Chapter 9
Shintia Alisya ( Tia )

Widya

Pukul 14.32 Wib Sore
POV Yosef
Kantor Bank Cabang Pembantu Baru di Kota B
Tak sengaja aku bertemu dengan Pak Rahmat yang sedang sibuk melakukan persiapan pembukaan besok siang. Kami mengobrol ringan sebentar mengenai pekerjaan, juga perempuan-perempuan yang pernah kami pakai bersama-sama. Kami selalu membagi hasil buruan kami satu sama lain. Tiba-tiba Pak Rahmat menunjukkan sesuatu dilayar ponselnya dan ....
A : Aku
R : Rahmat
T : Tia
R : Lihat nih sef, hasil videoku kemarin mantap kan ?
Y : Sama siapa tu mat, kayaknya mantep tu body. Hehehehe
R : liatin aja terus, nanti juga keliatan mukanya. Hehehe
Rahmat mendoggie wanita itu dengan pompaan yang ganas. Tubuhnya terlonjak-lonjak maju mundur mengikuti irama permainan Rahmat. Dari samping, terihat buah dadanya menggantung dan berayun-ayun serta meneteskan Asi walau tak begitu deras. Tampaknya wanita itu tidak menyadari, kalau Pak Rahmat merekam adegan ranjang mereka berdua. Tiba-tiba wanita itu menoleh tepat kearah kamera yang dipasang Pak Rahmat. Degh mataku melotot melihat pemandangan itu. Tidak salah lagi, aku mengenal sosok itu. Yaa, itu adalah Shintia Aliya (Tia) Istrinya Boss Anwar. Aku menatap wajah Rahnat dan dengan cepat menariknya keruangan sepi, menuju ke lantai 2 gedung tersebut.
R : Loh sef, mau kemana ???
Y : Ikut (jawabku dengan tegas)
Plaak.... tamparan keras kudaratkan ke Pipi Pak Rahmat. Dia pun syok dengan perlakuanku barusan.
Y : Bajingan kamu, itukan bu Tia. Mau Mati kau yaa
R : Apa-apaan ini Pak Yosef. Sayaa..
Y : saya saya, kamu bisa mati tau nggak. Berani-beraninya mempermainkan Bu Tia.
R : Tapi Pak Yosef.
Y : jangan tapi2, akan ku laporkan perbuatanmu dengan Pal Anwar. Walau kita sahabat, aku tak segan-segan melaporkan kelakuanmu pada istrinya. Biar mampus kamu.
R : Aaamppuuunn Pak Yosef, aaampuuun tolong jangan laporkan saya. Apapun sayaratnya akan saya turuti.
Akupun berfikir sejenak dan....
Y : ya sudah kalau begitu, bagu Tia padaku dan semua impas. Hahahaha
R : Bajingan kau sef bikin takut aja. Mana ini pipi panas lagi, gara-gara tamparan mu. Ya sudah nanti ku atur waktu kita Ke Hotel XXX, pokoknya tau beres. Oke ?
Y : Oke mat. Hahahaha. Nanti kita ajak makan direstoran hotel, kita masukkan bubuk cinta kedalam minumannya
R : nggak perlu pak, kan ada video ini
Y : itu bukan obat perangsang saja, tapi juga bubuk anti hamil ******
R : lah, kalau hamil kan ada suaminya yang tanggung jawab.
Y : daah biar kita asyik ngegenjotnya nanti, saya nggak tega juga sama Boss Anwar kalau Tia sampai hamil hasil perbuatan kita. Dia sudah terlalu baik sama saya.
R : oke dech pak terserah bapak, yang penting kita nikmati sore ini hahaha.
Kembali ke kejadian di hotel
POV Anwar
A : Aku
Y : Yosef
A : Halo...halo....Halo Pak yosef
Y : haah..haahh hhaalo pak Boss, iya ada apa ?
A : Kamu habis lari ya ? Kok ngos-ngosan ? Habis lari ya ? Atau habis ngegarap cewek ? Siapa lagi nih korbanmu hahaha
Y : Pak Anwar tau aja. Nih ceweknya lagi tidur keenakan hahaha
A : Waduh siapa Pak Ica ya ?
