supranya dan menelusuri malam menuju rumah ibuku.

15 menit kemudian
Pukul 07.25 malam

Tibalah aku didepan rumah ibuku.

R : makasih ya sayang, kapan2 boleh dong diulang lagi.

Aku tak menggubris perkataanya dan berjalan melaju kedalam rumah ibuku.

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20