Y : Ada deh Pak, Istri orang. Nanti juga Pak Anwar tau hehehe.
A : waaaww bagi2 donk Pak, kalau cantik dan seksi saya juga mau.
Y : tenang kalau untuk Boss Anwar pasti ku bagi hahahaha.
Aaaaacccchhhh Paaaakkkk ppeeellaaannn aaacchhh.....
A : waduh, bapak nelpon saya sambil main sama tuh cewek ? nggak capek apa Pak Yosef ?
Y : bukan saya Pak yang lagi ngegenjot, tapi Pak Rahmat staf di kantor kita yang seminggu lagi pensiun. Saya bagi juga buat kenang-kenangan hahaha
A : sialan 3some, hahaha. Oh iya, ngomong2 istri saya kemana pak ? Dari tadi hpnya nggak aktiv saya hubungi.
Y : mungkin batrenya habis kali pak. Tadi bareng kami ke hotel, terus Bu Tia makan di restoran bawah. Mungkin masih di sana pak.
A : ya sudah jangan lama2 ngegarap tuh cewek, kasihan istri saya nunggu lama2 dibawah.
Y : siap pak boss paling sebentar lagi kami turun.
A : boleh fotoin nggak pak, saya mau lihat wajahnya. Siapa sih yang lagi kalian garap ?
Y : dah nanti aja Pak biar surprise, Bapak juga bakal kebagian.
A : duh jadi panas dingin badan saya, ya sudah silahkan dilanjutya
Y : oke Pak Boss.
Tut..tut..tut..
POV Tia
Setelah percakapan Pak Yosef dan suamiku ditelepon. Tubuhku kembali digenjot dengan kasarnya oleh Pak Rahmat. Sejak tadi, beliau belum mendapatkan ejakulasi karena Pak Yosef ingin memakai tubuhku sendiri. Badankupun dibaliknya, dia mulai mendogieku dari belakang. Gaya bercinta yang paling suamiku suka saat berhubungan badan. Namun sekarang, pak Rahmatlah yang menuntut kepuasan atas tubuhku.
Aaaccchh....aaccchh....aacchhh paakkk teruuussss.....aaacchhhhh lleebiiihjj kkeeenncccchhaaannngggg aaacchh paaakk tteerruuusss
Desahan2 menggema di kamar hotel tersebut. Tubuhkupun mulai menikmati permainan Pak Rahmat, di sebelah sana Pak Yosef terus merekam kegiatan kami berdua.
A : Aku
R : Rahmat
Y : Yosef
Y : Ini Tia Lonte Bank yang cantik. Bagi yang berminat menanamkan deposito dalam jumlah besar. Bisa memakai jasanya hahahaha. Cantikkan, lebih cantik dari yang lain. Ahahaahaha
Sial Pak Yosef ini, di terus menghinaku dengan kata2 merendahkan. Menganggapku Lonte murahan yang bisa dipakai siapa saja. Namun anehnya, aku semakin terangsang dengan ocehan2nya. Kemudian pak Rahmat melepaskan Penis nya dari vaginaku, lalu dia duduk di tepian ranjang dan menyuruhku naik di atas pangkuanya. Bagai kerbau dicucuk hidungnya, aku menuruti kata2nya. Dan mulai memasukkan penisnya dalam vaginaku.
A : Aaccchh paakk
Aku mulai menggoyang pinggulku diatas pangkuannya. Aachh aku terkejut, Pak Rahmat mulai menyedot susuku dengan rakusnya.
R : Asi yang bikin gila hahaha, rasanya luar biasa
Y : Ibu Muda kayak nih lonte emang enak, ada Asinya hahaha. Ayo Tia goyang yang heboh, biar terlihat lebih binal hahaha
Pak Yosef terus saja merekam aksi aku dan Pak Rahmat. Entah setan dari mana aku terus bergoyang mengikuti irama tubuh Pak Rahmat. Selama aku menikah dengan suamiku, aku tak pernah merasa Sex senikmat ini. Kata2 pelecehan dan hinaan dari dua Bandot tua itu membuatku semakin bergairah dan terus mempertontonkan aksiku didepan mereka berdua. Sekarang sepenuhnya tubuhku mereka nikmati dan aku mulai menyukanya. Erangan2 dan desahan2 yang keluar dari mulut terus menggema didalam kamar tersebut.
Y : ayo Tia sekarang kamu nungging, kontolku yang keras ini butuh pelampiasan.
Aku mengikuti arahan Pak Yosef dan mulai menungging di atas springbed. Tiba-tiba saja ada penis Pak Rahmat yang mencoba memasuki duburku.
A : aachhh paaak stooopppp jangan di situ
Buk sebuah tendangan telak ke arah dada pak rahmat, membuat nya tersungkur jatuh ke lantai. Aku terkejut melihat kejadian itu. Dengan muka merah padam, Pak Yosef mendekati Pak Rahmat dann....
Y : Apa yang kau lakukan mat haah, bosan hidup kau ya ??? (Sambil mencekik leher Pak Rahmat dengan tangan kanannya).
R : Ampun Pak, saya khilaf. Aaaampunnn pakk aammpunnn
Y : sudah ku bilang, jatah perawan boolnya itu punya boss besar. Kenapa kau lancang sekali mau merenggutnya. Untung tadi sempat ku tegah, kalau tidak bisa mati kita berdua.
R : aaampuuun saya terbawa nafsu. Saya janji tak akan mengulanginya lagi. Ammpun pak
Y : ya sudah, ayo kita garap lagi lonte ini dan jangan ulangi kesalahan itu.
R : Baik pak.
Mereka kembali menyetubuhi ku bersama-sama. Pak Rahmat kembali memasukkan penisnya ke vaginaku dan Pak Yosef meminta ku untuk mengemut Penisnya sambil terus merekam kegiatan kami bertiga. Dalam desahan kenikmatan itu, aku mulai berfikir. Siapakah yang dimaksud Pak Yosef sebagai Boss Besar ? Dan kenapa semua ini terjadi padaku. Jangan2 semua ini sudah diatur dan direncanakan oleh mereka semua. Terserahlah aku tak peduli lagi, yang penting sekarang aku bisa terus merengkuh birahi yang kering ini dengan mereka berdua. Sunggu nikmatnya disetebuhi seperti ini, aku seperti melayang2 keudara.
Aaaaccccchhhh aaachhhhh aaaaccjjjjhhh. Badanku terkenjat-kejat menerima rangsangan kenikmatan mereka berdua.
Y : duh...duh...duhhh keluar lagi ya sayang hahaha. Lebih enak kan dari suamimu yang bodoh itu.
R : aaaachhhh ttiaaa aacchhh aaacchh
Y : hahaha kamu keluar lagi mat, dasar lemah. Hahahaa ya udah sana biarkan dia berbaring dulu. Aku ingin menikmati susunya dulu sampai badannya kembali segar. Ambilkan minuman tadi untuknya.
R : Oke Pak. Tunggu sebentar ya sayang.
Aku yang lemas karena orgasme barusan, terbaring lemah di atas kasur tersebut. Tak lama, Pak Rahmat membawakanku minuman Beralkohol. Aku tak pernah meminum-minuman seperti itu. Akupun menolaknya dan aku tak mengingkannya.
R : Tenang sayang, ini biar badanmu hangat.
A : jangan pak saya nggak mau, saya nggak suka minum2 pak saya mohon.
Y : tenang Tia kamu nggak akan kenapa2 kok dengan minuman itu. Nanti badanmu segar, lagi pula minum berakohol kan juga bisa mencegah kehamilan. Kami kan sejak tadi menumpahkan sperma kami dalam memek mu.
Aku terperanjat. Kalau dihitung2 sudah lebih dari 2 kali masing2 dari mereka menumpahkan spermanya dalam vaginaku. Berarti setidaknya Rahimku telah terisi oleh sperma hari ini sebanyak 4 kali. Bisa hamil betulan aku dibuatnya.
Mendengar ucapan Pak Yosef aku pun mencoba meminumnya. Terasa pahit dan getir dilidah, rasanya aku mau muntah saja. Namun tiba2 pak Yosef memencet hidungku dan memaksakan minuman itu masuk ke dalam mulutku.
Y : Ayo mat tambah lagi. Hahaha buat dia semakin hangat. Kamu nggak lupa campur dengan bubuk tadi kan ?
R : tentu sudah pak tenang saja hahaha
Bajingan, bubuk apa yang mereka campurkan kedalam minuman itu. Aku yang terbaring lemah tadi, berangsur-angsur memeiliki tenaga lagi. Terasa mulut ku begitu kering dan kehausan. Terasa titik2 sensitifku terasa gatal dari mulai leher, puting dan vaginaku pun terasa panas. Aku mulai merasa butuh penyaluran sex sekarang. Kembali birahiku naik sampai ke ubun2. Mereka yang terus memperhatikan aksiku mulai tertawa dan terus merendahkanku sebagai perek murahan.
Y : Kenapa Tia ?? Butuh kontol ya ??. Sini emut punya saya. Punya si rahmat masih letoy.
R : bentar lagi juga on pak hahahaha, tuh lonte ayo mainkan kontol Pak Yosef
Aku yang mulai mabuk sudah tak peduli lagi dengan harga diriku sebagai wanita. Akupun mendekati Penis Pak Yosef dan mulai memainkan lidah ku dengan ganasnya.
Y : Wah...wah...wah Istri Boss Anwar emang top dah hahaha. Ayo teruss.
Aku terus saja menyedot dan mempermainkan lidahku di kelapa penis nya.
Y : udah aahh, sini nungging. Aku mau memekmu hahaha
Aku hanya menurutinya dan pak Yosef mulai memasukkan Penisnya dengan satu hentakan. Bless
A : Acch paakkk aacchh peeelaannn aaacchh
Y : sstttt diam, nikmati dan resapi permainanku nggak usah perotes
A : aacchh aacchh aacchh aacccchhhh iiiyaaa ppaakkk aaaacchh
Dia terus memompaku dengan brutalnya. Sambil dadaku diremas dengan kasarnya, sepertinya dia sangat gemas dengan dadaku ini.
A : aaacchhhh ppaaakk sakkiittt paaakk jjaanggaannn keeraass reeemmaassnnyyaa aahhh
Y : diiam llontee aaahh ddiiaamm aaajjiingg loonteee
Air susuku pun mulai membasahi spre kasur tersebut. Tanpaku sadari Pak Rahmat berbaring dan mulutnya mulai mendot puting susuku sambil tanganya mengocok penisnya sendiri.
Y : Seedoot teeruus maatt hahahah. Dasat tua bangka. Bayi tua kau mat
R : sayang Pak, soalnya saya suka sekali Asinya lonte ini. Mirip kaya Susu UHT.
Y : Terserahkau lah. Nikamti saja
Aku terus mengerang dan mendesah menikmati perlakukan mereka berdua. Rasanya vaginaku semakin gatal dan gatal lagi. Tampaknya sebentar lagi aku akan mengalami orgasme untuk yang kesekian kallinya. Sudah tak terhitung lagi berapa kali aku orgasme oleh perbuatan mereka berdua.
A : aachh paaakm keluuaarrr aacchhh
Y : hoooh ...hooohh.. aku jjugaa Tiaa Ahhh. Haahh haaahh haahh. Memek lonte memak enak.
R : aaaku juga mau keeluara.
Pak Rahmat Bangkit dan mengarahkan Penisnya kedalam mulutku, aku yang mengerti maksudnya mulai menyepong penisnya walau sudah kehabisan tenaga, karena habis digarap Pak Yosef barusan.
R : dahh susah. Kamu diam saja biar aku bergerak. Nih makan lonte haah
Dengan liarnya Pak Rahmat memompa mulutku, aku berulang kali merasa ingin tersedak dan terbatuk dengan perlakunya akhirnya pasrah dan membiarkannya terus mengenjot mulutku.
R : bbajjinggaannn aaachhh lontteee Tiaa aaahhh mmmaaannttaappp.